bagian 44.

5K 374 88
                                    

Happy reading ✌️✌️✌️

💔💔💔💔

Hampir satu jam cassi tidak juga berhenti menangis, tadi sempat tidur tapi terbangun lagi kala mendapati bukan sang ayah yang ada di sampingnya melainkan bundanya. Tangisan cassi membuat rain panik bagaimana tidak, bukan hanya menangis tapi cassi terus saja memberontak saat rain menggendong nya.

"Ayaaaahhhhhhh.."

"Undaaaaa puyangggggg .." begitulah cassi menangis sambil terus  memanggil ayahnya .

"Iya sayang, besok kita kerumah ayah. Sekarang udah malam, cassi tidur dulu ya .." rain masih sabar bicara lembut pada sang putri.

"Masih ga mau diem juga?" Zeva sampai ikutan tidak tidur karena mendengar tangisan cassi yang tidak berhenti sedari tadi.

"Ya gini deh .."

"Heran gua, padahal gua yang hamil 9 bulan, ngerasain ngidam, mual muntah hampir setiap hari. Kenapa jadi Arland yang di butuhin ni anak .." rain mulai terbawa emosi tapi sebisa mungkin menahannya, sementara cassi yang tadi nya menangis seketika diam walaupun masih terdengar isakan tangisannya.

"Kenapa liatin bunda gitu?ga suka ayahnya bunda omongin .." rain sejujurnya menahan tawa nya saat melihat wajah gemas cassi yang tiba tiba menatapnya, emosinya pun hilang begitu saja saat melihat tatapan polos sang anak.

"Awas tar nangis lagi anak Lo.." zeva hanya geleng geleng kepala melihat keduanya.

"Undaaaaaa.." cassi menatap polos sang bunda.

"Apaaaa?"

"Undaaaaaa, ayaaaaahhhh.."

"Besok, ketemu ayahnya. kalo masih maksa sekarang bunda tinggalin cassi sendirian .." ancam rain, tapi tidak dengan sungguh sungguh. Rain pun berpura pura ngambek dan menurun kan cassi dari gendongan nya dan berjalan keluar pintu.

"Undaaaaaaa.." cassi berlari mengejar rain dan langsung memeluk lutut sang bunda.

"Masih mau nangis?" Tanya rain dengan suara tegasnya.

"Ndaaaak.." cassi menahan tangisannya walaupun masih terdengar sedikit sesegukan nya.

"Anak pinter.."

"Cassi denger bunda ya sayang, malam ini cassi Bobo sama bunda. Besok baru sama ayah lagi ya?" Rain mensejajarkan kan tubuhnya dengan tubuh mungil sang putri yang berdiri.

"Iya undaaaaa, ci mauuu bobo cama undaaa ayaaahhhhh.." mendengar permintaan sang anak rain hanya tersenyum getir.

"Maaf nak, untuk yang satu itu bunda ga bisa lakukan .." gumamnya dalam hati.

Cassi pun akhirnya diam, walaupun tidak benar benar diam, Sesekali masih menangis dengan suara pelan. di peluknya sang bunda dengan begitu erat, Mencari kenyamanan dalam dekapan sang bunda.

"Lo emang ibu yang hebat rain, gua kira Lo bakalan marah ngadepin
Sikap cassi yang nempel banget sama Arland .."

"Ngapain marah?lagian wajar kan dia emang dari bayi sama bapaknya, ya walaupun kadang bikin kesel karena inget pas hamil gimana cueknya arland. Giliran udah lahir malah nempel bapak nya.."

Arreynly(End)Where stories live. Discover now