We're Doomed

187 25 10
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Ma.."
Lion menggeliat dalam tidurnya.
"Mama.."panggilnya lagi.

Namra yang baru saja menutup mata, langsung terbangun begitu mendengar suara panggilan putranya.

Ia tertidur dengan posisi terduduk di lantai dengan kepala diatas pinggir kasur sambil menggenggam tangan mungil Lion.

Mereka berdua masih berada disalah satu kamar yang ada di rumah besar keluarga Gong.

"Lion.. Mama disini,"ucapnya perlahan.
"Lion.."Namra mengelus pipi pucat putranya.

Setelah hampir seharian tertidur, akhirnya dengan perlahan Lion membuka matanya.
"H-haus.."ucap Lion parau, sampai Namra pun tak jelas mendengarnya.
"Ha..us,"ia mengulangnya.

"Kenapa? Lion haus?"

Putranya itu mengangguk lemah.
Segera Namra mengambil segelas air yang tersedia diatas nakas.
Ia mengubah posisi Lion agar terduduk dan bersandar pada batal, lalu meminumkannya air putih tadi.

Tapi tiba-tiba Lion tersedak.
Ia terbatuk-batuk dan menyemburkan kembali air yang baru saja ia telan.

"Lion!"
Namra begitu panik melihat anaknya yang tak bisa menelan air.
"Ma! Papa!"panggil Namra.

Sampai akhirnya ada yang masuk ke kamar mereka.
Tapi bukan orang-orang yang Namra panggil.

"Namra,"panggil Kijoon perlahan.
"Ada apa dengan Lion?"
Laki-laki itu langsung menghampiri anak yang masih terbatuk di atas kasurnya.

Namra menggeleng cepat.
"Aku hanya memberinya air, tapi dia seperti tak bisa menelannya.."

Kijoon langsung memeriksa dada dan salur pernafasan Lion.
Kijoon sedikit tercengang dengan apa yang ia lihat.
"Namra.. lihat,"ucapnya.
Kijoon memperlihatkan taring Lion yang mulai muncul.

Namra terpaku ditempat.
Mulutnya sampai ia tutup dengan tangannya, saking terkejutnya.

Rencana papanya berhasil.
Lion sudah menjadi seorang vampire.

"Ma,"Lion kembali merengek.
Batuknya sudah mulai mereda.
"Haus.."ucapnya lagi.

Kijoon memandang Namra.
"Sekarang yang dia maksud bukanlah air lagi, Namra. Makannya tubuhnya menolak menelan air yang kau berikan,"

Namra mendesah pasrah. Ia memejamkan matanya dan langsung memeluk Lion erat.
"Sekarang aku harus bagaimana Kijoon? Kemana mama dan papa?"

"Mama dan papa sedang di ruang pertemuan bersama orang tuaku.."ucap Kijoon.
"Kita harus memberi Lion sesuatu dulu agar tubuhnya tak semakin lemah,"

Laki-laki itu tiba-tiba menjentikan jarinya dua kali, sampai dalam hitungan detik, seseorang mengetuk kamar mereka dan sedikit membuka pintu untuk memperlihatkan wajahnya pada Kijoon.

ENCHANTEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang