Tempat makan yang pernah Duan Xu Yan dan Mo Xiao Yu kunjungi berada di luar kota kuno Xing Yu , jadi setelah menjemput Mo Xiao Yu , harus kembali ke kota kuno Xing Yu , melewati jembatan batu , berjalan keluar dari pintu depan kota kuno.
Jalan di luar kota kuno Xing Yu banyak menjual makanan , dua bagian jalan terdapat berbagai makanan , ada satu tempat makan wonton yang penjualnya adalah sepasang suami istri , katanya diturunkan dari tangan orangtuanya , sudah buka beberapa tahun , mereka juga mengenal Mo Xiao Yu.
Makanan terlaris di sana adalah wonton isi daging udang , kesukaan Mo Xiao Yu , Duan Xu Yan lebih dulu memesan 2 mangkok besar , kemudian mengambil teko teh dan menuangkan air untuk Mo Xiao Yu terlebih dahulu , kemudian baru menuangkan air untuk Wen Lin yang tidak banyak berbicara sejak perjalanan.
“Wen Lin , kamu ingin makan apa ?”
Wen Lin melihat sejenak Mo Xiao Yu yang duduk di samping Duan Xu Yan , “sama dengan kalian.”
Duan Xu Yan menganggukkan kepalanya , berkata kepada penjual : “tambah satu piring lagi.”
Wonton di tempat itu semuanya baru di buat , sangat segar , menunggu penjual selesai memasak wonton nya , Duan Xu Yan melihat Mo Xiao Yu yang hanya minum 2 tegukan dan tidak minum lagi , bertanya : “Xiao Yu ingin minum susu kedelai manis tidak ?”
Mo Xiao Yu suka dengan rasa manis , beberapa hari ini karena sudah “dimanjakan” oleh Duan Xu Yan , dia tidak terlalu ingin minum minuman yang tidak ada rasa.
Melihat Mo Xiao Yu menganggukkan kepalanya , tanpa berkata banyak Duan Xu Yan langsung bangun dan berjalan menuju keluar tempat makan , di depan tempat wonton ada yang menjual susu kedelai , sangat harum dan juga kental.
Baru saja Duan Xu Yan pergi , Wen Lin terlebih dahulu melihat Mo Xiao Yu yang pandangannya sedang mengikuti Duan Xu Yan , menoleh dan melihat jika dia sudah melewati jalan baru membalikkan kepalanya lagi , pandangan dan ekspresi nya lebih datar daripada tadi , Wen Lin melihat Mo Xiao Yu tanpa berkata apapun dia hanya melihatnya dengan tatapan lurus.
Perasaan Mo Xiao Yu sangat sensitif , dia langsung merasakan jika orang di depannya sedang tidak senang , walaupun tidak tahu apa alasannya. Tapi Mo Xiao Yu juga merubah ekspresinya menjadi serius.
Wen Lin bertatapan sebentar dengannya , seperti tidak terjadi apa apa dia mengambil gelas dan meminumnya , menggunakan suara yang hanya bisa didengar oleh mereka berdua : “kamu benar benar licik.”
Mo Xiao Yu mana mengerti apa yang dikatakannya , tapi menurut perasaannya itu bukanlah kata yang baik , dia mengerutkan alis dan membalasnya , “kaki Xiao Yu tidak licin.”
Melihat Mo Xiao Yu yang linglung , tidak mengerti dan polos , rasa kesal langsung menghampiri Wen Lin , kesal sampai hatinya merasa sakit , benar benar licik !
Dia benar-benar tahu bagaimana membuat Duan Xu Yan untuk berhati lembut ! Membuat Duan Xu Yan lembut kepadanya ! Bahkan sampai sangat patuh dengannya ! Padahal orang yang datang lebih dulu adalah dia ! Orang ini kenapa tidak tahu siapa yang datang lebih dulu dan mana yang terakhir datang ? Bukankah sejak lahir sudah harus tahu alasan ini ? !
Suara Wen Lin dingin dan galak , “aku beri tahu kamu , Duan Xu Yan bukan hanya milikmu.”
Perkataannya yang ini Mo Xiao Yu mengerti , dia juga menjadi tidak senang , dia membuka mulut dan mengangguk anggukkan kepalanya , “em em , iya , iya.”
Bagaimana bisa bukan ? Duan Xu Yan setiap hari selalu bersamanya , bersama dengan nya mencari botol , main bersama , jalan bersama , mereka setiap hari melakukan banyak hal , sama seperti saat nenek masih ada di sampingnya , juga hanya baik kepadanya , nenek adalah nenek milik dirinya sendiri , jadi Duan Xu Yan juga adalah Duan Xu Yan miliknya.
Wen Lin memang berniat untuk menggertaknya , “bukan !”
“iya ! ” alis Mo Xiao Yu berkerut dengan erat.
“apanya yang iya ?” Duan Xu Yan baru kembali membeli susu kedelai dan langsung mendengar suara Mo Xiao Yu berbicara , bertanya dengan penasaran.
Melihat Duan Xu Yan kembali , Mo Xiao Yu langsung seperti menemukan pawangnya , dengan panik menarik lengan Duan Xu Yan , seperti ingin memastikan sesuatu dengannya , “teman baik , teman baik.”
Dia menyebutkan kata itu dengan nada di tekan.
Duan Xu Yan menganggukkan kepalanya , dia menancapkan sedotan ke dalam gelas susu kedelai , memberikannya ke tangan Mo Xiao Yu , “benar , teman baik.”
Mendengar Duan Xu Yan mengiyakan perkataanya , Mo Xiao Yu langsung mengangkat dagu kecilnya , menoleh dengan ekspresi bangga melihat Wen Lin.
Wen Lin merasa jika dia sedang main piano untuk sapi , ayam bicara bebek menjawab ( arti : tidak nyambung satu sama lain ) , Mo Xiao Yu sama sekali tidak mengerti arti perkataannya , dia baru sadar jika membicarakan hal ini dengan Mo Xiao Yu sangatlah absurd dan kekanak kanakkan.
Walaupun Duan Xu Yan sangat baik kepada Mo Xiao Yu , tapi bisa jadi bukan maksud seperti itu , mereka tidak akan pernah bisa bersama , apa yang dia irikan ? Apa yang perlu di irikan ? Bahkan Mo Xiao Yu bukanlah orang normal , dia selamanya tidak akan punya kesempatan.
Memikirkan itu hati Wen Lin yang sedih dan pengap agak mereda , kulit nya tersenyum tapi otot wajahnya tidak tersenyum , berkata dengan Mo Xiao Yu dengan nada acuh tak acuh , “em em , teman baik teman baik.”
Mo Xiao Yu mengeluarkan suara “heng!” sekali , tapi jika dikatakan “heng” juga bukan , karena tidak ada rasa seperti itu , juga bukan karena tidak senang atau tidak puas , malah seperti jika hidungnya sedang tidak nyaman.
Di waktu ini , penjual wonton membawa 3 piring besar wonton ke meja mereka , pandangan Mo Xiao Yu langsung teralihkan.
Duan Xu Yan memberikan sumpit dan sendok yang sudah dicuci dengan air panas ke Mo Xiao Yu , berkata dengan ringan : “makannya harus hati hati ya , ini panas , tiup tiup dulu baru makan.”
Mo Xiao Yu mengiyakan : “em em” , kemudian fokus makan wonton di piring yang lebih besar dari wajahnya.
Wen Lin tidak tertarik dengan wonton , dia tidak terlalu suka makan , makan beberapa suap dan teringat untuk bertanya pada Duan Xu Yan , “senior , sudah menentukan waktu kapan kembali ?”
Duan Xu Yan sedang memegang tisu mengelap kening Mo Xiao Yu yang berkeringat , tempat itu terlalu panas , kipas bergerak ke kanan kiri , angin yang dikeluarkan juga adalah angin yang panas.
Mendengar pertanyaan Wen Lin , dia menjawab dengan hati yang tidak tahu berpikir kemana , “masih belum di tentukan , kira kira akan tinggal beberapa hari lagi.”
Selesai berbicara dia menoleh melihat meja sebelah sudah selesai makan dan pergi , tempat itu untuk sementara tersisa mereka sebagai pelanggan , setelah mendapat persetujuan dari penjual , dia memutar kipas ke arah meja mereka.
Duan Xu Yan takut jika dia menghalangi angin jadi dia duduk agak luar sedikit , kemudian baru berkata kepada Wen Lin : “ada Heng Xin di perusahaan , ada atau tidak ada aku , dia tidak akan ada masalah.”
Wen Lin melihat Mo Xiao Yu yang duduk di depan , Mo Xiao Yu pikir jika tidak ada yang tahu jika dia menaruh dua tangkai sayur ke bagian bawah wonton , dia merasa jika tindakan sembunyi sembunyi itu terasa lucu , Duan Xu Yan yang duduk di samping Mo Xiao Yu juga melihat apa yang dilakukan Mo Xiao Yu.
Tapi dia tidak mengatakan apapun , hanya memanggil nya dengan suara rendah , “Xiao Yu.”
Gerakan Mo Xiao Yu yang sedang mengubur sayur itu tiba tiba berhenti , diam diam meliriknya sekilas , kemudian dengan patuh mengeluarkan sayur tersebut dan memasukkannya ke mulut.
Alis Wen Lin langsung berkerut , menurutnya Duan Xu Yan belum menentukan waktu kapan akan kembali ke kota A adalah karena Mo Xiao Yu.
Mo Xiao Yu lah yang membuat dia tetap berada disini.
BINABASA MO ANG
[BL] Xing Yu Street ✓
Fanfiction小说 : 杏雨街 Penulis : 李书锦 Duan Xu Yan X Mo Xiao Yu Mo Xiao Yu adalah si bodoh kecil yang Duan Xu Yan temukan di kota kuno Xing Yu. Mo Xiao Yu memapah tas anyaman yang terlihat sudah lama , dia khusus mengambil botol yang di buang oleh pengunjung y...