chapter 45

108 20 0
                                    

Pria jangkung itu agak terkejut melihat orang sebelumnya berada cukup jauh entah sejak kapan sudah ada di sampingnya. Mungkinkah orang ini juga cepat? Melihat tangan penyihir yang masih mencengkram erat lengannya diam- diam ia menyeringai dalam hati ." Aku tidak berniat menyerap dia terlebih dahulu, tapi dia datang mengantar nyawanya terlebih dahulu."

Haku menoleh kearah mereka berdua di belakangnya. Ryu menatap orang itu dengan mata curiga, tapi orang itu tidak terlihat ingin menjelaskan dirinya, sepertinya orang ini memang bukan orang baik sama sekali.

Beberapa detik berlalu mereka masih diam. Senyum sombong pria itu perlahan sirna, ia melihat Ryu kemudian tangannya, orang itu tampak baik- baik saja. Seharusnya jiwanya segera terserap beberapa saat lalu dengan teriakan kesakitan seperti orang-orang sebelumnya, tapi orang itu masih memakukan matanya pada dirinya, iblis itu mengerutkan keningnya sesaat sebelum mencengkram dengan tangannya yang lainnya dan Ryu hanya mengerutkan keningnya.

Wajah pria jangkung itu tampak tercengang "KAU? kenapa Aku tidak bisa?" Tanya nya tidak percaya.

Yomaru dan Haku sama sekali tidak mengerti ucapan pria aneh itu, begitu pula Ryu yang tidak perduli dengan pertanyaannya yang aneh, alih-alih merespon dengan ucapan, Ryu menendang perut orang itu tiba-tiba hingga tangannya terlepas, kristal biru didalam saku Ryu meredup kembali.

Haku menarik gadis kecil itu mengikutinya dibelakang. Suara- suara orang datang mulai terdengar lagi, Tanpa memperdulikan orang itu, mereka berlima segera menghilang.

Pria jangkung yang jatuh terduduk itu perlahan menampilkan mata merah terangnya. Ia melihat tangannya dengan heran. Penyihir tadi, kenapa baik- baik saja padahal ia telah mencengkeramnya dalam waktu yang lama. Rombongan pelari bermata merah lainnya berlari melewatinya seperti angin.

Salah satu orang yang tampak seperti warga penyihir putih biasa berhenti di dekatnya.

" apa kau terlalu banyak makan sampai duduk bodoh disini?"tanya orang itu menertawakannya.

Pria jangkung itu membuka mulutnya untuk berkata, tapi ia menutupnya lagi. Ia benar- benar tidak menyerap apa- apa dari orang tadi , jadi bagaimana itu mungkin?

                            *****
Giwa Sensei mengerjapkan matanya beberapa kali menyesuaikan penglihatannya yang masih agak kabur. Setelah beberapa saat, kejadian yang sebelumnya telah ia lalui berkelebat lagi di otaknya, otomatis wanita itu segera teringat Myori dan dirinya yang tertipu. Wanita itu buru-buru berdiri melihat kesana kesini yang kosong, Myori telah menghilang. Ia semakin panik, tapi ketika ia akan pergi mencari muridnya itu, tiba- tiba rasa nyaman di suatu tempat membuatnya mengerut alis. Ada yang aneh dengan tubuhnya, sebelumnya karena ketua penyegel itu menyegel mati kemampuannya, ada rasa sakit di sekitar jantungnya. walaupun telah di obati di hutan Sirus, lukanya benar-benar sembuh tapi ada rasa kosong pada dirinya. Tapi, saat ini rasa janggal itu hilang seolah tidak pernah muncul.

Memikirkan sesuatu yang tidak mungkin, ia mencoba menggerakkan jarinya di udara. Lingkaran cahaya itu perlahan terbentuk dan bersinar, sensei giwa tampak benar- benar terkejut.

" aku bisa membuatnya lagi____

Keadaan menjadi Hening karena dua tatapan yang saling beradu tegang antara Myori dan nona Zura. Untungnya Atmosfer tegang tersebut tidak berlangsung hingga mereka melancarkan buku hantam satu sama lain Karena kehadiran niat membunuh lainnya yang tiba-tiba muncul dibelakangnya Myori. Tidak mengalihkan matanya sama sekali, Myori hanya sedikit mengerut dengan tatapan masih tertuju kearah nona zura. Walaupun makhluk ber aura iblis itu mencoba menyembunyikan aura membunuhnya, ia dengan mudah merasakan aura niat yang sama sekali tidak dirasakan orang- orang diaula itu selain dirinya. Tapi bagi Myori yang sekarang, itu hanya seperti merasakan bulu dilehernya sedikit tergelitik. Untuk mengetahui siapa pelakunya, ia bahkan tidak perlu berbalik untuk melihat.

MYORI STORY (END)🍀Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang