chapter 28

128 24 0
                                    

Salah satu penyihir hitam lainnya menggeleng." Apa kau tidak dengar pesan dari si wakil ketua, kita hanya diminta untuk mengawasi mereka dulu."

" Kenapa tidak langsung bereaksi saja? Benar - benar menyia nyiakan waktu saja." Gumam pria dengan bola api melayang itu tidak senang.

"Apa kau tidak ingat pesan ketua sebelum pergi? Awasi penjara dengan baik dan jangan bertindak sembarangan. Karena ketua bilang akan segera datang, artinya kita harus menunggu perintah selanjutnya." Gumam temannya yang bermata kuning terang.

" Baiklah, tapi menguji mereka sedikit tidak masalah bukan? Gumam pria dengan bola api itu menyeringai licik.

*****
Amary dan yang lainnya sampai pada sebuah ruangan yang cukup luas.
Huna memperhatikan seluruh isi ruangan itu dari ujung sampai keujung lainnya. "rasanya tempat ini agak panas "

"Lumayan " Yomaru memberi tanggapan.

Amary dan Huna berhenti pada beberapa kurungan kecil yang terlihat aneh bagi mereka berada dalam ruangan itu.

"Sel ini untuk monster??" Huna memperhatikan sel- sel itu sedikit aneh. "Kurasa ini cocok untuk floppy." tambahnya merasa lucu.

Gadis berambut biru itu cukup setuju kemudian berpindah pada sebuah kubus besi yang hanya memiliki jendela yang sangat kecil."makhluk apa yang dikurung seperti ini?"

"Entahlah, bukankah semua kurungan ini dalam keadaan kosong?"Yomaru memperhatikan beberapa jeruji besar yang telah berkarat parah.

"Sepertinya hanya ruangan ini yang tidak menyimpan koleksi." Ujar huna merasa aneh.

" ayo jalan lagi !" Gadis berambut biru itu melangkah pergi, otomatis Huna maupun Yomaru harus menghentikan kegiatannya melihat- lihat.

Setelah beberapa waktu, Huna terlihat mengibas- ngibaskan tangannya disamping lehernya.
"Ngomong- ngomong kalian berdua tidak merasa semakin jauh kita pergi, terasa semakin panas ?"

Yomaru menatap sekelilingnya dengan heran, ia juga merasa kata kata Huna benar adanya.

"Apa kita harus berbalik?" Tanya Huna kemudian mengusulkan, lebih jauh lagi mereka pergi. Mereka akan pingsan karena hawa panas yang terlalu tinggi." Bukannya sebelumnya juga ada lorong lain."

Amary berhenti dan menatap tajam kedepan." Sepertinya tidak untuk sekarang."

Amary menatap lurus ke depan setelah menyadari sesuatu yang tidak beres telah datang.

Tiba-tiba tiga buah panah api melesat kearah mereka dengan cepat. Amary sudah biasa terhadap serangan mendadak ini segera berteriak dengan cepat memperingati. "MENUNDUK !!!!!" Perintahnya keras.

Mendengar peringatan berbahaya Amary, Yomaru dan Huna spontan menurunkan kepala mereka tepat ketika panah itu melesat setengah meter diatas kepala mereka.

Sekumpulan panah api datang lagi dalam jumlah yang cukup banyak, Amary segera membentang kedua tangannya menciptakan tembok es tinggi. Kenapa ia sial sekali, selalu bertemu dengan lawan berelemen api. Panah api itu menyerbu dalam 3 kali serangan sebelum menjadi hening kembali.

Keduanya saling memandang ngeri, Amary segera berdiri setelahnya dan memberikan obor ditangannya pada Huna sebelum menciptakan pedang es mengambil posisi siap bertarung. Sayangnya ia tidak menemukan sosok penyihir hitam yang datang, mereka malah disambut oleh dua ekor harimau Api. Tiba-tiba Amary teringat dengan dua temannya ditempat lainnya. Ia berharap keduanya baik-baik saja.

*****
Memikirkannya lagi-lagi, Myori masih merasa pemandangan sebelumnya terlalu tidak masuk akal."Bagaimana ular itu bisa masuk kedalam cangkang telur sekecil itu, ada sihir semacam itu? Apa itu sejenis pil ramuan ajaib?"

MYORI STORY (END)🍀Where stories live. Discover now