DESTINY 26

78 13 2
                                    

I know kalian rada bosan dengan alur ini, so alurnya akan jadi sedikit lebih cepat. Enjoy!

*****

Suara ketukan pintu mengganggu waktu santai si pemilik ruangan. Kemudian pintu kayu itu terbuka hingga muncullah orang kepercayaannya.

"Ada berita apa kali ini?" tanya si pemilik ruangan sambil menyalakan cerutunya.

"Keponakan anda mencari jejak anda, Tuan"

"Begitukah? Ternyata keponakanku itu merindukanku ya?"

Bawahannya diam namun dengan rawut wajah tidak mengenakkan.

"Ada apa lagi?"

Bawahannya menyerahkan amplop yang sedari tadi ia pegang.

"Anak buah yang memantau target anda menemukan ini. Kami menduga ada sesuatu yang terjadi antara keponakan anda dengan Target anda, Tuan"

Pria berumur itu meletakkan cerutunya lalu mengeluarkan isi amplop yang diberikan kepadanya. Seulas senyum miring terukir.

"Tatapan penuh cinta itu ugh... aku membencinya"

"Haruskah kita beri sedikit kejutan pada mereka?"

*****

"Lama tidak berjumpa Tuan Park"

Kakek Chanyeol hanya menatap datar ke lawan biacara saat ini.

"Silakan duduk Tuan"

"Jangan basa-basi, katakana apa maumu? Asal kau tahu aku tidak sudi berurusan apa pun yang berkaitan dengan keluarga Wu, terlebih lagi denganmu!"

Wu Danse hanya menghembuskan napas berat, "Walaupun sudah terlambat, Mohon terima permohonan maaf saya atas apa yang teerjadi pada putra dan menantu anda, Tuan"

"Permohonan maaf mu tidak bisa mengembalikan anakku!"

Danse menunduk, "Saya tahu. Namun, putra saya, Yifan. Dia tidak ada kaitannya dengan kejadian tersebut. Saya Mohon untuk pertimbangkan Kembali keputusan anda"

"Saya tetap pada keputusan saya, karena saya sudah bersumpah pada mendiang putra dan menantuku kalau cucuku tidak akan kubiarkan untuk terlibat dengan keluarga Wu! Apakah kalian tidak mengerti?"

Tiba-tiba Danse bangkit dari duduknya lalu berpindah dan bersujud tepat di dekat kaki Tuan Park.

"Tuan Park saya Mohon... saya tahu... perbuatan adik kembar saya atas kejadian 20 tahun lalu tidak bisa dibenarkan sama sekali, bahkan saya pun tidak akan membela hal tersebut. Namun di sini, saya datang memohon sebagai ayah dari Yifan yang mencintai cucu anda"

"Selama ini... saya tidak pernah ada untuknya sebagai orang tua yang baik. Maka, izinkan saya untuk berbuat sesuatu untuk anak saya, saya tahu anda paham perasaan seorang ayah untuk anaknya."

"Dengan menurunkan Harga dirimu seperti ini?" tanya Kakek sinis

"Apa pun, bahkan saya tidak peduli dengan Harga diri, saya hanya ingin restu anda untuk mereka"

Kakek berdiri dari duduknya, "Yang harusnya kau lakukan adalah memperbaiki hubunganmu dengan anakmu lebih dulu baru datang memohon padaku seperti ini, dengan tingkah mu seperti ini sama saja bohong jika kau ingin berbuat sesuatu untuk anakmu. Aku memang pernah menjadi seorang ayah, tapi aku tidak sepertimu" setelah kalimat Panjang itu, Kakek lalu pergi tanpa menghiraukan Danse yang masih bersujud.

"Beraninya dia menyamakan dirinya dengan ku? Setidaknya aku tidak sebodoh dia yang membiarkan anakku tumbuh dewasa sendiri" desis Kakek sebelum meninggalkan restoran itu.

DESTINY [END!!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang