Terlambat |mencoba|

27 16 0
                                    

"Halo, Ya"

"Iya gimana? Udah dapet darahnya?"

"Gue udah coba cari tapi gak ada yang sama, darah Citra benar-benar langkah"

"Aaakhhh Van gue bener-bener minta tolong sama lo, gue mohon, gue gak mau kehilangan Citra Van"

"Gue usahain Ya, gue juga gak mau kehilangan dia"

"Makasih Van"

tutt

Revan lah yang tadi menelfon dan memberi kabar pada Arya.
Mereka, bahkan semua anggota Black Cobra sekarang sedang berjuang mencari donor darah yang cocok untuk Citra. Untuk Queen Black Cobra kesayangan nya.

Sedangkan Arya, dia masih setia berada di samping Citra.

"Aryaa"

"Arya"

"Sakitt"

Tiba-tiba Arya mendengar suara Citra yang sedang mengigau.

"Cit... Citraaa"

"Sayang kamu kenapa?"

Arya hanya menghembuskan nafas berat saat melihat Citra yang tak segera sadarkan diri.

"Sayang..."

"Bangun yuk"

"Jangan tinggalin aku"

Kata Arya sambil terus menggenggam dan mengelus lembut tangan Citra.

Tak terasa, air mata Arya mulai jatuh. Dia mulai menangis tersedu-sedu sambil terus menatap Citra, berharap Citra akan segera sadar dan bisa kembali berasa di samping nya.

"Cit..."

"Gue mohon bangun..."

Kata Arya yang merasa khawatir dengan Citra.

"Permisi"

Terdengar suara seseorang yang memasuki ruangan Citra, dia adalah dokter yang biasanya merawat Citra.

"Saya periksa sebentar"

Kata sang dokter sambil berjalan mendekat ke arah Citra.
Arya hanya mengangguk sebagai jawaban.
Sang dokter pun lalu memeriksa Citra dan setelah itu ia menghembuskan nafasnya dengan berat.

Mata dokter itu mulai berkaca-kaca sambil menatap wajah damai milik Citra yang sedang menutup matanya.

"Kamu belum dapat donor darah?"

Tanya sang dokter sambil menatap ke arah Arya.
Arya hanya menggeleng lemas sebagai jawaban.

"Saya belum mendapatkan nya dok, tapi teman-teman saya sedang berusaha mencari donor darah secepatnya"

Kata Arya pada dokter itu.

"Baiklah"

"Tapi ingat, waktu kamu hanya tinggal 1 jam saja"

"Jika melebihi batas waktu, maka kita hanya bisa menyerahkan semuanya pada Tuhan"

Kata sang dokter itu. Tak terasa sebutir cairan bening telah jatuh dari mata dokter itu. Tapi dengan cepat, sang dokter langsung menghapus nya.

"Saya permisi"

Kata dokter itu lalu melenggang pergi dari ruangan Citra.

Arya hanya diam tak menjawab, ia menatap kosong ke arah depan.
Pikiran sedang kacau sekarang.
Hanya keselamatan Citra lah yang ia pikirkan untuk saat ini.

"Cit"

"Kenapa?"

"Apa lo udah capek sama semuanya?"

My Friend My Love (Selesai)Where stories live. Discover now