Harapan?

35 24 23
                                    

Akhirnya mereka berada di putaran terakhir, posisi tetap sama Aimesya berada tepat di depan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Akhirnya mereka berada di putaran terakhir, posisi tetap sama Aimesya berada tepat di depan.

Ia juga masih mengingat pesan dari Jidan, agar tetap mengatur nafas nya tetap stabil.

Empat murid gadis lainnya masih berada tepat di belakangnya, terlihat mereka sudah tak sanggup lagi berlari.

Sedangkan Aimesya tak pupus harapan, ia tetap berlari. Hingga akhirnya ia dekat dengan garis finish, ia pun langsung menggunakan sisa energi yang sudah terkumpul.

Dengan sisa energi yang ada, akhirnya Aimesya melewati garis finish. "ahaha!" Tawa bahagia terpampang jelas di wajah Jidan, ia bangga sekaligus bahagia.

Tanpa pikir panjang Jidan berlari ke arah Aimesya yang sedang terengah-engah memegangi kedua lututnya, Grebb!- Jidan memeluk erat tubuh Aimesya.

Semua mata kini tertuju pada mereka berdua, terlebih semua murid cewe langsung mencibir Aimesya.

Melihat itu, Aimesya merasa tak nyaman. Kedua tangan nya meraih dada bidang Jidan, ia dorong pelan tubuh Jidan.

Jidan seketika sadar apa yang di lakukannya, "Ah maaf aku tidak bermaksud, membuatmu tak nyaman.." pintanya kemudian menyembunyikan tangannya di belakang.

"hm.. tak apa." dehemnya dengan suara lembut, usai itu Aimesya meninggalkan Jidan di belakangnya.

Jelas Jidan akan menyusulnya, hingga ia tepat berada di samping Aimesya. "Sya, ini untukmu." Menawarkan sebotol air mineral, dengan senyuman  hangat di wajah nya.

Aimesya bingung, tidak di terima ia merasa tak enak hati dengan perasaan Jidan, dan jika di terima ia takut ada kesalahpahaman di antara mereka.

"Aku harus bagaimana?" Batinnya, Clack!- Tutup botol air mineral itu di buka oleh Jidan, "Ambilah, jangan pedulikan apapun yah?" Pintanya, sambil menyerahkan botol air mineral yang sudah terbuka.

Aimesya terpaksa menerimanya, ia ambil air mineral itu dari tangan Jidan. Dan di minum olehnya.

Setelah minum, Jidan mengambil kembali botol mineral itu dari tangan Aimesya.

Di tutup kembali air mineral tersebut olehnya, "Makasih." Ujar Aimesya kepada Jidan, Ia hanya tersenyum menanggapi Aimesya.

Keduanya berjalan bersama meninggalkan lapangan, yang tentu saja pelajaran olahraga belum selesai.

-

Mereka berdua sampai di depan pintu masuk kelas, Aimesya duduk di bangkunya yang tepat di sebelahnya Jidan.

Yah, Jidan dan Aimesya teman sebangku. Namun, Aimesya selalu tidak peduli kepada Jidan.

Aimesya tak memiliki satu teman pun, entah itu perempuan atau laki-laki.

Alasannya, Aimesya gadis yang tak pandai bergaul, ia juga tak pandai bersosialisasi.

Meski begitu, Aimesya adalah anak yang paling berprestasi di sekolahnya. Ia berada di urutan ketiga. Setelah Grace yang berada di urutan kedua setelah Jidan.

AKSARA CINTA Where stories live. Discover now