4.

254 34 11
                                    













Di pagi hari di lapangan basket sembari menunggu lonceng berbunyi.
Rombongan anak anak eskazed berkumpul di lapangan basket Indoor.

Dan minho pun menceritakan apa yang terjadi semalam kepada temannya.

"Semalem si maung di ikuti sama dua orang, tapi gua kagak tau itu siapa, yang pasti mereka punya niat jahat" Ujarnya.

"Si maung? Loh kok lu bisa ketemu dia? " Tanya hanjis.

"Iya semalem abis tawuran gua gak langsung balik, nongkrong bentar di jembatan layang di deket perumahan, dan ternyata dia balik lewat sana sendirian dan yah gua gak sengaja liat ada 2 orang ngikutin dia dari belakang, dan untung nya gua gercep bantuin dia" Ujar minho lagi.

"Wah bahaya nih, tapi tuh botty satu ngapain juga malem malem balik sendirian" Ujar felix.

"Keliatan nya sih abis pulang les" Jawab minho.

"Trus? Malem ini dia balik sendiri lagi? " Tanya hyunjin.

"Hm gak tau ya, coba deh ntar tanya aja ke orangnya" Ujar minho dan sebelum selesai melanjutkan obrolan mereka bel pun berbunyi pertanda mereka harus memasuki kelas.









Skip..





Istirahat.

Chan bersama woong yang kini juga bersama satu teman baru mereka yang bergender perempuan bernama sana, menduduki salah satu meja yang ada di kantin.

"Siapa yang pesen minum? " Tanya sana.

"Aku aja" Tawar Chan.

"Yakin? " Tanya woong.

"Santai, aku juga bisa kok kalo sekedar pesen minum, nah kalian mau minum apa?" Tanya Chan.

"Aku mau milo float aja" Ujar sana.

"Aku orange float aja deh" Ujar woong

"Oke deh" Chan pun melenggang pergi memesan minuman untuknya juga teman temannya.

Ketika sudah mendapatkan yang ia butuh kan chan pun berbalik menuju bangku yang diduduki oleh teman temannya.

Ketika duduk tiba tiba 3 orang menghampiri nya.

"Chan" Panggil minho.

"Hng? " Jawab Chan karna  di mulutnya kini penuh dengan hidangan bekal yang ia bawa.

"Why? " Tanya nya.

"Pulang naik apa? " Tanya minho sembari mencuri sedikit makanan milik Chan yang di balas pelototan tajam oleh si pemilik.

Anak anak di kantin pun terkejut.

Wow... Tampaknya anak baru itu memiliki aura dan pesona yang tidak main main sampai sampai dapat memikat pangeran sekolah ini.

"Ck enak aja comot comot, beli sendiri ini tuh buatan mami kusus buat aku tau gak" Protes Chan marah marah.

"Hehe sori sori, yaudah nanti aku  ganti, pesen aja semau kamu traktir juga tuh temen kamu, tapi jawab dulu pulang sama siapa? " Tanya minho, sembari mengambil ponsel Chan lalu mengotak atik isinya.

Tanpa tahu ujaran minho membuat kantin sontak berisik.

Minho?
Aku?
Kamu?

Itu sangat bukan gaya minho.

Minho bahkan merasa jijik ketika ada wanita yang berbicara seperti itu padanya,
Dan bisa bisanya ia berkata seperti itu pada si anak Blasteran.

"Pulang sendiri, sebenarnya gak boleh sama mami karna semalem pulangnya telat, tapi setelah di bujuk akhirnya boleh, kenpa nanya nanya? Inget ya kita itu gak akrab" Ujar Chan.

"Ck gapapa, situ udah ada nomer aku sama Felix, nanti abis kelas tambahan selesai telpon aja, biar kamu gak pulang sendiri, ini pake aja" Ujar minho lalu mengeluarkan kartunya Untuk Chan setelah itu ia pergi.

Chan hanya dapat terheran heran dengan tingkah anak itu.

Eeiiyyy dia jadi merasa jijik.

Seme tapi di semein.





Ga banget..








Sepulang kelas tambahan Chan tak menghiraukan ucapan minho yang menyuruh nya untuk menghubunginya ataupun Felix.

Nyatanya ia kini memilih pulang sendiri, melalaui jalan yang sama.

Di tengah perjalanan, ada yang mengikuti nya kali ini lebih mengerikan.

Membawa tongkat bisbol.

Dengan wajah garang.

Hanya berdiri 3 meter di belakang nya.

.
...



15 menit mereka masih tetap di belakangnya.

Chan pun berbalik.

"Bisa stop ngikutin aku gak!" Ujar Chan.

"Gak bisa maung, nanti kalo kamu di ikutin sama yang kemaren trus di culik gimana? " Ujar salah satu dari mereka.

"Denger ya, Yohanes woojin mahardika, juga johan hyunjin Saputra, yang ada tuh lebih ngeri di ikutin sama kalian gak sih? Kalian ngapain bawa bawa tongkat bisbol gitu" Ujar Chan.

"Hehe buat jaga jaga babe" Ujar woojin.

"Pliss ya, kalian gak lupa kan beberapa hari lalu kalian itu Ngelecehin aku dengan kata kata kalian di kamar mandi, sekarang kenapa pura pura baik? Punya masalah idup apa hm? " Ujar Chan.

"Gak ada babe beneran, setelah kita semua berunding, kami mutusin buat jagain kamu hehe" Ujar hyunjin.

"Aku gak perlu di jagain, aku bisa jaga diriku sendiri" Ujarnya lalu pergi dengan perasaan dongkol.

Sedangkan kedua pemuda di belakang nya hanya terkikik kikik .

..


Walau mendapatkan tanggapan sinis dari Chan nyatanya menggetarkan niat mereka untuk mengantarkan si maung itu sampai rumah dengan selamat.

Di depan rumah Chan.

"Makasih udah nganter sampe rumah, lain kali jangan gitu, aku gak suka kalian bawa bawa tongkat itu, kesannya kayak preman, mau mampir? " Tanya Chan di akhir.

Dan di jawab gelengan oleh kedua orang itu.

"Enggak usah makasih" Hyunjin.

"Niat kita dri awal cuma  mau nganter kamu sampe rumah dengan  selamat" Woojin.

"Besok besok lagi jangan bandel, kalo di suruh nelpon ya nelpon, biar salah satu dari kami bisa nganterin kamu" Hyunjin.

"Kamu mungkin ga sadar tapi preman kemaren ngikutin kamu lagi tadi" Ujar woojin membuat Chan terkejut.

"Udah gapapa jangan khawatir, kalo gitu kita pamit ya dah" Ujar woojin dan hyunjin setelah woojin mencubit pipi Chan sedangkan hyunjin mengusap kepala Chan.....





Dih di kiranya Chan baper apa begitu heh tidak layau...

Tidak tau maksutnya wkwk...























Okeoke...







Mayanlah beberapa chap ringan.

Jangan lupa.

Vote komen ENJOOOOOOOOY

who will be at the bottom? Where stories live. Discover now