05

929 122 14
                                    

"Banyak sekali, kau mau berjualan?"

Sakura melihat suaminya memasuki dapur dengan wajah yang sudah segar dan pakaian rapih, ia menghampirinya lalu mengecup bibir Sasuke sekilas.

"Aku ingin membagikan kue-kue ini." Sakura mengangkat salah satu wadah plastik mika yang berisi satu potong kue manis berbentuk bulat.

"Apa tanggal ulang tahunmu pindah?" Sasuke duduk di kursi meja makan dan meminum kopi yang sudah Sakura buat.

Sakura mendengus kesal, "Memang kenapa kalau aku ingin membagikan kue? Apa harus menunggu hari spesial?"

"Biasanya identik dengan itu." Sasuke menarik kursi disampingnya, "Ayo sarapan dulu."

Sakura menyiapkan nasi dan lauk untuk suaminya lalu untuknya, "Apa ada kegiatanmu diluar kantor?"

"Kurasa tidak ada, aku sedang menunggu sesuatu."

"Apa itu?"

"Siang ini laporannya keluar, akan kuberitau kau jika sudah ada hasil."

Sakura menatap Sasuke cukup lama sebelum menatap makanannya, "Apa ini tentang kiriman paket waktu itu?"

"Hn." Sasuke mencicipi sup buatan Sakura perlahan.

"Kau masih menyelidikinya?"

"Walaupun kejadian itu sudah kurang lebih seminggu yang lalu terjadi, dan sampai sekarang belum ada lagi kejadian serupa atau lebih aneh lagi, aku tetap akan mencarinya sampai semua ini benar-benar selesai." jelas Sasuke lalu menatap Sakura, "Karena ini semua berkaitan dengan keselamatanmu."

Sakura terdiam masih saling tatap dengan Sasuke, "Terimakasih..." senyum kecil terlihat diwajah wanita itu.

"Makanlah. Kita butuh tenaga untuk membawa dus-dus kue ini." Sasuke memulai makannya membiarkan Sakura dengan senyum gelinya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
~Our~
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Mereka semua memandang sepasang suami-istri yang cukup fenomenal dan disegani satu markas kepolisian, tampak sang suami membawa dua kantong plastik berisi dus kotak yang lumayan besar di kanan kiri tangannya, dan sang istri yang berjalan didepannya mendekap satu plastik berisikan dus kotak yang agak kecil.

"Pagi semua! Kubawakan kue manis agar pagi kalian menjadi manis!" sapa ceria Sakura yang menempatkan dus yang ia pegang lalu membukanya, membagikan kue-kue itu pada petugas-petugas yang berjaga dilantai Satu.

Sasuke masih setia berdiri dibelakang Sakura yang masih sibuk membagikan kue, moment langka ini menjadi sorotan para petugas karena baru kali ini Letnan mereka yang terkenal angkuh, tegas, dan tampak menyeramkan karena aura nya terlihat sangat penurut dan sabar pada sang istri.

"Sudah semuanya ya? Ada yang belum kebagian?" tanya Sakura sambil menatap satu persatu petugas yang jaga.

"Wah, apa ini? Jadi kalian berjualan keliling?"

Sasuke melirik malas Naruto yang mendekati mereka bersama Sasori, Deidara, dan Sai.

"Ini-ini." Sakura langsung memberikan kue pada Empat orang itu, "Jangan banyak tanya. Cepat pergi. Aku tidak mau pagiku dirusak oleh mulut si kuning dan si pucat."

"Terimakasih Miss Haruno, kuenya terlihat manis jadi akan ku makan." ucap Deidara sambil tersenyum.

"Iya harus kau makan, jangan kau jual lagi." Sakura menutup dus kuenya, "Kau sudah selesai bertugas ya, Dei?"

"Sudah Miss Haruno." Deidara tampak ingin membuka bungkusan kuenya tapi ditahan Sakura.

"Makan diruanganmu. Kau seperti Kuda kalau makan sambil berdiri."

🌈OUR : [Tentang Cara KITA Lewati Semua.]Where stories live. Discover now