11 - WEDDING GIFT

2.7K 151 1
                                    

H E L L O  !👋

~ H A P P Y R E A D I N G ~

***

“Bagiku, kebahagiaan terbesar hanya saat melihat kedua wanita hebatku saling merangkul penuh kasih sayang.”

Publis : 20/11/22 | 18.15 WIB

"Una pulang sama kita?"

Unara yang awalnya menatap layar ponsel, kini beralih menatap Alina yang bertanya padanya. Dia menggeleng, "Nggak. Una dijemput,"

Satu alis Alina terangkat, "Oh ya? Una dijemput siapa?"

"Kepoo! Udah sana kalian pulang, hati-hati yak!"

"Idih si anjir, yaudah kita duluan. Lo hati-hati disini sendirian, awas diculik Om-Om pedofil!"

Mata Unara memelotot garang mendengar ucapan menyebalkan Alina, "Alina sialan! Awas lo besok!"

To Kakak suami
| Kakak dimana?
   Una udah tunggu lama
   Read.

Bibirnya mengerucut kesal saat Azhar hanya membaca pesannya tanpa membalas, "Ish. Nyebelin banget sih,"

Tinnn!

Kepalanya sontak mendongak saat mendengar suara klakson, melihat siapa yang datang dengan motor sport nya, Unara tersenyum senang. Dia berjalan cepat menghampiri Azhar yang duduk diatas motor sport hitamnya dengan balutan jas lengkap. Laki-laki itu tampak sangat tampan!

Ketika ditanya, "Kenapa selalu jemput Una pakai motor?"

Maka Azhar akan menjawab dengan santai, "Karena imam itu didepan bukan disamping."

Dengan bantuan Azhar, Unara naik ke jok belakang, tak segan melingkarkan tangannya diperut Azhar. "Motor murahan udah dijual kan?"

Pertanyaan ambyar dari Unara membuat Azhar terkekeh pelan dibuatnya, "Iya sayang. Sesuai permintaan mu,"

Senyum Unara merekah, dia mengeratkan pelukan nya pada perut Azhar.

Malam harinya, Unara tengah fokus menonton film upin ipin episode baru dari youtube yang dia tayangkan ditelevisi agar layarnya lebih lebar. Sambil memakan es krim, Unara tampak begitu sibuk. Dia berbaring diatas sofa panjang dengan kepala berbantalkan tepi sofa yang memang empuk.

Melihat istrinya yang sedang bermalas-malasan, lelaki dengan kaos hitam dan kain sarung nya itu menggeleng pelan. Dia melangkah menuju sang istri, mengambil posisi berbaring disamping istrinya karena ukuran sofa yang memang jauh lebih lebar, muat untuk keduanya.

Menyingkap kaos oversize miliknya yang dipakai Unara, tangan besar itu bergerak mengusap lembut perut Unara yang membuncit. Unara sendiri hanya acuh tak acuh, dia membiarkan perutnya terus dielus-elus oleh Azhar juga satu kaki lelaki itu yang berada diatas kakinya.

Azhar beralih menciumi perut istrinya, "Anak aku lagi apa ya?"

Melirik sekilas kearah Azhar, Unara mengangkat bahunya singkat. "Tanya gih,"

"Boleh jenguk berarti?"

Dengan polosnya, Unara mengangguk hingga menerbitkan senyum gemas diwajah tampan Azhar. Azhar, lelaki itu beralih menindihi tubuh istrinya. Menghalangi pandangan Unara pada televisi juga atensi Unara yang kini memelotot kaget saat Azhar mengambil alih es krim nya yang tersisa sedikit lalu membungkam bibirnya.

Tak membiarkan dirinya berteriak, maka Azhar tak segan melumat lembut bibir atas dan bawahnya bergantian. Satu tangan Azhar terus mengelus perut Unara, sedangkan satu tangannya, dia gunakan untuk menahan bobot tubuhnya agar tak menindihi tubuh mungil istrinya.

After Accident [On Going]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora