-OPEN-

1.8K 107 6
                                    


















↷✦; w e l c o m e ❞





↷✦; w e l c o m e ❞

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.







Mark menampar pantat kenyal saudara angkatnya yang bergerak naik turun memompa penis tegangnya dan memberi nikmat yang jadi kebutuhan nya.

"Emmmhh... Kak Markkk... "

Begitu merdu suara desahan penuh nikmat yang keluar dari mulut merah merekah saudara angkatnya itu, begitu penisnya menyundul gemas prostat kecil itu sampai-sampai tubuh kecil dia menggelinjang dan keluar begitu cepat.

"Kamu marah dengan Allisa?hhhh... " Mark sendiri mencoba menahan desah dan berusaha tak terlihat begitu menikmati pijatan rapat dari lubang anal adik angkatnya.

"K-kannn sudah aku bilanghhh.. Jangan berhubungan dengan siapa–Aah! Siapa punnhhh... Kamu cuma butuh aku okayy?? "
Bujuk rayu diberikan si adik pada kakaknya disertai kedipan manis pada Mark yang diketahui sangat menyukai bulu mata nya yang panjang nan lentik. Dan begitu pikirannya buyar, saat penis Mark semakin berkedut dan semakin bergerak melaju maju mundur memporak-porandakan lubang anal nya yang sempit.

"Aahhh.. Ahhhh... Maarkkkk... "

Sangat berbeda dari Renjun Henry Rodriguez yang gelisah di depan kamar Mark. Tangannya menggengam sebuah plastik isi daging milik saudara angkatnya yang disimpan dengan baik. Renjun gelisah, Renjun bingung harus bersikap bagaimana lagi di hadapan saudara angkatnya.

"Sudah ku bilang kan? Dia itu gila. "
Kembaran lelaki nya merampas plastik di tangan Renjun dan masuk dengan begitu santai membuat Renjun panik sekali....

Gawat! Adik angkatnya mereka akan marah kalau kegiatan nya di ganggu.

Tapi Jeno tidak peduli, melempar tepat di muka adik angkat nya yang masih sibuk menaik turunkan tubuhnya menikmati penis Mark.

Mata lelaki cantik itu akhirnya terbuka, menatap penuh tanya pada Jeno sekaligus mengerling genit  dengan tangan terangkat menyentuh perut Jeno.

Sesaat Jeno terpesona. Tapi langsung buyar dalam kedipan mata.

Jeno menyeringai, jemari panjangnya mencengram pipi adik angkatnya hingga terbuka kecil menampakkan lidahnya yang sedikit menyembul.

Jeno meludah disana dan langsung ditelan habis adik angkatnya. Bibir merah saudara angkatnya menyeringai manis pada Jeno.

Jeno membalasnya dengan senyum sinis. Menunjuk plastik daging di kasur dengan skeptis.
"Siapa lagi kepala yang kamu ambil darling?  Apa kamu tidak puas dengan Allisa sampai-sampai perut gembul mu masih keroncongan meminta daging baru??? "

.


Dan saudara angkat mereka itu tidak bisa mereka jelaskan bagaimana definisi dari anak keturunan Garcia itu.

Anak itu, terlalu lembut, terlalu hangat, tapi entah mengapa berubah dalam satu detik. Tiba-tiba bertingkah seperti manusia haus sentuhan. Sensitif, pemarah. Anak itu terlalu misterius.

Itu kamuflase, mereka mengerti bahwa Anak keturunan Garcia itu bukan anak yang baik. Dia jauh dari yang diharap, Diam-diam menyimpan belati, lalu menusuk dalam dekat orang yang tidak ia sukai.

Lalu ke-enam bersaudara Rodriguez adalah umpannya. Anak keturunan Garcia itu begitu menggilai mereka sampai mereka tidak bisa lari kemana pun.

Dan mereka tidak dapat menebak, apa yang saudara angkat mereka itu sembunyikan di lemari rahasia milik saudara angkatnya.

Barangkali, maut menyambut mereka begitu lemari itu dibuka.







Barangkali, maut menyambut mereka begitu lemari itu dibuka

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
𝔾𝔸ℝℂ𝕀𝔸-(the Beautiful And The Angel) 𝕁𝔸𝔼𝕄𝕀ℕ ℍ𝔸ℝ𝔼𝕄! Where stories live. Discover now