Chapter 15

88 16 0
                                    

Setelah melewati angin badai kota S menjadi cerah , cuacanya tidak dingin tidak panas , udara yang tadinya pengap menghilang bersama angin badai.

  Suara burung di luar masuk ke telinga , tidak menggangu orang , di jalan ada petugas kebersihan yang sedang menyapu , Duan Xu Yan perlahan bangun dalam suasana pagi itu.

  Saat dia membuka mata dan pandangan pertama nya melihat Mo Xiao Yu , dia berpikir jika dia sedang bermimpi , tidak sempat berpikir , matanya sudah lebih dulu mulai melihat wajah Mo Xiao Yu yang ada di dekatnya dengan teliti.

  Wajah Mo Xiao Yu halus dan cantik , wajahnya termasuk bukan yang paling indah tapi wajahnya membuat orang nyaman melihatnya. Hidungnya bulat kecil agak berdaging , bulu matanya panjang , bukan penampilan yang membuat orang takut.

Bahkan melihat dari jarak sedekat ini , tidak terlihat pori pori wajahnya , kulit nya yang putih membuat dia seperti tembus pandang.

Tanpa bisa berpikir apa apa Duan Xu Yan melihat dia sebentar kemudian sadar jika ada yang tidak benar , pandangan matanya beralih dari bibir merah Mo Xiao Yu ke kepala Mo Xiao Yu yang ada di lengannya.  

Dia menggerakkannya sedikit , langsung terasa pegal , agak sakit dan kesemutan di lengannya. Dan Mo Xiao Yu , orang yang membuat lengannya menjadi begini sedang tidur dengan pulas di lengannya , tidak ada tanda-tanda akan segera bangun.

  Duan Xu Yan menoleh melihat lampu yang tidak tahu sudah menyala sejak kapan , mengangkat bahu Mo Xiao Yu dan menggoyangkannya perlahan , “Xiao Yu , bangun , langit sudah terang.”

Dia pikir Mo Xiao Yu akan bingung sebentar atau tidak ingin bangun , tapi tidak di sangka dia hanya memanggil Mo Xiao Yu dua kali , Mo Xiao Yu langsung membuka mata dan duduk , menyipitkan matanya yang baru bangun melihat Duan Xu Yan , “…… em?”

   Duan Xu Yan merapatkan bibirnya dan tersenyum , kemudian mengangkat tangannya membantu Mo Xiao Yu merapikan rambutnya yang acak acakan karena tidur , “pagi , perut Xiao Yu lapar tidak? Ingin makan apa ?”

Ekspresi wajah Mo Xiao Yu bengong dan tidak berbicara , kelihatannya seperti masih mengantuk dan ingin tidur.

Duan Xu Yan melihat dia masih mengantuk , hati Duan Xu Yan merasa jika itu lucu , “Xiao Yu masih ingin tidur ?”

Mo Xiao Yu tidak menjawab , matanya masih menatap lurus.

Melihat reaksinya senyum di wajah Duan Xu Yan langsung agak menghilang , dengan agak khawatir dia meraba dahi Mo Xiao Yu , masih baik , tidak panas , jadi apa yang terjadi ?

    “Xiao Yu ?”

Mo Xiao Yu perlahan mengedipkan matanya , merapatkan bibirnya tidak berbicara.

  Duan Xu Yan melihatnya , hatinya agak ragu , kemudian mengulurkan tangannya , satu tangan memegang kepalanya , satu tangan memegang bahunya , perlahan membaringkan Mo Xiao Yu yang sedang duduk bengong , meletakkan Mo Xiao Yu di bantal yang warnanya sudah pudar tapi bersih.

Mo Xiao Yu baru berbaring , matanya langsung menutup , kira kira hanya dalam 3 detik , dia kembali tidur dengan pulas.

Duan Xu Yan mendekat mendengar hembusan nafasnya yang berubah menjadi tenang dan panjang , tertawa tanpa suara , dengan perlahan bangun dan mengambil senter yang hampir habis baterai karena menyala semalaman. Kemudian turun dengan suara pelan.

Jas hujan yang kemarin di pakainya masih ada , air di lantai juga sudah hampir kering , Duan Xu Yan membereskannya sedikit , keluar dari rumah Mo Xiao Yu dan kembali ke penginapan.

Kemarin dia keluar rumah dengan terburu-buru sampai tidak membawa hp nya , selesai mandi dan berganti baju dia baru teringat jika harus mengecek hpnya.

Membuka We Chat dia melihat jika Wen Lin mengirimkan beberapa pesan untuknya , setelah melihat sekilas Duan Xu Yan membalasnya dengan sederhana alasan tidak membalas pesannya.

Kemudian membawa hp bersiap untuk keluar rumah , tidak tahunya baru keluar pintu dia melihat Wen Lin berdiri di depan rumah.

  Duan Xu Yan terdiam sebentar , “Wen Lin ? Kamu kenapa disini?”

Mendengar pertanyaannya pandangan Wen Lin menjadi agak canggung , “aku , aku agak mengkhawatirkan senior , jadi datang untuk melihat.”

   Duan Xu Yan tersenyum , dia menutup pintu terlebih dahulu baru berjalan keluar , “sudah sarapan belum ?”

    Wen Lin menggelengkan kepalanya , “belum.”

Duan Xu Yan berkata :  “aku sekarang mau pergi menjemput seseorang , kalau tidak keberatan boleh pergi bersama kami ?”

  Menjemput seseorang ?

Wen Lin masih bingung , Duan Xu Yan masih memiliki teman apa disini , belum selesai berpikir Duan Xu Yan sudah berjalan keluar lebih dulu.

    “Wen Lin , ayo.”

  Wen Lin meng-oh kan dia dua kali , mengikuti Duan Xu Yan berjalan menuju ke atas jalan Xing Yu , masuk ke jalan yang penuh dengan pepohonan , melihat tangga yang panjang , Wen Lin makin bingung.

Tapi Duan Xu Yan malah terlihat seperti penduduk asli disini karena sangat familiar dengan jalannya , tidak seperti datang hanya satu dua kali.

Saat hati nya penuh dengan kebingungan , dia melihat Duan Xu Yan berjalan menuju satu bangunan kecil , di halaman terdapat orang yang memakai kaos hitam dan berjongkok di tanah membelakangi mereka , seperti sedang gosok gigi.

Duan Xu Yan berdiri di pintu halaman tidak berbicara , Wen Lin melihat dia tidak mengeluarkan suara , jadi juga berdiri di samping dengan tenang dan diam , menunggu orang yang ada di halaman tersebut selesai gosok gigi dan mencuci muka , Duan Xu Yan baru memanggilnya. 

    “Xiao Yu.”

  Mendengar ada suara , orang itu menoleh , melihat Duan Xu Yan matanya menjadi bersinar , “Xu Yan !”

Panggilan yang begitu dekat membuat syaraf paling peka Wen Lin tiba tiba melompat , dia agak mengkerutkan alisnya melihat orang di dalam halaman itu.

   Mo Xiao Yu baru melap wajahnya , rambut depannya masih ada sedikit air , wajahnya terlihat makin putih , dengan eskpresi senang yang memenuhi wajahnya dia membuka pintu halaman menyuruh Duan Xu Yan masuk kedalam.

Duan Xu Yan tidak menghindar walaupun ada Wen Lin disana , dia dengan terbiasa mengangkat tangannya dan merapikan rambut Mo Xiao Yu yang terangkat :  “Xiao Yu sudah selesai cucinya?”

  Mo Xiao Yu menganggukkan kepalanya , melihat Wen Lin pun dia hanya melihat sekilas dan mengalihkan pandangannya dengan cepat.

Wen Lin tidak melewatkan pandangan mata Mo Xiao Yu yang bergantung pada Duan Xu Yan , dan dengan cepat dia juga sadar ada sesuatu yang tidak benar. 

Intonasi dan nada berbicara Duan Xu Yan tidak seperti berbicara dengan satu orang dewasa yang normal , malah seperti nada menghibur lebih banyak.

    “Perut Xiao Yu lapar tidak ? Xu Yan bawa kamu pergi makan pangsit kecil.”

  Mo Xiao Yu tidak bisa membedakan wonton dan pangsit , dia menganggap wonton dan pangsit terlihat sama , tapi pangsit lebih kecil , jadi menyebutnya dengan pangsit kecil.

Dia sangat suka makan pangsit kecil , apalagi pangsit isi udang , Duan Xu Yan pernah membawanya pergi makan sekali , di toko yang menjual sarapan letaknya di luar jalan Xing Yu.

Jadi saat dia mendengar Duan Xu Yan berkata makan pangsit kecil , mata Mo Xiao Yu tambah bersinar , dia sampai lupa jika tangannya masih memegang handuk , dengan senang langsung ingin pergi dengan Duan Xu Yan.

   Duan Xu Yan tidak tahu harus tertawa atau bagaimana , dia langsung menahan Mo Xiao Yu , “Xiao Yu ingin pergi membawa handuk?”

Mo Xiao Yu agak tercengang , dia baru ingat tadi baru saja mencuci mukanya , handuknya masih belum disimpan , Mo Xiao Yu, “ em em” ,  kemudian langsung berbalik arah dan lari ke dalam ruangan.

  Wen Lin berdiri di samping dengan diam, dia melihat Duan Xu Yan yang tersenyum dengan lembut ke arah Mo Xiao Yu.

Hatinya terasa pengap dan ketat , terasa tercekik , dan juga agak terasa sakit.

Hanya beberapa menit percakapan , dia sama sekali tidak memiliki rasa keberadaan , dan tidak dapat menyatu ke dalam pembicaraan serta interaksi mereka.

[BL] Xing Yu Street ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang