14

2K 238 37
                                    

YUhuuuuu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

YUhuuuuu...

Whehehhehehehe

*****

Jungkook pov.

Sejak kejadian aku menampar Jimin tanpa aku sengaja, pertemanan aku dan dia kembali seperti awal, stranger.

Aku kesal. Kenapa harus kembali seperti awal menjadi orang asing disaat kami sudah saling mengenal. Semua karena Jieun, dia yang berswlimgkuh malah berusaha mencari kambing hitam. Sial!!!

Dua bulan berlalu begitu saja. Dan aku benaran lost kontak dengan Jimin. Selain karema dia yanh terlihat jelas menghindar, kami juga disibukkan dengan banyaknya les juga ujian-ujian karena kami berada di kelas akhir dan akan berjuang mendapatkan satu kursi di salah satu universitas tujuan kami.

Awalnya aku ingin fokus dengan jurusan ekonomi. Apalagi kalau bukan untuk menggantikan posisi appa ku. Namun semua kembali goyah saat hari terakhir kami mengajukan kampus pilihan kami.

Klik..

Srek...

Sebuah amplop berwarna hijau pastel jatuh dari dalam lokerku, karena penasaran aku mengambil amplop dan ternyata didalamnya ada sepucuk surat, tanpa nama di bagian amplop, saat aku lihat tulisan itu, aku iri dengan raoinya tulisan tersebut aku saja tidak bisa menulis serapi itu. Perlahan aku baca surat yang entah dari siapa.

Salahkah jika aku memiliki rasa padamu, disaat kita memiliki gender yang sama??? Kalau aku boleh memilih aku juga tidak ingin merasakan perasaan yang pastinya menjijikan bagi banyak orang. Tapi aku tak memiliki kuasa apapun. Bukankah cinta itu anugerah?? Lantas kenapa aku hanya merasakan ketakutan setiap aku ingin mengutarakannya.

Maaf jika isi suratku ini tidak membuatmu nyaman. Sebenarnya aku ingin berbicara langsung, namun aku urungkan. Aku tak ingin terjadi satu hal yang tidak baik. Juga aku hanya ingin mengatakan kalau aku akan pergi jauh dari Seoul, dengan membawa perasaanku. Aku tidak tau apakah ia bisa musnah atau malah semakin berkembang. Aku akan mengambil kuliah di jurusan yang awalnya aku katakan sebatas hobby. Selamat tinggal pria tampanku, selamat tinggal Jungkook. Aku akan selalu menjaga rasa cinta ini hanya untuk seorang Jeon Jungkook..

Tteog-ssi...

Aku langsung tau siapa yang menulis surat ini hanya dari nama alias di paling akhir.

Srek..

Aku meremat map yang akan ia serahkan ke bagian kesiswaan sekolah kami. Rahang ku tercetak jelas, tangan ku juga terkepal. Dan tanpa menunggu waktu lama, aku berlari keluar dari ruang loker. Aku bahkan tak perduli teguran beberaoa guru karena aku berlsri dan membuat berisik.

Brak..

"Hah...hah...hah...ssaem..." Aku masuk ke dalam ruangan dengan tatapan aneh dari guru ku

chasing you Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang