Tekad

14.2K 1.1K 418
                                    

Berita pertengkaran Taehyung dan Jungkook menyebar sampai ke telinga keluarganya dengan cepat.

Menyebabkan Hyesong datang kerumah besannya tersebut untuk mengecek keadaan.

Ia mengetuk pintu, menunggu selama beberapa menit hingga akhirnya temannya, Rami, membukakan pintu untuknya.

Mereka bertatapan sesaat sebelum akhirnya Rami menghela nafas, "Aku bersyukur kau cepat datang."

"Bagaimana dengan mereka berdua?"

Rami menggeleng, "Aku tidak tahu mengapa bisa seperti ini, tapi Jungkook selalu meneriaki Taehyung dan mengatakan bahwa dia bermain dibelakangnya."

Hyesong mengerutkan keningnya, "Taehyung selingkuh?" Jeda, "Dengan siapa?"

"Aku bel-"

"KENAPA KAU BELUM PERGI JUGA SIALAN?!"

Hyesong tersentak, walau suara nya tidak keras, tapi lumayan kencang jika dilihat dari selisih jarak ia berdiri dengan asal suara.

"Aku ingin melihatnya." Raut wajahnya terlihat khawatir.

Rami mengangguk, ia membuka pintu rumahnya yang menjulang tinggi itu lebar lebar untuk mempersilahkan Hyesong masuk.

"Kau harus menenangkan Taehyung terlebih dahulu." Jeda, "Putramu, tadi menangis."

Masih terasa asing jika mendengar bahwa pria itu menangis, nyatanya sebagai ibu, Hyesong tahu bagaimana putranya jarang sekali menetaskan barang satu tetes air mata saja.

Bahkan jika boleh mengakui, Taehyung menangis untuknya atau sang suami sekalipun bisa terhitung jari meski mereka adalah orang tua kandungnya.

Taehyung tidak pernah menangis untuk orang lain, apalagi jika perihal pasangan.

Minjee, salah mantan kekasih anaknya itu sempat menjalin kasih selama hampir 1 tahun lamanya sebelum akhirnya ditemukan tidak bernyawa karna overdosis obat-obatan tepat di ulang tahun perempuan malang itu sendiri.

Dan yang menemukannya pertama kali adalah Taehyung, bahkan pria itu membawa sebuket bunga berniat memberikannya sebagai hadiah ulang tahun.

Taehyung melihat bagaimana Minjee tergeletak di lantai dengan kulit yang sudah memucat dan pil obat yang berserakan dimana-mana.

Tetapi hebatnya, pria itu sama sekali tidak menangis.

Ketika Minjee ingin dikremasi pun, Taehyung tetap mempertahankan wajah kakunya.

Terlihat tak sedikitpun merasa gentar.

Pria itu tidak menangis, bahkan untuk perempuan yang menjadi kekasihnya cukup lama.

Tapi apa sekarang?

Taehyung mudah kacau jika itu soal Jungkook.

Benar, Jungkook adalah kelemahannya.

______________________________________

Ceklek

Jungkook menutup pintu kamar mandi yang berada di dalam kamarnya berniat untuk mencari ketenangan.

Dan ia sedikit bisa bernapas lega setelah suara gaduh maupun ketukan di depan sudah terdengar samar ditelinga nya.

Dia hanya membutuhkan ruang untuk berfikir, lalu membulatkan keputusan untuk berpisah. Mungkin.

Karna Jungkook berprinsip jika ia tidak akan pernah mau berhubungan kembali dengan orang yang berani mendua.

Beralih menyalakan keran wastafel, Jungkook mengguyur wajahnya berkali-kali mencoba menjernihkan pikirannya.

Tapi semakin lama ia memejamkan mata, kilasan tentang kebersamaan Taehyung dengan wanita asing itu justru muncul dibenaknya.

Bahkan ketika Jungkook sudah mencoba mengalihkan pikirannya, otaknya pasti akan selalu membuatnya kembali mengingat foto foto itu.

Jungkook mematikan kerannya kasar, membuka matanya kemudian menatapnya cermin bundar dihadapannya.

Wajahnya kacau, ia bisa melihat itu.

Hidung merah dengan mata sembab akibat menangis.

Dan kau pikir siapa yang kuat berada di posisi seperti ini?

Diselingkuhi oleh seseorang yang selalu mengucapkan kalimat cinta padamu.

Jungkook bahkan masih diambang ketidakpercayaan kalau ternyata pria sialan itu berani memadu nya.

Dan entah mengapa sakit di dadanya tak kunjung hilang.

Memejamkan mata dengan sesekali menghela nafas, Jungkook akan membulatkan tekadnya untuk berpisah dengan pria itu.

Sungguh, sudah tidak ada lagi alasan untuk ia harus bertahan dengan Taehyung.

Saling mencintai?

Tidak mungkin.

______________________________________

"Sayang?"

Taehyung gusar, pasalnya sedari tadi Jungkook sama sekali tidak membuka suara untuk sekedar meneriaki nya.

Ia khawatir, takut hal buruk terjadi pada sang pujaan hati.

"Kumohon buka pintunya."

Tok tok tok

"Maafkan aku, Tolong buka pintunya."

"Sayang?"

Tok tok tok tok

"Jung."

Lihat?

Taehyung seharusnya sudah mendapatkan caci maki dari Jungkook.

Tapi sekarang, suara pria itu sama sekali tidak terdengar.

"Tolong buka pintunya, sayang." Jeda, "Maafkan aku."

"Jungk—"

Ceklek

Taehyung tidak bisa menahan lega nya saat akhirnya Jungkook mau membuka pintunya.

Ia menatap sedih Jungkook mencoba meminta maaf lewat tatapannya, walau sayang, Jungkook sama sekali tidak memandangnya.

"Maaf, maaf. Tolo—"

"Ibu, aku akan mengurusi surat penceraian nya. Tolong usir pria ini dari rumahku."

Taehyung kaget tentu saja, ia menggeleng dengan cepat.

Apa katanya?

Surat cerai?

Taehyung bersumpah sampai mati ia tidak akan mau berpisah dengan Jungkook-nya.

"Tidak, tidak Jung."

Taehyung maju untuk menggapai tangan Jungkook, namun ia lagi lagi harus menelan kekecewaan saat Jungkook justru mundur menolak sentuhannya.

Bahkan Jungkook menatap sangat benci padanya.

"JANGAN MENYENTUHKU SIALAN!"

Taehyung tidak menggubrisnya, ia tetap berusaha meraih tangan Jungkook hingga akhirnya usaha tersebut berhasil.

Pria itu tanpa basa basi menarik Jungkook mendekat sambil menggenggam erat pergelangan tangannya.

Jungkook sendiri jelas memberontak, ia menghentakkan tangannya kesana kemari mencoba melepas jeratan tangan Taehyung yang memang kuat

"Aku tidak mau." Suaranya melemah, ia menggeleng mencoba memohon pada Jungkook.

"PERSETAN! KAU MEMINTAKU UNTUK MEMIKIRKANMU, TAPI APA KAU MEMIKIRKAN KU SAAT KAU BERSAMA WANITA ITU?!"

"KATAKAN PADAKU APA KAU MEMIKIRKAN PERASAANKU SIALAN?!"

"Kau—" Bibirnya bergetar hebat, matanya memanas karna lagi lagi air matanya mendesak ingin keluar.

"Aku membencimu Taehyung, aku membencimu. Aku bilang aku membencimu." Jungkook tak bisa menahannya lagi, air mata itu akhirnya jatuh mengalir melewati pipinya walau ia masih mempertahankan tatapan benci itu. "Berharap aku mati saja agar tidak bertemu denganmu."









My Sanctuary. [TAEKOOK] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang