Bagian 18

933 38 0
                                    

Satu tahun kemudian..

Seorang pria termenung duduk menghadap pemandangan malam yang dapat dilihat dari balkon kamarnya dengan segelas wine ditangan kanan sang pria

Sudah satu tahun lamanya, namun rasa rindu, sesak, dan penyesalan terus menggerogoti hatinya,

Seandainya waktu bisa diputar kembali dia tidak akan pernah membuat keputusan sepihak yang akan membuatnya kehilangan banyak hal seperti saat ini,

Dia sudah memiliki segalanya dengan kerja keras dan pencapaian yang ia impikan selama ini tanpa ada campur tangan kedua orang tuanya, dia sukses di dunia militer, menjadi orang terpengaruh, dan sangat disegani dengan ketegasan, kepatuhan dan pengabdiannya selama ini

Dulu cuma inilah keinginannya tanpa terkecuali, tapi seiring berjalannya waktu semua terasa hambar, kosong dan hampa, kehidupannya cuma kerja kerja dan bekerja, ingin sekali ia menarik seseorang yang dulu selalu ada dan tergantung kepadanya masuk kedalam dekapannya

Seseorang yang selalu berlari antusias kedekapannya ketika melihatnya, seseorang yang selalu cerewet, manja dan tersenyum cerah penuh ketulusan melihatnya, pesan dan perhatian yang selalu memenuhi ponselnya setiap saat, mencari keberadaan dan kabarnya lewat pesan-pesan dan telpon dari ponselnya ketika berjauhan, ia merasa begitu dibutuhkan

Tapi itu dulu, semua sudah berubah waktu mengubah semua tapi tidak dengan hatinya, ia membenci dirinya sendiri kenapa harus sekarang dia sadar ketika semua sudah begitu sulit dan mustahil untuk ia ulang

Kenapa ia tidak sadar lebih awal,  sebelum dia kehilangan semua pelangi dan cahayanya, sekarang hidupnya terasa gelap tak berwarna seperti dulu

Sakit dan sesak selalu ia rasakan ketika mengingat kejadian satu tahun silam, kenyataan yang ia terima seolah-olah menghantam, meremas hati dan jantungnya, dunia nya seolah hancur, pijakannya terasa roboh, ia tidak bisa bergerak berjalan pun terasa berat dengan badan lemas tak berdaya

Flashback On...

Dengan semangat dan senyum yang merekah Kevin melajukan mobilnya ke suatu kota dimana ia dulu pertama kali bertemu dengan sang wanita

Berpenampilan rapih, dan gagah ia keluar dari mobil dengan baket bunga mawar cantik dan mewah ditangan kanan, bunga kesukaan wanitanya, ya ia menganggap dia masih wanitanya, ia akan meminta maaf dan berusaha memulai hubungan mereka dari awal lagi, agar mereka bisa seperti dulu lagi saling bergandengan tangan kemanapun mereka pergi

Senyumnya tak pernah luntur membayangkan ia akan melihat wajah wanita cantik itu lagi, pasti ia akan disambut dengan antusias lagi

Ketika keluar mobil, seorang satpam menghampirinya, tapi bukan satpam yang dulu ia kenal, mungkin berganti pikirnya

"Maaf dengan siapa dan ada keperluan apa ya pak?" Tanya satpam yang bernama yudi

"Saya Kevin pak, saya mau bertemu Alice" ucap Kevin ramah

"Maaf pak disini tidak ada yang bernama Alice" ucap Yudi bingung karna ia baru bekerja disini beberapa bulan dan ini rumah sudah kosong ketika ia datang

Mendengar itu Kevin bingung, ia melihat sekitar dan melihat nomor rumah dan alamatnya semua benar tidak ada yang salah tapi kenapa satpam bilang tidak ada yang bernama Alice, jelas-jelas ini rumah keluarga Alice, ah mungkin satpam baru ini tidak tau nama anak majikannya pikir Kevin dan

"maksud saya anak yang punya rumah ini pak" ucap Kevin

"Rumah ini sudah lama kosong pak sebelum saya bekerja disini, saya baru bekerja beberapa bulan dan kata yang sudah bekerja lama disini pemilik rumah ini sudah pindah dan tidak tinggal disini lagi pak kami cuma jaga rumah saja" ucap Yudi

Deg

Tiba-tiba Kevin merasa ada sesuatu yang tidak beres, ia merasa cemas tapi berusaha berpikir positif dan tenang

"Tapi kalau bapak mau lebih jelasnya bapak bisa tanyak satpam yang sudah lama bekerja disini sebentar lagi pasti datang, cuma keluar sebentar tadi beli minum" lanjut Yudi

Beberapa menit kemudian terlihat pria paruh baya turun dari motornya,  dan kaget ketiga melihat Kevin, ia menghela nafas

Dan disinilah mereka didalam rumah Alice, tadi satpam kepercayaan keluarga Erlangga itu mengajak Kevin masuk kedalam rumah untuk berbicara serius, terlihat rumah masih seperti dulu bersih dan tertata rapi tapi ada yang aneh kenapa rumah ini terasa sunyi pikir Kevin

"Hm, saya sudah lama menunggu nak Kevin datang, saya kira nak Kevin tidak bakalan datang kerumah ini lagi" ucap satpam membuka pembicaraan dan menyerahkan sebuah kotak kecil hitam

"Nak Alice menitip ini buat nak Kevin"

"Apa ini pak? Alice dimana dan papi dan mami juga dimana" tanyak Kevin mulai tidak tenang

"Bapak tidak tau isinya dan...keluarga pak Erlangga sudah tidak tinggal disini lagi mereka pindah" ucap satpam lirih

Ketika Kevin membuka kota tersebut

Deg

Kalung dan cincin yang pernah ia berikan kepada Alice, tapi cincinya seperti tertimpa sesuatu makanya penyok begini pikir Kevin, tapi kenapa Alice menitipkan ini kepada satpam? Bingung kevin,

"Mereka pindah kemana pak? dan Alicenya mana ikut pindah juga?" Tanyak Kevin

"Nona A-alice..sudah" ucap satpam sedih tidak bisa melanjutkan ucapannya












Bersambung...

A Love StoryWhere stories live. Discover now