bab 14

5.4K 323 17
                                    

Happy Reading
_____________________

.

.

.


Sebelumnya➡️

rian terduduk lemas dan menunduk tanpa sadar air matanya menetes hingga makin deras,bahunya bergetar hebat dan isakan pilu pun terdengar.

Arga yang membuka pintu untuk membangunkan mereka untuk sarapan,terkejut melihat rian yang menangis terisak di depan cermin.

Dia pun berjalan menghampiri rian dan memeluknya dari belakang.

rian yang merasakan ada yang memeluknya dari belakang tersentak dan bergetar ketakutan hingga ucapan dari pria itu membuat hatinya semakin sakit"udah gak usah nangis,lu juga nikmatin tadi malam"ujarnya.

Arga menggendong rian dan membawa rian menuju kamar mandi untuk membersihkan sisa pergulatan tadi malam.

€€€€€

Saat ini rian berada di kamar mengurung diri,tadi setelah sarapan riko langsung mengantarnya pulang kerumah.

Rian Bingung bagaimana langkah selanjutnya yang akan di lakukannya,tidak mungkin dia akan menuruti permintaan mereka menjadi budak pemuas nafsu mereka.

Walau pun sudah melakukan itu dirinya masih yakin jika dirinya masih normal masih menyukai wanita yang punya oppai.

Asyik melamun nada dering ponsel tiba-tiba saja berbunyi,membuatnya bangun mengambil ponsel nya.

Tertera nama arga di sana,tak ambil pusing rian langsung menolak panggilan dari arga dan kembali tidur berusaha melupakan kejadian yang di alaminya sekarang.






























Esoknya

Rain pergi lebih awal seorang diri menuju sekolah, dirinya berusaha menghindari teman-temannya.

Hari ini memang yang menjemputnya adalah arga tetapi saat ini dirinya tidak ingin melihat salah satu dari mereka.

Setelah tiba di kelas,rian langsung meletakkan tas nya dan menelungkup kepalanya berusaha berfikir apa yang akan di lakukannya setelah bertemu dengan mereka.

Karna banyak beban yang ada di otaknya tanpa sadar rian tertidur,baru saja memejamkan mata tangannya di tarik secara tiba-tiba.Rian yang masih belum mengumpulkan nyawanya di seret dengan kuat,tidak tau siapa yang oknum yang menyeretnya.

Sedangkan sang oknum membawa rian menuju gudang sekolah yang sudah tidak di pakai lagi,yang biasa di jadikan mereka atau anak nakal lain sebagai basecamp.

Orang itu melempar rian ke matras yang sudah berdebu.Rian yang merasa kesadaran nya sudah berkumpul memfokuskan pandangan pada orang yang menyeretnya tadi.

Ternyata orang itu adalah riko yang sedang berdiri menatap rian tajam di sampingnya berdiri alex menghembuskan nafas berusaha menahan emosi yang ingin keluar,sedangkan arga yang duduk di atas bangku menatap rian datar.

"Berani ya lu gak jawab pesan atau dari telpon kita,trus pergi sekolah duluan tanpa nungguin kita jemput dulu.bagus ya lu?!! " Cerca riko seraya menjambak surai lembut rian.

Rian meringis kesakitan, tetapi jika dia tidak melawan mereka akan semakin menjadi dan semakin semena-mena kepadanya.

"Kalo gue berani kenapa enggak,kalian bukan siapa-siapa gue.Jadi buat apa gue takut"jawab rian menantang saraya mengeluarkan senyum remeh.

RIANWhere stories live. Discover now