Hallo🙇
Sebelum membaca cerita"SYIRANDRA"
Harus wajib follow akun Wattpad aku dulu yaa... Gak follow? Jahat! Jahat kaya mereka yang suka bully sama nyakitin Syira🥰
Ayo orang orang baik jangan lupa
Vote dan komen di setiap kalimat dan paragraf yang ada.Itu aja sih dari aku.
~~ Happy reading ~~
______________________________________
"Demi masa depan,aku rela untuk terus bertahan di sekolah yang sudah ku anggap neraka paling menyiksa "
- Gabriel syira Gracia---------------------------------------------------------
Seorang gadis berambut panjang nan lebatnya tengah membaca buku "my story" di perpustakaan, perpustakaan adalah tempat dan saksinya berkeluh kesah walupun bercerita di dalam hati.
Gadis itu mengusap kasar air mata yang mengalir deras membasahi wajah lebamnya.
"Sampai kapan, aku harus lemah di depan mereka?" Hanya bisa mengeluh dalam hati, hatinya sesak seakan akan banyak angin masuk mendobrak paksa, untuk membuat gadis itu sesak nafas.
Ia meremas kuat buku yang ia genggam sendari tadi. Memejamkan matanya kuat kuat, mendengar suara langkah kaki menuju ke arahnya
BRAK!!!
Seorang pria memukul meja gadis itu, membuat gadis yang bernama syira memejamkan matanya kuat dan menelan salivanya susah payah, bencana besar kembali di mulai.
Pria itu memiringkan wajahnya melihat gadis itu memejam, senyum miringnya terukir jelas di sana "Kerjain tugas gua" ia bersuara, menatap dan meneliti wajah gadis itu. Yang masi terpejam
tak ada respon membuat pria itu menggebrak meja itu lagi.
" LO TULIII???"
Dengan detak jantung yang berdetak tak beraturan, air mata yang terus mengalir, gadis itu hanya mengangguk pasrah.
"NGOMONG! PUNYA MULUT PAKE"
"APA PERLU GUA JARIT ATAU ROBEK MULUT LO??"
Siapapun yang di bentak seperti itu akan sakit hati, bahkan di manapun gadis itu berada musibah seperti ini selalu saja muncul tanpa aba aba.
"I-iyaa k--kak"
Suara gugup ,takut itu selalu saja membuatnya seperti manusia paling rendah, kapan kau ingin melawan pria angkuh inii?
YOU ARE READING
SYIRANDRA
Teen FictionBanyak cerita dan teka teki. Terlalu keseringan dalam menghadapi semuanya dengan diam dan memendam rasa sakit yang tak pernah sirna. Merasa iri di saat orang orang ada di fase bahagia tiada Tara. Memaklumi perilaku dan sikap yang seperti hewan lia...