5⁰

19 1 0
                                    

Hari ini adalah hari upacara, sesuai dengan informasi kemarin.

Sekarang para penghuni sekolah ini, berkumpul menjadi satu di lapangan. Dengan formasi barisan yang sudah rapi. Jelas lah rapi orang udah diatur. Suara kicauan dari mulut mereka seakan tidak bisa diam, menyerocos terus bagaikan anak yang baru belajar bicara. Ya bisa dibilang Ricuhh

Namun seketika mereka diam saat upacara dimulai, ya walau begitu kicauan mulut mereka tak berhenti masih ada saja yang berbicara.

"UPACARA BENDERA MERAH PUTIH DALAM RANGKA MEMPERINGATI HARI PAHLAWAN NASIONAL, TANGGAL 10 NOVEMBER 2022 SEGERA DIMULAI. PEMIMPIN BARISAN MENYIAPKAN BARISANNYA" suara itu mengglegar. Tanda upacara dimulai.

.
.

Setelah mengikuti rangkaian berbagai step by step upacara, mulai dari pengibaran merah putih, menyanyi Indonesia raya dan mengheningkan cipta, lalu amanat dan doa. Upacara pun selesai.

Tidak sedikit yang mengeluh untuk upacara hari ini, mereka tak masalah dengan upacara, namun minimal amanat nya jangan terlalu panjang. Sat set sat set langsung inti tujuan. Kan cepet lho.

.
.

"Panas banget sumpah" ucap Chila ketika sampai di kelas.

"Vanas di dunia tak sevanas Avi neraka" balas Azalea, ya memang ia suka berbicara seperti itu. Syndrom P=V. Seperti diawal tadi, ambil hikmah jika tidak ada mungkin nyempil.

"Nggih ukhti"

"Woy lah, rambut lo kenapa?" Ngakak Azalea. Dan sekelas pun ngakak dengan model rambut si Nevan

"Kamu nanya rambut aku kenapa?? Nih ya aku kasih tau. Rambut aku ini digunting pak Bambang ya. Jangan lupa bagi contekan ya. Rawr"

"Ngakak njir" ucap Reza yang selamat dari incaran BK.

Yaa sesuai dengan peraturan yang ditetapkan, untuk gaya rambut sesuai dengan ketentuan yang telah berlaku, bagi siapa pun yang melanggarnya ia akan mendapatkan konsekuensi nya.

Baiklah mungkin mereka yang terjaring razia rambut. Kecewa tidak bisa mengikuti model rambut yang trend. Tapi sebagai pelajar kita sudah punya aturan. Selama guru memberi hukuman yang seimbang tidak masalah.

Ayolah setelah lulus mau bikin model cepmek juga ga masalah, mau warnanya pelangi pun tak mengapa.

"Heh sepatu Lo kemana?" Ucap Chila pada Rayya

"Disita" singkat padat dan jelas, 1 kata yang membuat ia menyeker.

"Hahahaha syukurinn. Makanya dengerin kalo ada informasi wkwkwk" ucap Nevan yang mengejek Rayya.

"Diem Lo, ratapi saja nasib rambut mu wahai akhi. Sepatu gue si masih bisa diambil tapi besok" ucapnya dengan nada sedih diakhir Kalimat.

.................

Setelah mengikuti pembelajaran hari ini yang merumitkan otak. Bel pulang akhirnya berbunyi.

"Heh eskul ga?" Ucap Azalea sembari mengemasi barang.

"Tentu tidak" balas rayya, lalu menggendong tasnya dan yang lainnya hanya menggeleng

"Yuk pulang" ajak chilla.

"Lo ikut banyak eskul tapi ga aktif" ucap Khasna pada Rayya

"Gavava, biar bisa jadi sipaling sibuk"

"Kenapa? Rumah mu, rumah retak?"
"Ohh bukan, rumah gue rumah roboh"

"Btw tetangga gue ada yang lagi hamidun tau" ajak bincang chila
"Tetangga lu yang mana? Terus Lo cerita buat affah deck" balas Azalea

"Ya kan sekedar informasi. Tapi ih ya masaa gue jarang liat suami nya"

"Ya mungkin kerja ye kan. Apa jangan jangan.....?"
"Hyo suudzon gaboleh" peringkat Azalea dan Khasna.

"Berjanda gusy" balas Rayya.
"Lo aja Sono yang janda"

.............

"Lo pada mau eskul ga?"
"Gue ga" jawab Azalea pada Rayya yang diangguki Khasna dan Chilla.

"Yuk pulang" ajak Rayya dengan semangat
"Heh ga eskul Lo pada?" Tanya salah seorang 1 kelasnya

"Kagak yang penting kas ekstra lancar" jawab chilla,
"Sip, kalo gitu gue juga nggak" jawab temannya itu dengan semangat. Memang mereka itu agak agak.

.
.

Selepas sekolah,

"Oh ya Allah cavek sekalii" ucap Azalea ketika memasuki rumah. Ia tinggal bersama  tantenya saja, suami tantenya itu telah meninggal dunia kala 8 tahun pernikahan mereka, dan orang tua Azalea sudah pergi dahulu 12 tahun silam

"Wihh lagi masak Tan?"
"Nggak lagi dangdut an ini, udah tau nanya" balas Rena, sang tante

"Ganti baju Sana!!"
"Hmm"

.
.
.

Saat makan malam

"Lea kmu ini semester 2 kan?"
"Iyess, kelas 12 semester 2 bentar lagi lulus"
"Tante mau nyampe in besan almarhumah bunda mu, gini"

"Emng pesan apa si?" Kepo nya
" Tapi kamu jangan marah, jangan salah paham dulu"
"Yaa apa dulu"

"Kamu mau Tante kenalin sama temennya bunda mu"
"Kenalan doank mah ngokey"
"Iya kalo bisa mah lanjut yak, rina" balas bibi dengan menghadap putri yang ber- umur 14 tahun.

"Lah!"
"Udah besok besok Tante rencanain ketemunya"
"Di-iyain ajaa"

"Bener kak, lanjut ajaa sapa tau ganteng kan"
"Heleh Rin jangan ikutann"
"Gak affah kak, lanjott"

"Sudah sudah habisin aja makanan kalian"
.
.
.
.
.

Lakara Yang Hancur Where stories live. Discover now