13. Mad, again

1.3K 225 59
                                    

Halo

Vote + Comment

Enjoy!

.

.

.

"Jangan lupa siapkan semua perlengkapan camping kalian ya anak-anak. List barang yang harus dibawa sudah ibu kirim di grup kelas, jangan sampai ada barang yang lupa atau ketinggalan. Besok, semua sudah harus berkumpul di sekolah jam 6 pagi, tidak boleh telat ya. Mengerti?"

Sesuai pesan dari gurunya tadi siang saat di sekolah, Bintang kini tengah menyiapkan pakaian yang akan ia bawa untuk camping besok.

Ia sudah tidak sabar mengikuti acara yang akan diadakan di daerah pegunungan itu. Ini pertama kalinya bagi Bintang mengikuti kegiatan camping, karena sejak dulu bundanya selalu melarang Bintang untuk ikut kegiatan seperti ini.

Bunda terlalu khawatir Bintang tidak bisa menjaga dirinya, apalagi daerah pegunungan adalah tempat yang asing, dan cukup berbahaya karena daerahnya yang menanjak. Bunda tidak ingin ada hal buruk yang menimpa Bintang.

Berbeda dengan pemikiran bunda, ayah kini mengizinkan Bintang untuk mengikuti acara camping. Menurutnya, Bintang juga perlu mengikuti kegiatan yang dapat melatih mental dan kemandiriannya. Tentu saja sang ayah tak lupa menitipkan pesan pada Rasi untuk menjaga Bintang selama kegiatan berlangsung, karena pemuda itu juga akan ikut dalam kegiatan camping sekolah.

"Barang lo udah siap semua?" Entah sejak kapan kakaknya itu datang lagi, Bintang tidak sadar. Pemuda itu tiba-tiba saja sudah berdiri di depan pintu kamarnya.

Sejak tadi, Rasi terus mondar mandir ke kamar adiknya. Pemuda itu datang, bertanya, menawarkan bantuan, lalu hilang entah kemana setelah sang adik menolak bantuannya. Dan 15 menit setelahnya tiba-tiba ia sudah berdiri di depan kamar Bintang lagi untuk kembali menawarkan bantuan.

"Tinggal ambil sleeping bag aja," sahut Bintang yang masih fokus memasukkan perlengkapannya kedalam tas ransel besar.

"Dimana sleeping bag nya? Sini gue ambilin."

"Gausah kak, Abin bisa sendiri."

Rasi memutar bola matanya malas. Lama-lama ia kesal, sejak awal Bintang mulai menyiapkan perlengkapan campingnya, ia sudah menawarkan bantuan pada Bintang, tapi adiknya itu selalu saja menolak.

Dulu.. anak itu sering sekali bergantung padanya, minta tolong ini itu, atau minta tolong diantarkan ke suatu tempat.

Sekarang, giliran Rasi yang menawarkan bantuan pada Bintang dengan tangan terbuka, anak itu terus saja menolak tawarannya. Siapa yang tidak kesal saat niat baikmu terus-terusan ditolak?

"Terserah lo lah. Pokoknya besok jangan bangun kesiangan, inget kan kata ayah, lo berangkatnya bareng gue."

"Abin bisa naik bis umum sendiri kok."

Rasi menghela napasnya kasar. Mulai lagi, Bintang kembali menolaknya dan kini Rasi sudah tidak bisa menahan luapan emosinya.

"Ck. Lo kenapa sih Bin? Ngehindarin gue?! Lo masih marah dan sakit hati karena kejadian waktu itu? Oke gue maklumi, gue tau gue emang salah. Tapi masa iya lo sampe gak mau berangkat ke sekolah bareng gue? Lo juga gak pernah mau nerima bantuan gue. Sebenci itu lo? Gue udah minta maaf Bin, dan gue juga lagi berusaha buat berubah jadi lebih baik!"

Rasi Bintang || Jaemin - RenjunNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ