[05] Perasaan Karam

66 38 29
                                    

"Gua gak bakalan ngebiarin orang-orang nyakitin tuan putri gua"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Gua gak bakalan ngebiarin orang-orang nyakitin tuan putri gua"

- Jean Mahen Widata

💨💨💨

Memandang langit biru yang di selimut awan mampu membuat perasaan seseorang tenang tanpa ada lalat yang mengusiknya. Menghela nafas panjang ingin berkeluh namun perlu keberanian

"Jean.. " Suara lirih itu mampu membuat sosok laki-laki meliriknya dengan tatapan antusias.

Syira yang melihat wajahnya langsung memalingkan wajahnya.

"Kenapa? " Tanya jean dengan lirih melihat wajah syira diterpa angin sungguh pemandangan indah.

"Kok lama balik ke Bandung"  Ucap syira dengan berbalik menatap jean.

"Kangen ya?"

Syira tersenyum "iya nih, kangen gak di jajanin eskrim" Saut syira dengan wajah tengil

"Anjer tau gitu gak usah balik lagi kalo kangennya sama uang gue aja" Canda jean dengan mengacak rambut syira

"JEANN JANGAN DI BERANTAKIN"

"Hehehe, gemes banget si tuan putri aku"

"Gak usah pegang-pegang pipi nanti jerawatan" Jutek syira

"Ya udah eskrimnya gak jadi" Ucap jean dengan  berjalan meninggalkan syira

"Ehh jeann tungguinn, gue cuman bercanda"

"Gue mau lapor mama"

Syira lari terbirit-birit mendekati jean yang sudah di ambang pintu rooftop sekolah sampai di Koridor sekolah terdapat Andra yang berkacak pinggang di depan mereka berdua. Tatapan Andra tidak dapat di artikan Syira menatap Andra dan Jean saling bergantian aura semakain memanas dengan tatapan mereka seperti belati tajam yang siap menusuk satu sama lain.

"Udah bel ayo masuk kelas" Suara Syira membuat mereka beralih melihatnya. Syira tertegun

"Gu-gue ke—"

"Gua anter ke kelas" Ucap jean dan andra bersamaan sama sama memegang tangan Syira.

"Gak usah, kelas dia sama gue tetanggaan" Ujar jean.

Andra tidak mengubris ucapan jean namun lebih melihat Syira yang menunduk, Syira merasakan cekalan di tangannya semakin kuat karena ulah Andra

"Je— gua di anter sama Kak Andra aja"

"Tap—"

"Jee, lo duluan ke kelas" Ujar Syira dengan menepis tangan Jean

"Oke deh, dan lo awas macem-macem"ucap jean menuju andra yang menatapnya datar.

Andra menarik tangan Syira kuat entah dibawa kemana anak itu sekarang. Syira hanya pasrah dan mengikuti langkah panjanh dari Sosok pria menyeramkan ini.

"Duduk" Ujar Andra dengan raut wajah dingin

"Ngapain bawa gua ke sini, gua—"

"Gua bilang duduk" Ada sedikit penekan dalam kalimat itu.

"Udah berani macem-macem sama gua hm? " Ucap Andra dengan suara beratnya berjalan mendekati Syira yang duduk di ruang seni.

"Macem-macem apa kak?" Andra berdecak kesal

Andra mengelus pipi Syira lembut dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Inget apa yang pernah gua lakuin sama lo?"

Syira tertegun memalingkan wajahnya ketika Andra hampir menciumnya.

"Bener ternyata lo ja—"

Plak!

Syira menampar pipi andra dengan sangat kuat mampu membuat pipi sang empu memerah dengan raut wajah marah

Andra menarik Syira dan mendorongnya ke dinding dan mengunci pergerakannya.

"Lepasin gua kak" Rintih Syira karena tanganya di cekal kiat di atas kepalanya

"Lo tau ini ruangan apa, gua bisa lakuin apapun disni dan bikin malu tapi—" Andra menghentikan kalimatnya menatap syira yang sudah berlinang air mata

"Gua gak suka liat lo nangis, tapi gua sakit liat lo sama cowo lain! " Ujarnya membuat syira mendorong pria itu.

"Lo egois, kenapa lo ngusik hidup gua hah? Gak puas lo nyakitin gua?" Terang syira dengan mata yang sudah berair

Andra menarik syira dan menarik tengkuk syira dengan kuat mencium paksa bibir syira.

"Emhmm" Lenguh syira ketika bibir tebal milik Andra menyentuh bibirnya

"Lepasinhh" Berontak syira dengan sekuat tenaganya mendorong dada andra namun andra memeluk syira dengan sangat kuat. Mengecap bibirnua dengan sangat brutal.

Andra melepas ciumannya dan melihat Syira dengan nafas yang  tersengal-sengal.

"Ini hukuman buat lo karna udah bikin gua marah" Ujar andra dengan mengelus rambut syira yang masi mengatur nafasnya.

"Gua benci sama lo" Syira mendorong Andra

"Gua gak perduli, lo milik gua dan selamanya JADI MILIK GUA!"

Kedua insan itu saling memandang dengan emosi yang benar benar tak bisa di bendung lagi

Plak!

Satu tamparan mendarat kasar di pipi pria itu

"Cukup, gua muak dengan kalimat lo yang seakan-akan seluruh dunia ini milik lo!"

"Lo kira, setelah lo ngebully gue dan skrng suka sama gue!? Lo kira gue bodoh?"

"ENGGA ANDRA! GUA BISA LIAT LO CUMAN MANFAATIN GUA!"

Syira meninggalkan Andra yang diam tak bergeming sekalipun dengan tampar itu kali ini dia diam mematung seakan-akan dirinya tidak bisa membela diri ...

Next chapter—

Jangan lupa vote ya!!

Maaf lama gak update hehehe😁

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 27 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

SYIRANDRA Where stories live. Discover now