Chapter 16

80 15 0
                                    

Tempat makan yang pernah Duan Xu Yan dan Mo Xiao Yu kunjungi berada di luar kota kuno Xing Yu , jadi setelah menjemput Mo Xiao Yu , harus kembali ke kota kuno Xing Yu , melewati jembatan batu , berjalan keluar dari pintu depan kota kuno.

Jalan di luar kota kuno Xing Yu banyak menjual makanan , dua bagian jalan terdapat berbagai makanan , ada satu tempat makan wonton yang penjualnya adalah sepasang suami istri , katanya diturunkan dari tangan orangtuanya , sudah buka beberapa tahun , mereka juga mengenal Mo Xiao Yu.

Makanan terlaris di sana adalah wonton isi daging udang , kesukaan Mo Xiao Yu , Duan Xu Yan lebih dulu memesan 2 mangkok besar , kemudian mengambil teko teh dan menuangkan air untuk Mo Xiao Yu terlebih dahulu , kemudian baru menuangkan air untuk Wen Lin yang tidak banyak berbicara sejak perjalanan.

    “Wen Lin , kamu ingin makan apa ?”

  Wen Lin melihat sejenak Mo Xiao Yu yang duduk di samping Duan Xu Yan , “sama dengan kalian.”

Duan Xu Yan menganggukkan kepalanya , berkata kepada penjual : “tambah satu piring lagi.”

Wonton di tempat itu semuanya baru di buat , sangat segar , menunggu penjual selesai memasak wonton nya , Duan Xu Yan melihat Mo Xiao Yu yang hanya minum 2 tegukan dan tidak minum lagi , bertanya : “Xiao Yu ingin minum susu kedelai manis tidak ?”

Mo Xiao Yu suka dengan rasa manis , beberapa hari ini karena sudah “dimanjakan” oleh Duan Xu Yan , dia tidak terlalu ingin minum minuman yang tidak ada rasa.

Melihat Mo Xiao Yu menganggukkan kepalanya , tanpa berkata banyak Duan Xu Yan langsung bangun dan berjalan menuju keluar tempat makan , di depan tempat wonton ada yang menjual susu kedelai , sangat harum dan juga kental.

  Baru saja Duan Xu Yan pergi , Wen Lin terlebih dahulu melihat Mo Xiao Yu yang pandangannya sedang mengikuti Duan Xu Yan , menoleh dan melihat jika dia sudah melewati jalan baru membalikkan kepalanya lagi , pandangan dan ekspresi nya lebih datar daripada tadi , Wen Lin melihat Mo Xiao Yu tanpa berkata apapun dia hanya melihatnya dengan tatapan lurus.

Perasaan Mo Xiao Yu sangat sensitif , dia langsung merasakan jika orang di depannya sedang tidak senang , walaupun tidak tahu apa alasannya. Tapi Mo Xiao Yu juga merubah ekspresinya menjadi serius.

Wen Lin bertatapan sebentar dengannya , seperti tidak terjadi apa apa dia mengambil gelas dan meminumnya , menggunakan suara yang hanya bisa didengar oleh mereka berdua : “kamu benar benar licik.”

Mo Xiao Yu mana mengerti apa yang dikatakannya , tapi menurut perasaannya itu bukanlah kata yang baik , dia mengerutkan alis dan membalasnya , “kaki Xiao Yu tidak licin.”

  Melihat Mo Xiao Yu yang linglung , tidak mengerti dan polos , rasa kesal langsung menghampiri Wen Lin , kesal sampai hatinya merasa sakit , benar benar licik !

Dia benar-benar tahu bagaimana membuat Duan Xu Yan untuk berhati lembut ! Membuat Duan Xu Yan lembut kepadanya ! Bahkan sampai sangat patuh dengannya ! Padahal orang yang datang lebih dulu adalah dia ! Orang ini kenapa tidak tahu siapa yang datang lebih dulu dan mana yang terakhir datang ? Bukankah sejak lahir sudah harus tahu alasan ini ? !

Suara Wen Lin dingin dan galak ,  “aku beri tahu kamu , Duan Xu Yan bukan hanya milikmu.”

Perkataannya yang ini Mo Xiao Yu mengerti , dia juga menjadi tidak senang , dia membuka mulut dan mengangguk anggukkan kepalanya , “em em , iya ,  iya.”

Bagaimana bisa bukan ? Duan Xu Yan setiap hari selalu bersamanya , bersama dengan nya mencari botol , main bersama , jalan bersama , mereka setiap hari melakukan banyak hal , sama seperti saat nenek masih ada di sampingnya , juga hanya baik kepadanya , nenek adalah nenek milik dirinya sendiri , jadi Duan Xu Yan juga adalah Duan Xu Yan miliknya.

Wen Lin memang berniat untuk menggertaknya , “bukan !”

    “iya ! ” alis Mo Xiao Yu berkerut dengan erat.

    “apanya yang iya ?” Duan Xu Yan baru kembali membeli susu kedelai dan langsung mendengar suara Mo Xiao Yu berbicara , bertanya dengan penasaran.

Melihat Duan Xu Yan kembali , Mo Xiao Yu langsung seperti menemukan pawangnya , dengan panik menarik lengan Duan Xu Yan , seperti ingin memastikan sesuatu dengannya ,  “teman baik ,   teman baik.”

  Dia menyebutkan kata itu dengan nada di tekan.

Duan Xu Yan menganggukkan kepalanya , dia menancapkan sedotan ke dalam gelas susu kedelai , memberikannya ke tangan Mo Xiao Yu , “benar ,  teman baik.”

Mendengar Duan Xu Yan mengiyakan perkataanya , Mo Xiao Yu langsung mengangkat dagu kecilnya , menoleh dengan ekspresi bangga melihat Wen Lin.

Wen Lin merasa jika dia sedang main piano untuk sapi , ayam bicara bebek menjawab ( arti : tidak nyambung satu sama lain ) , Mo Xiao Yu sama sekali tidak mengerti arti perkataannya , dia baru sadar jika membicarakan hal ini dengan Mo Xiao Yu sangatlah absurd dan kekanak kanakkan.

Walaupun Duan Xu Yan sangat baik kepada Mo Xiao Yu , tapi bisa jadi bukan maksud seperti itu , mereka tidak akan pernah bisa bersama , apa yang dia irikan ? Apa yang perlu di irikan ? Bahkan Mo Xiao Yu bukanlah orang normal , dia selamanya tidak akan punya kesempatan.

Memikirkan itu hati Wen Lin yang sedih dan pengap agak mereda , kulit nya tersenyum tapi otot wajahnya tidak tersenyum , berkata dengan Mo Xiao Yu dengan nada acuh tak acuh , “em em , teman baik teman baik.”

Mo Xiao Yu mengeluarkan suara “heng!”  sekali , tapi jika dikatakan “heng” juga bukan , karena tidak ada rasa seperti itu , juga bukan karena tidak senang atau tidak puas , malah seperti jika hidungnya sedang tidak nyaman.

  Di waktu ini ,  penjual wonton membawa 3 piring besar wonton ke meja mereka , pandangan Mo Xiao Yu langsung teralihkan.

Duan Xu Yan memberikan sumpit dan sendok yang sudah dicuci dengan air panas ke Mo Xiao Yu , berkata dengan ringan : “makannya harus hati hati ya , ini panas , tiup tiup dulu baru makan.”

Mo Xiao Yu mengiyakan : “em em” , kemudian fokus makan wonton di piring yang lebih besar dari wajahnya.

Wen Lin tidak tertarik dengan wonton , dia tidak terlalu suka makan , makan beberapa suap dan teringat untuk bertanya pada Duan Xu Yan , “senior , sudah menentukan waktu kapan kembali ?”

Duan Xu Yan sedang memegang tisu mengelap kening Mo Xiao Yu yang berkeringat , tempat itu terlalu panas , kipas bergerak ke kanan kiri , angin yang dikeluarkan juga adalah angin yang panas.

  Mendengar pertanyaan Wen Lin , dia menjawab dengan hati yang tidak tahu berpikir kemana , “masih belum di tentukan , kira kira akan tinggal beberapa hari lagi.”

  Selesai berbicara dia menoleh melihat meja sebelah sudah selesai makan dan pergi , tempat itu untuk sementara tersisa mereka sebagai pelanggan , setelah mendapat persetujuan dari penjual , dia memutar kipas ke arah meja mereka.

Duan Xu Yan takut jika dia menghalangi angin jadi dia duduk agak luar sedikit , kemudian baru berkata kepada Wen Lin :  “ada Heng Xin di perusahaan , ada atau tidak ada aku , dia tidak akan ada masalah.”

Wen Lin melihat Mo Xiao Yu yang duduk di depan , Mo Xiao Yu pikir jika tidak ada yang tahu jika dia menaruh dua tangkai sayur ke bagian bawah wonton , dia merasa jika tindakan sembunyi sembunyi itu terasa lucu , Duan Xu Yan yang duduk di samping Mo Xiao Yu juga melihat apa yang dilakukan Mo Xiao Yu.

Tapi dia tidak mengatakan apapun , hanya memanggil nya dengan suara rendah , “Xiao Yu.”

Gerakan Mo Xiao Yu yang sedang mengubur sayur itu tiba tiba berhenti , diam diam meliriknya sekilas , kemudian dengan patuh mengeluarkan sayur tersebut dan memasukkannya ke mulut.

Alis Wen Lin langsung berkerut , menurutnya Duan Xu Yan belum menentukan waktu kapan akan kembali ke kota A adalah karena Mo Xiao Yu.

  Mo Xiao Yu lah yang membuat dia tetap berada disini.

[BL] Xing Yu Street ✓Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon