08. Love Bombs

521 44 4
                                    


A/N:

Pertengkaran Forth dan Beam menjadi bagian dari solusi Park and Lam. Setidaknya itu membuat Lam berpikir.

***

**

*

POV orang ketiga


Forth lega saat akhirnya menerima balasan Beam dan pesannya tidak hanya dibaca. Bertengkar dengan Beam membuat Forth ketakutan setengah mati.

Saat itulah, Forth melihat Lam turun dari motor Park.

Park tersenyum pada Lam. Tapi Lam pergi begitu saja seolah-olah dia kesal.

Forth melambai padanya tapi Park hanya mengangguk dan langsung pergi ke gedung teknik mesin.

"Kenapa kau menyiksa Park?" Forth bertanya.

Lam mengerutkan kening. "Aku tidak melakukannya!"

Forth tertawa sinis. "Meung, aku mendengarmu ketika kau mengatakan akan mulai main-main. Tapi kau tidak perlu melakukannya di depan Park. Kenapa kau berubah setelah dia bilang mencintaimu?"

Lam memutar matanya. "Park selalu mengatakan 'cinta' kepada siapapun selama itu bisa membuatnya bercinta, Forth. Itu bukan masalah besar. Dia akan melupakannya."

"Kau yakin tentang itu?" tanya Forth.

Lam menunjuk ke arah Park pergi. "Dia baik-baik saja, tidakkah kau lihat?"

"Tapi dia menangis kemarin." kata Forth.

"Owh? Dia mengatakannya padamu?" Lam mengerutkan kening. Park menangis di kelas kemarin.

"Apa maksudmu?"

"Dia menangis kemarin karena dia pikir, dia gagal membantuku mendapatkanmu dan kehilanganmu karena Beam." kata Lam. "Bajingan bodoh itu mengira aku menyukaimu."

Forth berkedip. "Woo... Kenapa kau menyukaiku?"

"Kenapa aku harus menyukai mu, kan? Tidak ada yang bagus sama sekali darimu!!"

Forth memutar bola matanya. "Aku tidak tahu tentang dia menangis karena itu. Tapi aku melihatnya menangis ketika kau bercinta dengan seorang gadis yang kau temui di bar kemarin."

Lam berkedip. "Kenapa?"

"Apa maksudmu kenapa? Dia mencintaimu. Tentu saja itu menyakitinya." Bentak Forth dengan bingung.

Lam tertawa sinis. "Tidak. Dia memang mengatakannya, tapi dia tidak benar-benar mencintaiku."

"Ai'Lam...."

"Diam. Aku tidak ingin mendengar tentang cinta Park lagi." Lam mendorong Forth.

***

**

*

Beam mendatangi fakultas Teknik setelah sekian lama ESO berakhir. Dia membuat beberapa gadis berteriak kegirangan. Beberapa dari mereka bahkan membuat lompatan kecil yang menyenangkan.

"P'Beam...."

"Selamat siang na~...."

Beam hanya tersenyum sopan dan mengangguk untuk membalas salam mereka. Matanya menatap Forth di antara banyaknya mahasiswa dengan jaket biru di foodcourt.

Mengetahui Forth tidak bisa datang ke Fakultas Kedokteran hari ini, Beam memutuskan untuk bertemu Forth di Fakultasnya dan makan siang bersama di sini. Dia sengaja tidak memberitahu Forth dan ingin membuat kejutan seperti ini.

Biggest Lie | ParkLam  Story - BAHASA INDONESIA (TAMAT)Where stories live. Discover now