"Apa yang kau pikirkan? Hentikan kekhawatiran yang tidak perlu dan nikmatilah hidup. Sayang sekali aku tidak bisa mengatakan 'Kau Hanya Hidup Sekali' padamu tanpa diceramahi seharian penuh." Neg menepuk-nepuk pelan bahu Kenneth dan kembali mengumbar senyum tipisnya.
Kenneth memutar mata menanggapi cara berkelakar Neg, terutama pada bagian 'Kau Hanya Hidup Sekali'. Jadi, nikmatilah selagi bisa sampai puas, begitu?
Kalimat semanis madu itu bisa berubah menjadi racun bila remaja labil di luar sana melakukan semua hal sesuka mereka. Kenneth sama sekali tidak suka dengan cara penyampaian Neg, seolah-olah ia juga ingin bermain sepuasnya seperti anak kecil yang diberi sekotak mainan. Ia tidak akan membiarkan Neg melakukan 'Kau Hanya Hidup Sekali' versinya. Tidak akan pernah lagi.
Perhatian Neg dan Kenneth beralih pada remaja yang tiba-tiba sibuk mengacak-acak dan menarik-narik rambutnya sendiri, menunjukkan frustrasi yang tidak tersampaikan. Dua ujung alis tebal nyaris bertemu di atas pangkal hidung Nikko yang mancung akibat kerut-kerut di dahinya. Entah sampai kapan pertarungan dua sisi Nikko yang saling bertolak belakang dalam dirinya akan berakhir.
Tanpa Nikko sadar, Neg sudah menghampiri. "Aku suka jiwa mudamu! Kau ingin membuktikan bahwa kau tidak takut pakai hitam—Benar?" Mata Nikko bertemu dengan tatapan lugu Neg yang telah membungkuk sambil memperhatikan bahunya, mencari sesuatu yang disebut ketombe.
"Kepala Sekolah! Apa yang Anda lakukan?" Suara tegas Kenneth menyentak Nikko dari tempat duduknya.
"Apa ... yang Anda lihat?" Menyadari Neg masih bergeming, Nikko berusaha mengatur suaranya sedatar mungkin sambil membuang muka.
"Kulit kepala yang sehat. Bebas kutu putih." Neg memperhatikan kilau di rambut Nikko lalu mengusap-usap pelan bahu Nikko sambil tersenyum puas. "Tidak salah pilihanku pada warna hitam untuk seragam sekolah para murid. Warna putih hanya akan menyamarkan kutu putih yang jatuh. Kita tidak bisa mengabaikan kesehatan kulit kepala kalian. Keputusan yang jenius, bukan begitu Kenneth?"
Senyum emas Neg kembali membuat mata Kenneth berotasi. "Yang benar saja," dengkusnya pelan, tapi masih bisa didengar oleh Nikko.
Empat tahun lalu, Neg membuat keputusan pertama yang sama sekali tidak penting, yaitu mengganti desain dan warna dari seragam sekolah para murid dan baru kali ini ia mengetahui alasannya. Seragam sekolah yang sekarang memang lebih bagus daripada seragam lama. Neg juga membuat beberapa perubahan untuk desain dari seragam jajaran pendidiknya.
Desain seragam untuk para pendidik terdiri dari setelan jas yang ujungnya mencapai lutut dan celana panjang berwarna putih. Setiap bagian tepi dari jas selutut itu diberi aksen garis tipis setebal satu sentimeter berwarna emas. Aksen yang sama juga terdapat pada bagian kantong yang terletak pada kedua sisi pinggang bagian depan. Enam pasang kancing deret besar berwarna putih dengan lingkaran luar berwarna emas tersemat di bagian depan. Rompi berkancing lima dengan warna senada, wajib dikenakan sebelum memakai kemeja yang warnanya dibebaskan.
Kenneth memilih memadukan kemeja hitam dan dasi satin merah darah untuk menghiasi lehernya. Untuk sepatu, cukup pantofel putih dengan sol merah. Bila Kenneth memilih warna hitam untuk mengontraskan warna putih yang terlalu dominan, Neg justru makin menonjolkan warna putih. Ia memakai kemeja putih dan cravat dari bahan sutra berwarna emas. Pin bunga marigold berbahan emas, tersemat di kerah kiri jasnya—dekat dengan jantung. Di dada kanan setiap orang selalu tersemat papan nama yang diukir dengan tinta emas.
Seragam para murid mirip dengan guru mereka. Perbedaan terbesar hanya pada warnanya yang hitam dengan garis tepi berwarna putih. Mereka tidak perlu memakai rompi berkancing di balik jas yang hanya sebatas pinggul, tapi wajib mengenakan kemeja putih dan dasi hitam. Dasi hitam panjang untuk murid laki-laki dan dasi kupu-kupu lebar untuk perempuan.

STAI LEGGENDO
Relics & Legacies [ARC I: Erasmus]
FantasySatu-satunya Pelompat Waktu memutuskan melompat 10 tahun ke masa lalu untuk mengeleminasi 'sosok jahat' Neg Ergess, dengan begitu pembusukan mirip Neraka di atas Bumi di masa depan bisa dicegah. Rencananya berantakan setelah memori Neg yang telah m...