Satu hal terungkap

162 19 7
                                    

"KAMU PERGI DARI SINI DASAR J*L*NG!!"

"Apapun yang terjadi, aku akan melindungi Riku kun sampai anak itu terlahir."

"Kamu tidak salah Nak... Kami lah yang salah, ... Maafkan kami."

"Selama Ibu bersama Akari, aku akan selalu bahagia."

.  . . .

Peringatan mungkin ada adegan yang kayak gimana gimana jadi silahkan skip kalau tidak mau lihat.

Silahkan membaca...

Sisi lain...

"SIALAN!!!"

"Tenang kan diri anda dulu."

"Berisik!" orang itu lalu melempar barangnya ke orang yang mengomentari nya

"Bisa bisanya anak itu mendapatkan perlindungan! Seperti nya ada yang sudah menduga ini akan terjadi lihat saja apa yang akan aku lakukan."

. . .

Iori kini diam kala dia merasa aneh dengan Riku yang memeluknya tiba-tiba seperti itu.

"Ri... Riku san?"

"Itu benar kan?" tanya Riku

Kini Iori semakin dibuat bingung oleh Riku.

"Apakah ada sesuatu?" tanya Iori kali ini dia merasa bingung

"Itu tidak salah." Iori semakin dibuat bingung

Tiba-tiba Riku pun mencium bibir Iori, kini Iori semakin dibuat terkejut dengan Riku yang tiba-tiba mencium nya.

Namun dengan cepat Iori mengambil alih ciuman itu, yang membuat Riku berada di posisi nyaman.

Namun Iori segera melepaskan ciuman itu, dan itu membuat Riku agak kesal.

"Riku san?! Ke... Kenapa kamu mencium ku seperti itu?!" tanya Iori agak terkejut dengan wajah yang semakin memerah

"Karena akhirnya aku menemukan mu." jawab Riku sambil tersenyum

? Iori semakin tidak paham dengan maksud Riku.

"Apakah kamu ingat liner berwarna senja dengan aromanya?" tebak Riku

Mendengar itu Iori pun mengangguk.

"Sudah jelas kan." mendengar itu Iori pun mulai berfikir

Seketika wajahnya menjadi memerah.

"Ja.. Jadi orang yang di insiden itu?!!"

"Benar, itu adalah aku." jawab Riku

Seketika Iori semakin terkejut.

"Dulu waktu di kejadian itu aku juga disitu karena aku ingin menemui Mitsuki sekalian nginap." jawab Riku

"Makanya waktu aku mendengar semua cerita Iori dari awal membuat ku merasa ikutan sakit walaupun aku yang diperlakukan begitu namun entah kenapa aku tidak bisa membenci mu untuk itu." sambung Riku sambil tersenyum

Kini semuanya sudah jelas, tanpa sadar Iori memeluk Riku, tidak lupa dengan air matanya mengalir sambil mengucapkan permintaan maafnya karena selama ini Iori tidak ada menemani nya.

Bahkan Iori tidak tahu seperti apa perjuangan Riku saat membesarkan Akari sendirian.

Riku pun mengelus pelan punggung Iori agar bisa tenang.

"Jangan merasa seperti itu, lagipula aku mengerti namun yang ingin ku tanya kan hanya satu."

"Siapa orang yang menyebarkan feromon ke kamu?" sejenak Iori merasa kalau Riku sedikit berubah untuk itu

Kini dia tidak memanggil Iori dengan namanya melainkan dengan kata 'kamu'

"Dia itu..."

//krek..

"Ibu! Hari ini aku membawa teman... Eh?" tiba-tiba mata Akari ditutup oleh Hikaru

"Kamu dilarang melihat dulu Akari." ucap Hikaru

"Eh! Kenapa apakah terjadi sesuatu?" tanya Akari sedikit khawatir

Setelah itu Hikaru membuka matanya Akari lalu dia melihat wajah Iori dan Riku sudah memerah.

"Eh? Ibu, Iori san? Kalian berdua kenapa? Wajah kalian sampai merah tahu." tanya Akari

"Ah! Kami tidak apa apa Akari!" balas Riku

"Be... Benar kami tidak apa apa." sambung Iori

"He... Berasa ketahuan mengambil permen diam diam dari orang tua." sindir Hikaru

Entah kenapa Iori dan Riku agak kesal mendengar itu dari Hikaru.

Namun untuk Iori rasanya dia pernah mendengar perkataan seperti itu namun dimana?

"Akari, dia itu siapa?" tanya Riku

"Ah... Ibu, kenalkan dia Yukimura Hikaru kun, dia temanku di sekolah hanya saja dia itu pindahan dari Miyagi." jawab Akari

"Yukimura Hikaru desu..."

Entah kenapa Riku merasa kalau mata Hikaru mirip dengan seseorang terutama di rambutnya.

"Hikaru kun ya... Usiamu berapa?" tanya Riku

"11 tahun." jawab Hikaru

Mendengar itu Riku pun mengangguk.

"Baiklah,"

Namun Hikaru menatap ke arah Iori lalu tersenyum tipis.

"Anda sudah tahu yang sebenarnya kan, Izumi Iori." ucap Hikaru ke Iori

"Ya, aku sudah tahu." jawab Iori

Namun disini Akari bingung dengan yang terjadi.
😕❓

"Apa yang terjadi?" tanya Akari

Hikaru pun tersenyum ke arah Akari.

"Inilah fakta yang sebenarnya Akari...

.
.
.
































































"Izumi Iori adalah ayahmu yang sebenarnya."

Tbc...

Chapter kali ini agak pendek karena hanya untuk melanjutkan chapter sebelumnya.

Semoga kalian menyukai nya.

Vote dan komen sampai bertemu di chapter berikutnya...

Sakura Massage Donde viven las historias. Descúbrelo ahora