2.Our first kiss

70 6 0
                                    

Sena kembali berkutat pada pekerjaannya hari ini. Entah kenapa akhir-akhir ini pekerjaannya tak pernah berkurang setiap harinya tapi Sena tak pernah sekalipun memusingkan pekerjaannya karena memang ia menikmati dan juga ia masih mendapatkan bantuan-bantuan dari para pegawainya.

Hari ini pula Seung sik kekasihnya kembali melakukan pekerjaan bisnis di luar negeri tepatnya kali ini di Singapura. Setelah dua hari baru saja kembali dari Itali dan hari ini harus kembali terbang jauh darinya.

Baru saja Sena memikirkan kekasihnya ponselnya bergetar menampilkan panggilan video dari seseorang yang baru saja ia fikirkan.

"Apa oppa sudah berada di bandara?"

"Belum,aku sedang dalam perjalanan kesana"

"Kenapa kau tak mengijinkan aku untuk mengantarmu?"

"Dwaeseo..kau sudah sering mengantarku jadi sekarang kau fokus saja pada pekerjaanmu hm?tapi tetap jangan terlambat untuk makan,arrasseo?"

"Ne~~~" Sena membalas senyuman tampan dari sang kekasih.

"Aku ingin melihatmu sebelum aku melakukan perjalanan membosankan ah aniya,setelah sampai di pesawat aku juga akan melihat foto-foto dan videomu"

"Apa itu bisa di percaya?"

"Hey kau tidak mau percaya?"

"Emm keulssae.."

"Jinjja.." Sena tertawa menyebalkan saat ia merasa puas karena mengabaikan rayuan dari sang kekasih.

"Baiklah...kembalilah kau pasti sangat sibukan bukan?"

"Huff...entahlah tiada hari tanpa aku bersantai-santai" Seung sik tersenyum gemas melihat kekasihnya itu menunjukan wajah cemberutnya jika biasanya ia akan dengan cepat menciumi wajah menggemaskan itu tapi tidak bisa untuk sekarang .

"Semangat sayangku...kau selalu melakukan yang terbaik,fighting!"

"Gomawo oppa..cepatlah kembali eoh?"

"Pasti sayang,bye..."

"Bye..love you"

"Love you too darling"

Sena menghela nafasnya saat layar ponselnya kembali ke tampilan home nya. Setidaknya ia merasa mendapatkan tambahan energi dari sang kekasih.

Tangannya kembali digerakan di layar persegi pintar miliknya,siap menciptakan sketsa gaun-gaun cantik sebagai hasil karyanya. Namun belum sampai tiga puluh menit pergerakannya berhenti karena sebuah pesan masuk muncul di notifikasi ponselnya.

Sena tersenyum saat membaca isi pesan dari sahabatnya yang mengajaknya untuk menghabiskan waktu bersamanya untuk sekedar menikmati kopi atau berbelanja seperti biasanya. Karena memang akhir-akhir ini keduanya sama-sama sibuk hingga melewatkan kegiatan pertemuan diantara keduanya.

Saat Sena mengetikan balasan persetujuan tiba-tiba ia menjadi teringat sesuatu. Jari lincahnya berhenti sejenak lalu mencoba mengingat apa yang sepertinya harus ia ingat.

Tangannya terlepas dari bibirnya saat ia teringat tentang perihal janjinya dengan pria yang baru saja ia kenal,yaitu Park Sunghoon.

"Matta..aku belum mengajaknya lagi untuk mentraktir"

"Keundae,apa dia masih mengharapkannya?bagaimana jika ternyata ia sudah melupakannya?apa aku mengirim hadiah saja?"

Tanpa Sena tahu jika sebenarnya lelaki bernama Park Sunghoon itu memang tengah menanti pesan dari dirinya saat ini.

Memang sudah dua hari semenjak pertemuan pertama mereka dan Sena belum menghubungi pria berkulit putih itu lagi. Karena pekerjaannya Sena mungkin memang lupa dengan janjinya untuk mentraktir kembali lelaki park itu.

Best MistakeOù les histoires vivent. Découvrez maintenant