Bab 3

686 69 2
                                    

Sebuah spanduk menggantung di taman depan rumah sakit, terlihat orang orang dengan seragam rumah sakitnya berkumpul disana. Tulisan 'Harta tidak akan berguna jika alam bahkan tidak ada' terpampang jelas disana. Pagi ini pihak rumah sakit sepakat untuk membersihkan seluruh rumah sakit dengan bantuan para pasien dan orang orang yang tinggal di rumah sakit, acara ini tak lain jennie lakukan untuk memperbaiki sebagian kecil rumah sakit dan memberikan kegiatan yang bermanfaat pula untuk pasien yang merasa bosan di rumah sakit.

"Hari ini ayo tunjukan kecantikan rumah sakit yang sebenarnya, tempat ternyaman kita tempat kita bertahan hidup"

"Jika bukan kita sendiri yang membersihkannya lantas siapa lagi? Memangnya kalian mau terkena penyakit akibat lingkungan yang tak sehat? Maka dari itu ayo kita bersihkan rumah sakit"

"Yeeeee" semua orang bersorak saat jennie mematikan speakernya.

Kegiatan membersihkan rumah sakit dimulai, jennie turun dengan sarung tangan yang ada di kedua tangannya. Beberapa dokter juga turut ikut serta terlihat jisoo yang membantu yang lain menyapukan halaman yang dipenuhi daun kering, juga chaeyoung yang mengumpulkan sampah plastik dengan beberapa anak anak. Jennie menghampiri 4 wanita paruh baya yang tengah menggali tanah rupanya mereka akan menanam tanaman baru.

"Kami senang jika setiap hari ada kegiatan seperti ini, daripada kita berada di dalam ruangan sambil menunggu hari berganti. Terimakasih kepala kim" jennie mengangguk sambil tersenyum.

Sebuah gerobak menghampiri mereka terlihat seorang pemuda dengan seragam pasiennya datang membawa beberapa mawar, agaknya wanita wanita paruh baya tadi kegirangan melihat beberapa bunga yang berwarna warni mereka dengan cepat memindahkan bunga itu ke tanah untuk ditanam secara alami. Lisa berada disana ia memegang mawar merah yang sangat cantik.

"Ini untukmu dokter"

"Bunga yang cantik untuk orang cantik" jennie menerimanya, mengirup aroma manis dari mawar itu.

"Darimana semua mawar ini lisa? Aku tidak merasa membeli bungan sebanyak ini"

"Ada banyak bunga di tepi danau sana, aku memetiknya dan kupikir akan cantik jika taman rumah sakit memilikinya juga"

"Ada danau disana?" Jennie melihat jauh ke tempat yang sebelumnya lisa tunjuk.

Yang ditanya mengangguk, rumah sakit ini sebetulnya tidak terlalu jauh dari pusat kota, tapi di daerah sini memang hanya satu rumah sakit yang berdiri tak ada bangunan lain yang berdiri di sekitar rumah sakit hingga 1 kilometer, di depan sana hanya ada kebun pinus yang banyak jennie sama sekali tak tahu jika ada danau dibalik kebun pinus itu. Jennie kembali mencium aroma mawar itu sembari memperhatikan beberapa wanita paruh baya tadi menanam bunga dengan gembira.

Setelah sekitar 2 jam, akhirnya mereka menyelesaikan kegiatannya rumah sakit sudah tampak bersih sekarang tidak ada lagi daun kering yang berserakan meskipun daun itu akan kembali mengotori halaman tapi setidaknya mereka punya jadwal rutin untuk membersihkan rumah sakit di setiap minggunya. Semua orang kini berkumpul di kantin untuk menerima sarapan mereka. Meskipun terbilan telat karna jam sudah menunjukan pukul 9 pagi tapi mereka tetap sabar menunggu makanan mereka.

"Kau tidak makan lisa?" Jennie yang awalnya hendak pergi ke kantin menyusul yang lain terhenti karna melihat lisa sedang bermain bola di halaman.

"Kantin penuh, aku akan makan setelah orang orang pergi" ucap lisa.

Pikiran jennie berubah, dokter muda itu malah duduk di tangga memperhatikan lisa yang masih asik dengan bola nya. Bola yang lisa tendang menggelinding jauh hingga ia malas untuk mengambilnya, ia memutuskan untuk duduk bergabung dengan jennie yang selalu tampil rapi meskipun setelah melakukan kegiatan.

blurry.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang