Prologue & Perkenalan Singkat

931 31 0
                                    

welcome back, hope it lasts till the end👋🥀






































Bukan perkara mudah bagi mereka-mereka yang kurang dalam soal sehat untuk mewujudkan mimpi. Entah dalam sehat fisik maupun rohani.

Berjuang demi menggapai sesuatu yang sudah menjadi tujuan hidup mereka. Berkali-kali dipatahkan dengan keadaan yang ada, tapi tidak menjadi penghalang guna mendapat gelar yang diinginkan.

Istilah usaha tidak pernah menghianati hasil mungkin cocok untuk menggambarkan keempat orang hebat yang akan merubah kata tidak bisa menjadi bisa.

Di tengah hiruk pikuk kota metropolitan yang tidak ada hari tampa polusi, ketiga orang-orang hebat tengah berkumpul menikmati waktu istirahat yang diberikan.

"Ngak ada jadwal Pram? Biasanya lo sibuk jam-jam segini sampai ngak ada waktu buat sekedar nongkrong." Ujar Adi.

Dokter Adika Dharma adalah seorang dokter spesialis penyakit dalam di salah satu rumah sakit ternama di daerah jakarta pusat.

Adika itu orang nya lumayan humoris dengan segala latar belakang keluarga yang coba Ia tutupi dari orang lain selain sahabat-sahabat nya.

"Ngak ada jadwal siang ini, Di. Tapi nanti malem kayak nya ngak pulang lagi." Jawab Pram.

Pramuditha Ardhio ahli bedah umum, kerjanya ya tau sendirilah bedah-bedah, jahit-jahit. Mimpi Pram sekarang yang sudah terwujud bukan tidak mungkin tidak mendapat tentangan dari kedua orang tua nya.

Tapi namanya kalau sudah ambis dalam rasa ingin mencapai sesuatu maka semua yang jadi penghalang langsung ditrobos.

"Jangan capek-capek Pram. Tugas lo yang paling berat di antara kita berempat." Celetuk Elvan.

Dokter Elvan Raharja lebih tepatnya, spesialis jantung. Orang nya biarpun agak lemot sama sesuatu yang tidak berhubungan dengan kedokteran alias lelucon dengan humor tinggi harus dipikir panjang dulu tapi Elvan ini orang nya pembersih banget.

Meja udah bersih rapi aja masih di lap. Jadi di antara tim medis lain ruangan kerja Elvan di rumah sakit lah yang paling bersih.

"Lo juga." Ucap Pram menambahkan.

"Pokok nya kita semua sih, termasuk Fandy. Gue sampai sekarang ngak akan pernah nyangka bisa jadi dokter sekarang kalau bukan dia yang selalu ngedorong gue buat tetep maju." Ujar Adi, sembari menghabiskan kopi hitam yang mulai mendingin.

"Lo bener Di, sampai saat ini yang berperan paling penting dalam gelar gue adalah Fandy." Tambah Pram.

"Fandy emang beda. Di saat semua orang mandang gue kurang, disitu Fandy yang paling berani anggap semua kurang gue menjadi lebih." Ujar Elvan.

Fandy Prasetya adalah seorang dokter kejiwaan atau yang biasa disebut psikiater di salah satu RSJ daerah jakarta pusat. Orang yang percaya bahwa mereka yang kurang dalam hal mental bisa menjadi salah satu bagian dari para ahli medis.

Satu kata Fandy yang selalu ketiga nya ingat meski kata itu keluar bersama perasaan sesak si pemilik.

"Jangan ragu sama diri kalian sendiri, mental kalian boleh kurang tapi soal mimpi harus tetap diwujudkan."

"Karena kalian sudah berani menetapkan suatu mimpi di masa depan kalian."

-Jas Dokter-


























-Jas Dokter-

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dr. Adika Dharma, Sp.PD.

(Spesialis penyakit dalam)

(Spesialis penyakit dalam)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dr. Pramuditha Ardhio, Sp.B.

(Ahli bedah umum)

(Ahli bedah umum)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dr. Elvan Raharja, Sp.JP.

(Spesialis jantung)

(Spesialis jantung)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dr. Fandy Prasetya, Sp.KJ.

(Psikiater)








































Sabtu, 15/10/22.19:03.

JAS DOKTERWhere stories live. Discover now