Family

327 68 13
                                    

________

-Ficlet-

-Ficlet-

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-------

Disclaimer :

Naruto © Masashi Kishimoto
Gotoubun no hanayame © Negi Haruba

Chara : Uzumaki Naruto, Nakano Miku

(Request from FebriAnto522)

Genre : drama and family

________

...

"Anoo.... Manager, bisakah aku pulang lebih cepat?"

Pria pirang itu mencoba meminta izin pada menager, di kantor tempatnya bekerja.

"Boleh saja. Tapi kenapa?... Kenapa kau ingin pulang lebih dulu, Naruto?" Pria yang di panggil manager menaikan sebelah alisnya.

Sedangkan pria pirang yang dipanggil Naruto hanya tersenyum, mendengar pertanyaan dari atasannya

"Hari ini adalah hari ulang tahun istri-ku yang 'cantik' pak!" Senyumannya sedikit pudar, ketika dia mengatakan itu. Tapi sesaat kemudian dia kembali tersenyum seperti tadi.

"Maka dari itu, aku ingin pulang lebih cepat, agar bisa merayakannya bersama"

"O-Oh.... So-Souka." Pria yang merupakan manager bergumam lirih, setelah mendengar perkataan Naruto. Netranya menatap Naruto dengan sendu.

"Hah.... Ya sudah, sana pergi!"

Naruto tersenyum senang.

"Arigatou, bos!" Naruto mulai merapikan barang-barang yang ada di mejanya.

"Aku duluan ya, Minna...!"

"Y-ya..!"

Naruto berjalan pergi, meninggalkan manager, serta rekan kantornya yang menatap iba kepergiannya.

'Naruto....'

•0•

"Semoga saja mereka suka ini, Hihihihi...."

Pria pirang itu berjalan dengan sebuket bunga mawar, serta kue ulangtahun yang ada di tangannya.

"Eh Naruto? Tumben sudah pulang?"

Suara tersebut berasal dari seorang wanita paruh baya, yang merupakan tetangganya.

"Eh ya, Biwako-san" Naruto membalas hanya untuk sekedar basa-basi.

"Aku pulang lebih dulu, karena ingin merayakan ulang tahun istri-ku yang 'cantik' "

Biwako melebarkan matanya sesaat, kemudian netranya berubah sendu, dia merasa iba atas apa yang terjadi pada Naruto.

"Na-Naruto?"

Biwako menatap Naruto iba. Naruto yang ditatap seperti itu hanya tersenyum miris.

"Ya sudah, kalau begitu... aku duluan ya, Biwako-san!"

"Y-Ya..."

Naruto kembali berjalan menuju rumahnya, yang sudah tak jauh lagi.

Biwako masih senantiasa menatap sendu Naruto yang mulai menjauh darinya.

'kau lelaki yang kuat ya, Naruto..."
.
.
.
.
"Tadaima...."

Hening....

Tak ada sedikitpun suara dari dalam rumah.
Naruto kemudian merogoh sakunya, untuk mengambil kunci, setelah itu dia langsung membuka pintu, dan masuk kedalam.

Setelah masuk, dia mendapati rumahnya dalam keadaan gelap gulita. Menyalakan lampu untuk penerangan, Naruto kemudian berjalan ke arah dapur untuk menyiapkan sesuatu.

Setelah itu, dia berjalan kearah meja makan, dengan membawa sebuah bingkai foto, serta kue dan bunga yang langsung ia taruh di atas meja.

Srekk...

Menggeser kursi, Naruto kemudian duduk sendirian di meja makan dalam keheningan.

"Tanjoubi omedetou, Miku!" Pria pirang itu tersenyum, sambil memandang bingkai foto yang memperlihatkan seorang wanita yang tersenyum bahagia sambil menggendong seorang bocah perempuan berusia sekitar 4 tahunan.

"Ini hadiah dariku untukmu, sayang" Naruto menyerahkan buket bunga mawar ke bingkai foto tersebut.

"Dan kalau kue ini untukmu, Narumi" Naruto melakukan hal yang sama seperti tadi. Dan senyum lebar senantiasa terpatri di wajahnya.

Namun jika diteliti, disudut matanya terdapat beberapa bulir air mata yang siap menetes kapanpun.

Tes...

Senyumannya hilang setelah setetes air mata jatuh dari manik safir-nya.

Tes...

Tes...

Tes...

Air mata mengalir deras dari sudut matanya.
Naruto menangis dalam diam, dia tak bisa lagi menahan kesedihannya.

"Apa kalian bahagia disana?"

Pria pirang itu bergumam lirih, dan terus menatap lekat bingkai foto dihadapannya.

"Aku merindukan kalian, Miku, Narumi..."
Suara yang terdengar memilukan bagi siapapun yang mendengarnya.

Naruto masih sangat terpukul, dengan kematian istri dan anaknya setahun yang lalu.

Nakano Miku, atau yang telah berganti marga menjadi Uzumaki, tewas... Dalam kecelakaan lalu lintas bersama dengan anak perempuannya yang baru berusia 5 tahun, Narumi Uzumaki.

Hal itu membuat Naruto sangat terpukul, dan tak mempunyai semangat lagi untuk hidup. Bahkan dia sempat akan bunuh diri saat itu, untungnya dia berhasil diselamatkan oleh teman-temannya.

"Jangan bersedih terus, Naruto-kun!"

"Benar kata kaa-san, Tou-san. Jangan terus bersedih."

Deg!

Naruto tersentak mendengar suara dua orang yang sangat dirindukannya, berasal dari belakangnya.

Dengan cepat dia bangkit, dan memutar badannya kebelakang dan.....

Kosong...

Tak ada apapun dibelakangnya. Hanya ada ruangan dan beberapa perabotan rumah.

Dan Naruto hanya tersenyum miris dalam hati.

'segitu rindunya kah , aku pada kalian?'

'Miku, Narumi.... '

Naruto sangat merindukan keluarganya yang sudah tenang, di surga sana.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
END


Open request!

HAPPINESSWhere stories live. Discover now