Panah rasa

362 27 6
                                    

Happy reading ❤️

"Ngapain lo di sini!"

Suara bariton terdengar kencang di indra pendengaran nya membuat gadis itu tersentak dan mendongakkan kepalanya, jantungnya hampir copot saat bertatapan langsung dengan orang yang ia cari beberapa hari ini. Pandangan mereka bertemu membuat gadis itu melemah dengan mata berkaca-kaca saat ditatap tajam penuh oleh mata itu.

"Arga.." lirihnya tersenyum hangat.

"Lo budeg, ngapain di sini!"

Bukannya membalas keramahan gadis itu, Arga lebih memilih menanyakan maksud tujuannya tanpa embel-embel lain.

"Jenguk Arga"

Hap.

Gadis itu langsung memeluk Arga dengan erat seolah menyalurkan kerinduannya yang mendalam.

"Arga dari mana kenapa gak kabarin Acha dulu kalo Arga sakit" ucapnya mengadu.

"Arga tau, di sekolah Acha cariin Arga "

"Acha mau tanya sama temen-temen Arga tapi gak berani, wajah mereka serem banget apa lagi Liam tuh"

"Udah kaya om-om psikopat"

Gadis itu masih saja mengadu hal-hal lain padanya seperti hal nya anak yang mengadu dengan sang ibu, sementara Arga hanya diam mendengarkan.

"Untungnya ada Morgan yang baik sama Acha"

"Morgan kasih tau Arga disini jadi--"

"Jadi Morgan pelakunya" Timpal arga memotong ucapannya.

Sontak gadis itu ikut terkejut mendengarkan suara Arga barusan, menyadari kesalahan tak disengaja buru-buru ia melepaskan pelukannya dan menatap Arga dengan gugup. Terlihat jika pria itu sekarang menatap tajam ke arahnya.

"Bu-bukan Acha bisa jelasin"

Arga tak menjawab ia hanya menaikkan satu alis nya untuk menatap datar gadis itu.

"A-acha tau dari orang lain bukan Morgan atau temen-temen Arga " ucapnya berusaha menjelaskan.

Arga terus menatap gadis itu. "Lo gak pandai berbohong!"

"Lo kerja sama ke Morgan, hah?!"

"Lo tau, ini apartement privasi gue gak ada yang boleh tau tempat ini termasuk lo bego!" Bentak Arga murka.

"Ta-tapi kan acha pacar Arga" lirihnya gemetar ketakutan.

"Persetan dengan itu gue gak peduli! Intinya lo lancang masuk ke wilayah gue "

"Ma--maaf a-acha terlalu khawatir sama Arga, takut Arga kenapa-kenapa "

"Ta-tapi kalo arga gak suka kedatangan Acha, a-acha bisa pergi kok. Makasih udah mau nunjukin diri kalo arga baik-baik aja sekarang" balasnya menunduk ketakutan.

"A-acha pulang dulu"

Setelah berpamitan didepannya acha memilih membalikkan badannya untuk berjalan pulang, walaupun hatinya sesak mendengar bentakan pria itu barusan tapi ia tetap menerimanya. Ini juga kesalahannya yang tak sengaja membongkar rahasia dengan Morgan disekolah, padahal pria itu sudah memperingati untuk merahasiakan ini semua dari Arga karena Arga sangat tak menyukai orang lain mengetahui apartemen nya.

Sementara Arga, pria itu terus menatap gadis didepannya untuk menuju pintu lift tertutup itu dengan sesegukan. Ia sempat mendengar suara tangisan kecil saat gadis itu pamit, dengan kesal ia menjambak rambutnya sendiri seolah menyalurkan rasa emosinya yang tak seimbang ini.

ARGANTARA (HIATUS SEMENTARA)Where stories live. Discover now