Hanya berisi kumpulan oneshot/drabble/ficlet dari Naruto dan karakter wanita dari berbagai anime.
Menerima request karakter dari kalian semua, tapi update-nya bakalan lama.
Enjoy Reading!
Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.
Biodata : ....
Nama : Venelana Gremory Umur : 38 Tahun Status: Janda anak satu
==================================
Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.
Biodata: ....
Nama : Uzumaki Naruto Umur : 17 Tahun Status: Pelajar
Enjoy reading!
↓→←↑↓→←↓→←↑↓→←↓
"Ne, ne, Naruto. Apa kamu punya seseorang yang kamu suka~?"
Rias Gremory memasang seringai jahil atas pertanyaannya pada sahabat kecilnya, Uzumaki Naruto.
Mereka berdua berada diruang makan, dekat dengan dapur. Naruto dan Rias sama-sama mengerjakan pekerjaan rumah mereka.
Naruto menghentikan kegiatan menulisnya, dia menatap gadis merah itu dengan bingung.
"Kenapa kamu bertanya begitu?"
"Sudah, jawab saja!"
Naruto terdiam beberapa saat, sebelum berujar...
"Sebenarnya... Hatiku sudah memilih seseorang."
"Eh, Ada..?!" Rias menatap Naruto dengan terkejut.
"Siapa...?!" Gadis merah itu menuntut jawaban dari remaja pirang yang duduk didepannya.
"Orang itu adalah ibumu." Naruto menunjuk Venelana yang sedang memasak di dapur.
Venelana menghentikan kegiatan memasaknya, dia tersipu dengan mata yang melebar.
"Beliau juga sudah ku lamar" Naruto menggaruk pipinya dengan satu jarinya.
Venelana dengan panik menghampiri keduanya.
"Ini tak seperti yang kamu pikirkan, Rias-chan!!"
Rias hanya diam, dia tak menggubris perkataan ibunya. Sesaat kemudian gadis merah itu menggebrak meja.
"Apa yang kamu suka darinya?!"
"Ada banyak faktor." Naruto menjawab dengan tenang.
"Beliau masih sangat cantik, diusianya yang tak muda lagi. Sifatnya yang lemah lembut menjadi nilai plus untuknya. Jujur, aku sudah menyukai ibumu sejak kita masih kecil. Aku juga sudah melamarnya kemarin, dan kamu tahu? Ibumu menerima lamaranku"
Wajah Venelana merona padam, dia tak bisa berkata-kata. Yang dikatakan Naruto adalah kebenaran.
Janda anak satu itu tak tahu apa yang merasuki pikirannya, bisa-bisanya ia menerima lamaran dari remaja yang merupakan sahabat kecil anak semata wayangnya.
Rias syok dengan semua ini, hatinya seakan tak percaya dengan kisah hidupnya yang sangat mirip dengan sinetron ibu-ibu.
"Sahabatku adalah ayahku"
Mungkin itu judul yang cocok untuk sinetron yang mengisahkan kisah hidupnya.
"Tapi, yaa... Faktor utama yang membuatku suka dengan ibumu adalah... Karena oppai-nya yang besar." Naruto tersenyum gugup dan menggosok hidungnya yang tak gatal.
"Eeehhhhh....?" Kedua ibu dan anak itu seketika swetdrop dengan pernyataan remaja pirang itu.
. . . . . .
End
Author note :
Drabble ini terinspirasi dari salah satu manga yang pernah saya baca.
Namun saya lupa dengan judulnya.
Jadi, bagi yang berasa gk asing dengan alur drabble ini, anda tak sepenuhnya salah.
