Di Jogja Kita Bertemu || NoRen

Bandara dan Tragedi Kaleng Soda

Warn!
❗️BXB story ❗️
Sorry for typo
Happy reading bestiee
. . . .

Jakarta, 2018 pukul 06:30

Pagi-pagi sekali keluarga Ivander sudah berada di bandara Jakarta, apalagi kalau bukan mengantarkan abang yang akan berangkat ke Jogja.

Begitupula Jina yang pagi ini sudah terlihat merengut karna akan ditinggal kembarannya. Bagaimana tidak, sejak masih berada di kandungan bunda sampai sebesar ini mereka tidak pernah terpisahkan.

"Abang beneran mau ke Jogja? gausah aja yaa.. nemenin adek kuliah disini ajaa..." rajuk Jina, Jina memang manja jika bersama keluarga maupun kakanda Malik kesayangan.

"Abang kan udah diterima dek di univ sana, gabisa dong dibatalin gitu aja" jawab Jeva sambil mengelus rambut halus adiknya itu.

Bunda yang melihat langsung geleng geleng kepala lalu mengucap "Besok kalo ada waktu senggang atau pas adek liburan semester kita bertiga ke Jogja nengok abang aja, atau abang yang balik ke Jakarta"

"Bener tu kata istri ayah, besok kita kesana ya dek, sekalian jenguk nenek mu juga" tambah Ayah.

"Ayah jelek bucin banget, ini bundaku yaa" sewotnya "Yaudah deh kalo gitu gaapa, dah sana bang berangkat" ucap Jina. Jeva langsung pamit kepada orang tua dan adiknya lalu langsung bergegas menuju ruang check in.

. . . .

Pukul 07.00 tepat akhirnya pesawat yang Jeva tumpangi lepas landas.

Tak terasa 1 jam sudah Jeva berada di udara, saat ini pesawat itu sudah landing di bandara Jogja, Jeva turun dan bergegas antri untuk mengambil kopernya.

Saat sudah selesai dengan kopernya dan menuju ke arah pintu keluar Jeva mendengar suara gerutuan yang sepertinya bukan menggerutu tapi benar benar memaki, karena suara itu lumayan keras.

"*Asu tenan ndue kangmas sakpenake dewe, ngejak duel po yo" dengan logat dan bahasa jawa yang kasar Jeva dengar di arah punggung orang yang saat ini dekat dengannya.

"**Ndi meneh iki bedhes siji kui, sui tenan"  imbuhnya, yang sepertinya sedang memaki mas nya?

Jeva sedikit mengerti bahasa jawa dikarenakan ibundanya memang berasal dari Jogja dan kerap kali memanggil ayahnya dengan sebutan mas atau kangmas.

Jeva tidak ambil pusing lantas bergegas, namun tiba tiba,

Tak..
Tang..

Suara yang agak keras terdengar saat sesuatu benda yang sedikit keras itu mencium kepala bagian belakang Jeva dan jatuh tepat di belakang sepatunya.

Lantas Jeva segera berbalik badan dan bertemu pandang dengan perempuan mungil yang mungkin saja kaget karena kaleng soda minuman yang dia buang karena kesal pada kakaknya tadi mencium kepalanya.

Perempuan itu langsung tergesa gesa mendekati Jeva dan semakin menatap Jeva takut.

"***Mas ngapunten- eh iso ngomong jowo ra yo" gumamnya "Mas maaf nggak sengaja, bener deh, maaf mas" lanjutnya sambil menatap Jeva yang memang lebih tinggi beberapa senti darinya dengan tatapan melas.

"Hhh.. gaapa mbak, lain kali jangan buang sampah sembarangan ya, itu tong sampah ada disitu keliatan gede banget soalnya" ucap Jeva sambil memungut kaleng soda itu dan bergegas pergi.

Yang di sebut Jeva 'mbak' hanya melongo tak percaya pada tempatnya dan saat sadar langsung berteriak "****Aku ki lanang massss!!!" sambil menghentakkan kakinya kesal, dia langsung bergegas pergi dari situ dan bodo amat jika kakak lelakinya akan mencari dia.

. . . .

Summary :

*Asu tenan ndue kangmas sakpenake dewe, ngejak duel po yo : punya abang sekenaknya sendiri, ngajak duel apa ya. (A*u nya gausah di translate udah pada tau lah ya wkwk)

**Ndi meneh bedhes siji kui, sui tenan : mana lagi monyet satu itu, lama banget.

***Mas ngapunten-eh iso ngomong jowo ra yo : mas maaf- eh bisa ngomong bahasa jawa nggak ya.

****Aku ki lanang massss!!! : aku itu laki laki mas.

. . . .

Gimana?? wkwk udah ketemu nih, tapi belom tau nama masing masing, ketemu lagi nggak ya kira kira?

eh emang mau dilanjut? apa udahan disini aja? lanjut aja lah ya wkwk.

See u next chapter bestiee!