Dich Selbst 2

185 7 11
                                    

***
Selamat membaca 😘😘!!




Yeosang terlihat lemah, dengan infus yang menusuk tangan kurusnya, dan Jongho sedang menelungkupkan kepalanya di samping bankarnya sambil menggenggam tangan itu.

"Jongho-ya...."

Jongho mendengar suara parau itu, kemudian ia tersenyum saat melihat Yeosangnya sudah siuman.

"Heiii, feel better?"

Yeosang mengangguk lemah. "Mau minum."

Jongho membantu Yeosang untuk minum.

"Gimana sekarang?"

"Better, but baby gapapa kan?"

Jongho tersenyum manis sekali, satu tangannya menggenggam tangan Yeosang, dan satu tangannya mengelus perut Yeosang.

"Baby kita punya Papi yang hebat dan kuat, bisa jaga baby kita dengan baik. Karna seandainya hanya satu diantara kalian yang bisa diselamatkan, aku bakal pilih kamu."

Yeosang menekuk bibirnya, "Kamu gak sayang baby?"

Jongho mengecup tangan putih itu, "Yeosangie, aku sayang baby. Sayang banget. Tapi seandainya karna pendarahan kamu tadi dokter cuman bisa selamatkan satu dari kalian, aku akan pilih kamu. Aku gamau kehilangan kamu."

"But you spent lots of nights with your ex."

"Who said?"

Yeosang mencebik, "A stranger, tapi aku yakin dia itu mantanmu."

"Peachy, denger aku. Iya bener dia mantan aku, aku pernah sayang dan cinta sama dia. Dan kita banyak bikin memori bersama. Tapi itu dulu, perasaan aku ke dia udah gaada lagi. Sekarang aku sama kamu, kamu istri aku. Aku cinta kamu, lebih dari apapun. Kalo kamu mau minta aku lupain kenangan itu, aku gak janji. Karna apa? Karna dengan aku punya kenangan itu, aku bisa perlakukan kamu lebih baik dari dia. Karna kenangan itu aku bisa belajar lagi di masa sekarang buat mencintai dan bahagiain kamu dengan cara yang benar." Jongho mengelus pipi yang masih pucat itu, "Lagian, yang dia kirim itu foto lama. It doesn't matter to me anymore. Sekarang ada kamu sama aku, buat apa aku kembali menatap masa lalu?"

"Kalian manis banget." Yeosang menunduk.

"Terus bedanya kamu sama dosen Hwang apa? Kalian juga pasangan manis banget waktu itu, sebelum kamu lanjut ke Oxford."

"Tapi kan itu dulu, sekarang aku punya kamu."

"Also me."

Yeosang merentangkan kedua tangannya, meminta pelukan pada suaminya. Dan tentu saja Jongho tidak akan pernah menolak.

Yeosang sadar, semua ini hanyalah paranoidnya yang berlebihan. Jongho sudah bertekuk lutut padanya, lalu apa yang dia khawatirkan? Jongho saja gila jika Yeosang pergi, lalu apa yang ditakutkan?

"Jong.."

"Hmmm?"

"Akusayangbangetsamakamu,kamujanganpergi." Ucap pria manis itu dengan sangat cepat. Jongho diam-diam mengulus senyumnya, Yeosang ini gengsinya setinggi Burj Khalifa. Menyatakan cinta seperti ini adalah sesuatu yang sangat langka. Dan tentu saja menjadi kalimat yang sangat jarang didengar Jongho.

Awalnya Jongho mengira jika ia tidak akan bisa membuat Yeosang benar-benar berpaling dari Hyunjin meski mereka sudah mengikrarkan pernikahan, tapi ternyata dia salah besar. Yeosang si orang yang tidak pernah memperdulikan orang lain itu rela menerobos hujan lebat saat dirinya tergeletak tak berdaya didepan Pub pinggir jalan karena dikeroyok beberapa pengunjung yang merasa terganggu akan kehadiran Jongho di pub itu. Si cantik itu dengan susah payah merawatnya, harusnya sejak saat itu Jongho sadar jika Yeosang sudah membuka hatinya untuk Jongho.

NOUS ( Ateez pair )Where stories live. Discover now