4

2.6K 183 1
                                    

Sekitar hampir 3 jam lamanya , operasi pun selesai terdengar suara tangis bayi dari dalam ruang operasi.

"Dad , anakku" ucap genta menangis sambil memeluk ayahnya

"iya nak , selamat sudah menjadi ayah"

"Mama, itu baby boy sudah lahir ?" Tanya nada pada mamanya

"iya sayang ,adik nada sudah lahir" jawab caca sambil memeluk nada

Selang beberapa lama dokter pun keluar dari ruang operasi.

"Tuan dan nyonya , selamat cucu anda lahir sempurna berjenis kelamin laki-laki namun kami masih harus mengobservasi jadi kalian bisa melihatnya nanti "

"Terimakasih dok, bagaimana menantu saya? Apa baikbaik saja?" Tanya naomi

"maaf nyonya , nyonya elina belum sadar dan kritis"

Semua orang yang berada disana tak bisa menahan tangis

"tapi elina bisa sadarkan dok, jawab dok" jawab genta sedikit berteriak pada dokter

Dokter yang menanggani elina hanya terdiam tidak memberikan jawaban dan Genta yang mendapat jawaban itu hanya bisa menangis histeris disaksikan semuanya.

"mama , buna kenapa? kenapa papa ta menangis seperti itu?" tanya nada pada sang mama yang memeluknya sambil menangis.

--------
Elina sudah dipindahkan keruangan ICU. Genta yang hanya bisa melihat istrinya dari luar ruangan tak kuasa menahan tangisnya.

"na, anak kita sudah lahir , jagoan kita sudah lahir" gumamnya sambil menangis.

"genta , makan dulu nak" ajak naomi pada genta

"nanti saja mom, mommy duluan saja, genta masih mau disini" jawabnya

Naomi dan Dylan merasa kasian pada genta tapi satu sisi mereka mengerti keadaan dan perasaan genta saat ini.

Tak lama Bunda Wili dan Ayah Yugo datang dan langsung memeluk Genta

"nak , bunda dan ayah disini" kata bunda wili sambil memeluk genta. Dan genta tidak dapat membendung air matanya. Tangisnya pecah di pelukan ayah dan ibu mertuanya.

"Bunda , Ayah maafkan genta , genta tidak bisa menjaga elina dengan baik , genta bukan suami yang baik" ujar genta dalam tangisnya.

"tidak nak , genta ayah baik , suami yang sangat baik juga , terimakasih ya nak sudah menjaga anak ayah, sekarang kita berdoa sama-sama untuk elina" kata ayah yugo

Genta makin tak kuasa menahan tangisnya mendengar ucapan ayah mertuanya. Sekarang didepan pintu ruangan elina penuh dengan tangisan.

----------

"papa , itu baby boy ?" tanya nada yang diajak melvin ruang bayi

"iya lucu ya"

"nama baby boy siapa pa? tanyanya lagi

"bagaimana nanti kita tanya papa ta , sekarang kita pulang dulu"

"tapi nada masih ingin disini papa"

"sayang , besok kan nada sekolah , anak kecil tidak boleh lama-lama dirumahsakit"

"hmmmm , kalau begitu kita pamitan sama papa ta dulu ya pa"

Melvin mengangguk dan mengajak nada menemui Genta.

"papa taa" panggil nada sambil berlari memeluk genta

"astaga, nada hatihati nanti jatuh" genta menangkap nada

"papa ta , nada mau pulang dulu ya, tadi nada sudah melihat baby boy ganteng seperti papa ta" kata mengusap wajah genta

"terimakasih princess, kalau gitu nada pulang dulu istirahat kan besok sekolah"

"iya papa ta , oh iya nada lupa baby boy belum punya nama"

Genta terdiam sebentar mendengar pertanyaan nada lalu dengan tersenyum genta menjawab "Noah Xavier Louis"

"woahhh baby noah, nama yang bagus papa ta"

"tampan seperti papa ta kan?" tanya genta

"tentu" Nada langsung memeluk genta dan yang lain melihat haru kedekatan Nada dan Genta

"kakak pulang dulu , nanti ada maid kesini membawakan baju ganti untukmu" kata melvin

"terimakasih hatihati kak"

Melvin , Nada, Naomi , Dylan dan juga Bunda Wili ikut pulang meninggalkan Genta bersama ayah yugo

-------------------------------------

Mansion Louis,,,

"kak , ini teh hangatnya" caca memberikan teh hangat kepada Melvin yang sedang berada diruang kerjanya.

"makasi sayang"

"aku kepikiran elina kak, besok Noah sudah boleh pulang dan Elina masih belum sadar" Caca mulai menitikkan air matanya

Melvin lalu mengenggam tangan caca "Ca , bisa kan menjaga Noah sampai Elina pulih , kita harus kuat demi Genta dan juga Elina"

"pasti kak , aku akan menjaga Noah itu pasti kak"

"terimakasih ca"

"mama" Nada muncul dari balik pintu dan Caca buru-buru menghapus air matanya

"iya sayang , udah selesai mengerjakan pr nya?" tanya caca

"sudah mama , mama sedang apa ?"

"ini membawakan papa teh hangat"

"papa sakit ?"

"tidak sayang , hanya untuk menemani papa memeriksa pekerjaan"

"mama , nada ngantuk"

"aduhhhh , princess papa ngantuk sini peluk papa dulu sebelum tidur"

Nada berjalan mendekati Melvin dan memeluknya.

"night papa"

"night sayang"

"ayo sayang , mama temenin tidur, kak aku kekamar nada dulu"

Melvin mengangguk dan melanjutkan pekerjaannya.

--------------------------
Dirumah sakit tersisa ayah yugo dan genta

"Nak ini makan dulu , kamu dari tadi nolak buat makan" kata ayah yugo sambil menyerahkan roti dan juga air mineral

"Terimakasih yah"

"Sebaiknya setelah ini kamu berganti baju dulu gantian ayah yang menunggu disini"

"Nanti saja yah , genta masih ingin disini"

"Nak, tak apa hanya sebentar jika ada apapa , akan ayah beritahu" sambil menepuk pundak genta

Mau tidak mau genta menurut perintah ayah mertuanya. Setelah menghabiskan roti , genta bergegas mengganti bajunya.
Ayah Yugo berjalan mendekati pintu ruangan elina. Ia melihat anaknya terbaring lemah dengan alat bantu nafas dan selang-selang. Sakit hatinya melihat keadaan elina.

"Elina , ini ayah nak, ayah menepati janji ayah untuk datang saat elina melahirkan"

"Elina hebat sekarang putri kecil ayah sudah jadi seorang ibu dari seorang putra yg sangat tampan" sambungnya.

"Apa elina selelah itu sampe harus tertidur seperti ini nak ? Segera sadar ya , temuin suami dan juga anakmu"walaupun ayah yugo tahu elina tidak akan mendengar suaranya dari balik pintu ruangan elina.




The LouisWhere stories live. Discover now