All character is owned by Mr.masashi Kishimoto. Enjoy reading~
Sasuke pov"Sasuke..." Naruto memanggil namaku seduktif, dia benar benar penggoda ulung. Aku tak mampu untuk menahan lenguhanku kala ia berbisik begitu pelan ditelingaku.
"Mnh...Naru menma?" Aku bertanya disela lenguhanku yang sangat memalukan. Si dobe ini sering kali lupa jika sudah punya anak sekarang! Untungnya Menma tak rewel sih, kecuali memang disaat tertentu seperti hujan deras atau petir yang bersahutan.
"Sudah tidur," dia menjawab pelan, lidah basahnya tak henti menjilat disepanjang tulang selangka ku, itu geli dan berhasil membuatku mendesah nikmat
"Nghhh kau- ahhh... yakin?" Aku mengernyit tak yakin namun suaraku tak bisa dikontrol, akal sehatku seperti dikunci oleh sentuhannya.
"Sshhh percayalah padaku..." Bisiknya lagi, seduktif dan menggoda. Aku tak bisa menghentikan desahan desahan nikmat yang keluar dari tenggorokanku.
"Ugh o..oke.."
"Kau sangat seksi, Suke.."
Ugh aku selalu suka saat dia memanggilku seperti itu, tangannya terus menggerayangi ku, menyentuh titik titik sensitif yang sudah dihapalnya diluar kepala. Lagi lagi ia berhasil membuatku mendesah nikmat."Akh! J-jangan mempermainkan nghh aku!" Protesku disela desahan, si dobe ini senang sekali main main, tangan nakalnya terus mengusap melingkar dihole ku dan tak berniat memasukkannya. Naruto terkekeh, suara huskynya benar benar menggodaku, sekujur tubuhku meremang, aku merinding hingga ketulang.
"Tidak sabaran seperti biasanya~"
"Diam dan cepat!" Sentakku tidak sabaran
"Iya sayang iya astaga," Naruto terkekeh lalu mengecup keningku lembut dan sayang. Aku tak pernah menyangka akan berakhir mencintai pria pirang ini. Pria bodoh dan konyol yang akan melakukan apapun untukku.
"Aku masuk sekarang," lagi, suara huskynya berbisik lembut ditelingaku. Aku mengangguk pelan kemudian memeluk lehernya, menarik wajah tampan itu untuk ku cium bibirnya.
"Mnhhh..."
Lidah kami berperang memperebutkan dominasi, melupakan Saliva yang mengalir didaguku. Aku sudah tidak peduli lagi,
"Akh! Arrgghh sakit..." Aku menggeram kala rasa sakit di holeku kembali menarik kesadaranku. Kejantanan Naruto tidak main main, meski sudah dilonggarkan holeku tetap saja terlalu sempit untuk benda raksasa itu.
"Kau bisa lakukan seperti biasanya Suke, gigit bahuku atau cakar punggungku." Katanya sembari mengecup pipiku. Aku mengangguk patuh, mempererat pelukan dibahunya, menancapkan kuku kuku pendekku dikulit tan nya kala benda besar itu kembali merangsek masuk lebih dalam. Bahunya pun tak terhindar dari gigitan ku.
"Nghh.. Naru cepat~" rasa panas dan nyeri di lubangku membuatku tidak nyaman, hingga aku merengek padanya. Aku tidak suka setengah setengah.
"Tahan ya, ngh.. kau sempit sekali Suke, aku suka." Kalimat kotornya entah bagaimana membuatku semakin memanas, akal sehatku hilang entah kemana. Pria ini benar benar-
"Huwaaaa!!! Papa! Touchan!!! Hiks hantuuu! Ada hantu! Huwaaa buka pintunya!"
Gedoran pintu benar benar menarik kesadaranku kembali. Aku menatap Naruto yang menghela napas, raut wajahnya jelas terlihat kesal.
"Naru-"
"Biarkan saja dia, ayo lanjutkan-"
"Huhu papa! Touchan! Buka pintunya!!" Menma semakin brutal menggedor pintu. Suara tangisnya mengiringi. Aku meringis mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Chance
RandomDua bocah masa depan yang kembali ke masa lalu untuk menyelamatkan papa tersayang mereka.