Year 2 - Basilisk

920 114 3
                                    

CHAPTER ELEVEN

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

CHAPTER ELEVEN

the basilisk
act two, year two


•••••.*.•••••

Setelah pengalaman aneh itu, Harry dan y/n memutuskan untuk berbicara dengan Ron. Mereka sekarang pergi ke rumah Hagrid, lagipula dialah yang menurut Tom bertanggung jawab atas dibukanya Kamar Rahasia.

"Apakah kau benar-benar yakin tentang ini?" Ron bertanya.

"Ya, Ron."

Harry mengetuk pintu Hagrid. Beberapa detik kemudian mereka bertatap muka dengan pria itu.

"Hallo!"

Sebelum dia bisa mengatakan apa-apa lagi, mereka masuk.

"Hagrid, kami tahu tentang Kamar Rahasia dan kami tahu kaulah yang membukanya." kata Harry.

Saat Hagrid siap menjawab, seseorang mengetuk pintunya lagi.

"Sembunyi!" Hagrid berbisik-teriak.

Untung Harry membawa jubahnya. Mereka mampu bersembunyi di bawahnya.

Mereka melihat Profesor Dumbledore dan Cornellius Fudge berjalan di dalam rumah Hagrid.

"Siapa itu?" Harry bertanya.

"Cornellius Fudge. Beliau menteri." Y/n menjawab.

Gadis itu telah mendengar banyak tentang pria ini dari neneknya. Rupanya, ada beberapa darah buruk yang terjadi di antara keduanya.

"Bisnis yang buruk Hagrid, bisnis yang sangat buruk." Cornellius mengeluh, "Serangan terhadap tiga kelahiran muggle."

"Aku tidak akan pernah.....Profesor katakan padanya!" Hagrid berkata dengan putus asa.

Profesor Dumbledore mengangguk.

"Aku percaya pada Hagrid." kata Dumbledore.

"Albus, lihat, rekor Hagrid bertentangan dengannya." Fudge berkata, "Aku harus membawanya."

"Membawaku?! Bawa aku kemana?" Hagrid bertanya, "Tidak Azkaban."

"Kurasa kita tidak punya pilihan, Hagrid."

Pada saat itu pintu terbuka. Di sana berdiri Lucius, ayah Draco.

"Sudah di sini Fudge. Bagus." Lucius berkata.

"Apa yang kau lakukan di sini? Keluar dari rumahku!"

Lucius, yang arogan seperti biasanya, melihat sekeliling rumah.

"Rumah? Kau menyebut ini rumah?" Lucius bertanya.

Sejujurnya, Y/n tidak pernah benar-benar mengerti mengapa orang yang punya lebih banyak uang suka mempermalukan orang lain yang tidak punya. Ini hanya menyedihkan.

The Lost Love │ Tom Riddle x Reader ✔Where stories live. Discover now