Prolog

39.7K 1.4K 228
                                    

Malam itu, Naya tak tahu jika menemui Cecep adalah pilihan terburuk. Harusnya, ia tak mendatangi apartemen cowok yang sedang putus cinta itu. Padahal, tak ada hubungan spesial di antara mereka. Walaupun satu sekolah, ia dan Cecep sangat jarang bertegur sapa.

Pintu apartement itu terbuka beberapa detik setelah Naya menekan bel dua kali.

"Nay.." Suara Cecep yang menyambutnya itu terdengar begitu lirih dan..

Bau alkohol!

"Lo minum?"

"Ya, dikit."

Melihat penampilan cowok itu yang begitu berantakan dengan mata memerah karena menangis itu membuat hati muengil Naya bergejolak. Padahal, ia juga sedang tak kalah patah hatinya dengan Cecep.

"Silahkan masuk, Nay." Cecep mempersilahkan Naya masuk ke dalam hunian mewahnya.

Ini pertama kalinya Naya datang ke apartement cowok itu.

"Sorry, agak berantakan."

"Iya, santai aja. Rumah gue jauh lebih berantakan dari lo, kok."

Hubungan Cecep dan Naya begitu abu-abu. Sahabat bukan pacar juga bukan, lantas mengapa Cecep malah menghubungi Naya agar mendengarkan curhatan kesedihannya?

"Kenapa lo malah nyuruh gue dateng? Padahal temen lo yang lain banyak," tanya Naya.

"Dan kenapa lo gak nolak," balas Cecep sambil menyodorkan segelas air putih untuk menyambut tamunya itu.

Ya, Naya bisa aja nolak, kan? Tapi, cinta itu selain buta, budeg juga!

Sudah jelas hatinya berteriak lantang untuk mengabaikan cowok itu, tapi tetap aja Naya ngeyel!

Orang kalo udah cinta pasti ujung-ujungnya jadi bego!

Benar atau betul?

"Lo udah tau jawabannya," ucap Naya sebelum menyeruput minuman pemberian Cecep.

Bikin sakit hati aja, sambung Naya dalam hati.

Kalo bukan Cecep yang minta, Naya gak bakal mau dateng!

Cecep mendudukkan dirinya di sebelah Naya, dipandangnya cewek itu dari samping.

"Karena lo cewek, gue butuh tips dari lo, nih. Kata Relice gue kurang ngertiin dia, makanya dia mutusin gue!"

"Dia sering bilang, 'aku gak apa-apa' tapi abis itu ngambek seminggu!"

"Sebaliknya! Itu artinya dia lagi ada apa-apa, lo harus peka, dong!" beritahu Naya, mulai serius.

"Kalo cewek udah gitu, jangan dicuekin! Tapi dibujuk. Bila perlu perlakuin dia seromantis mungkin!"

Cecep mengernyit, "Ribet!"

"Cewek itu juga punya gengsi!"

"Tapi, lo gak punya."

Skak mat!

"Apa karena lo bukan cewek? Coba dong, liat itu lo biar gue pastiin!" Cecep melirik ke arah bawah dengan tatapan penuh keingintahuan.

"Cep!"

"Bercanda! Lagi pula gue gak bakal nafsu sama lo!"

Tapi, apapun minumnya memang yang dijilat itu ludah sendiri!.

Karena 3 menit kemudian, entah hasutan setan jenis apa yang membuat Cecep kini tak bisa mengalihkan pandangannya dari cewek itu. Ditambah, terangnya sinar lampu membuat wajah Naya semakin bercahaya!

Haruskah Cecep menyalahkan alkohol ketika otaknya menjadi mesum. Padahal, sebelumnya ia masih biasa-biasa saja. Tapi, kenapa semakin lama dipandang, bibir Naya yang glowsy itu nampak begitu menggoda untuk dicium?

Oh, shit!

Cecep membuang pandangannya ketika sesuatu dalam dirinya terasa lain. Nafasnya berderu dan matanya bergerak tak tenang.

"Nay, mending lo pulang aja sekarang.." Bahkan, suara juga terdengar berbeda!

Naya yang sedari tadi sibuk memberikan tips memahami bahasa cewek itu lantas menghentikan cuap-cuapnya. Alis Naya mengernyit heran ketika menyadari muka Cecep yang nampak memerah.

"M-muka lo kenapa merah gitu.."

Tangan Naya terangkat untuk menyentuh wajah Cecep. Namun, baru sedetik kulit pipi itu disentuhnya, Cecep buru-buru menghempaskan tangan Naya kasar hingga membuat cewek itu kaget.

"Jangan pegang gue!"

Tapi, Naya sudah terlanjur panik dan khawatir, ia takut Cecep mangalami alergi atau semacamnya.

"Lo kenapa?" Cewek itu malah menangkup paksa wajah Cecep agar menatapnya.

Tubuh Cecep semakin mengang seolah dialiri aliran listrik kecil.

"Kenapa muka lo merah gini?" Tubuh Naya semakin maju, cewek itu tak menyadari bahwa posisi mereka sudah sangat dekat.

"N-nay, jangan deket-deket... " suara Cecep sudah mulai terdengar berat dan serak.

Mengabaikan peringatan Cecep, Naya kembali malah bertanya. "Lo ada alergi?"

Cecep menggeleng, nafas cowok itu memburu dengan mata berkabut.

"Salah minum apa salah makan?"

Cecep mengangguk, matanya sudah sangat sayu! Diliriknya botol bir di atas meja.

"Nay, kayaknya gue salah minum bir.."

Cecep baru ingat, seminggu yang lalu sempat bermain TOD bersama keempat teman laknatnya dan botol bir itu sudah dicampurkan dengan obat perangsang!

.

.

DUARR

INI PROLOG YA GAIS YA!

Gimana-gimana?

Apakah kalian siap digantung juga di cerita ini?😰

...........................................

VOTE DAN KOMEN WOI KALO MAU UPDATE CEPET!🧞

Akan di update setelah GHAKEAN tamat! 🤰

TERIMAKASIH.

THE BAD CRUSHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang