6

5.6K 325 59
                                    

HAPPY READING
___________________________

  Di malam harinya, terlihat savier yang sedari siang mengerjakan pekerjaan kantornya di dalam kamar, yang saat ini resmi menjadi kamar mereka bardua. Savier bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah kasur dimana amelia sedang tertidur sejak tadi siang.

  "hey sayang bangunlah, kamu harus segera makan malam agar kesehatanmu semakin membaik." ucap savier sambil mengguncang tubuh amelia dengan pelan.

  "Engh." tidur amelia mulai terganggu dan perlahan mata hijau cerah itu mulai terlihat.

  "Jam berapa ini?." tanya amelia.

  "Ini sudah malam sayang." ucap savier sambil terkekeh kecil melihat penampilan amelia saat baru bangun yang menurutnya itu terlihat begitu menggemaskan.

  Amelia yang mendengarnya langsung sadar dan berteriak karna kaget "APA?!. Ini sudah malam padahal aku pikir, aku hanya tertidur beberapa jam saja."

Cup

  Savier mengecup kening amelia, seketika itu juga semburat merah muncul di pipi amelia "ini sudah malam bahkan jam sudah menunjukan pukul 7 malam amelia. Dan sekarang sudah waktunya makan malam, kamu tidak boleh sampai telat makan." ucap savier lalu menggendong amelia menuju ruang makan.

  "turunkan aku savier!. Aku bisa berjalan sendiri tanpa harus digendong seperti ini."ujar amelia kaget atas tindakan savier yang tiba tiba menggendongnya ala pengantin baru.

  "tidak, aku akan membawamu seperti ini sampai ruang makan. Kalau kamu mau aku juga bisa membawamu seperti ini kemanapun kamu mau." ucap savier sambil terus melangkah kan kakinya ke ruang makan.

  Setelah sampai terlihat para pelayan sedang menyusun makanan dia atasa meja makan. Para pelauan yang melihat savier datang sambil menggendong amelia dibuat kaget sekaligus heran, karana setahu mereka savier adalah orang yang anti dengan perempuan tapi bukan berarti iya penyuka sesama jenis.

  "apa yang sedang kalian lihat?. Aku menggaji kalian bukan untuk diam seperti orang bodoh, tapi untuk bekerja." ucap savier sambil melihat para pelayan dengan tatapan tajamnya. Para pelayan yang mendengarnya lansung gemetar ketakutan dan segera melakukan tugas mereka.

  "turunkan aku savier, ini memalukan."ucap amelia sembari menutup wajahnya dengan kedua tanganya lantaran malu karna di lihat oleh para pelayan, pipinya bahkan sudah memerah seperti tomat yang siap di petik.

  Tanpa menghiraukan perkataan amelia savier duduk di salah satu kursi dengan amelia yang berada di pangkuannya. "apa yang kamu lakukan savier, turunkan aku. Aku bisa duduk di kursi lain." ucap amelia sembari berusaha turun dari pangkuan savier. Tanpa pikir panjang savier langsung melilitkan tangannya pada pinggang amelia agar amelia tidak turun dari pangkuannya.

  "berhenti bergerak sayang kamu bisa membangunkannya, kamu pasti tidak inginkan aku melakukan sesuatu padamu di ruang makan ini?. Tapi jika kamu mau kita bisa melakukannya di sini lagi pula saat ini hanya ada kita berdua di ruangan ini." ucap savier dengan suara yang berubah menjadi berat dan serak. Perkataan savier membuat amelia yang tadinya tidak bisa diam seketika langsung berubah menjadi kaku, dengan wajah yang semakin memereh lantaran malu dengan ucapan savier.

  Tentu saja amelia paham dengan apa yang dikatakan savier, amelia bukanlah anak kecil yang masih polos. Dirinya saat ini sudah berumur 22 tahun jarak usia mereka memang hanyalah tiga tahun, yang berarti saat ini umur savier adalah 25 tahun.

  Savier yang merasakan tubuh amelia menjadi terdiam kaku langsung menampakkan senyum miringnya, karna bagi savier saat ini amelia terlihat seperti kelinci yang ketakutan karna berada di pangkuan singa yang bisa saja memangsanya sewaktu waktu. "sekarang buka mulutmu!" ucap savier sambil mendekatkan suapannya ke pada amelia.

  Amelia hanya menurut karna takut jika ia melawan bisa saja savier menerkamnya di sini, atau yang lebih menakutkannya lagi savier yang berubah kembali menjadi pria yang kejam seperti dulu. Dan tentu saja amelia tidak mengharapkan itu.

  Savier yang melihat amelia memakan suapannya membuat dirinya di hinggapi perasaan yang sangat senang, karna menurutnya amelia semakin mengemaskan ketika menurut begini.

  Saat asik di suapi oleh savier amelia memikirkan nasibnya kedepannya. Apakah ini benar benar nyata atau hanya mimpi saja, amelia masih tidak percaya jika ini benar benar nyata bukan hanya sekedar mimpi. Tapi jika ini mimpi amelia berharap ia tidak akan pernah bangun. Dirinya masih belum percaya jika yang terjadi saat ini apakah nyata atau tidak, bayangkan saja laki laki yang selalu bertindak kejam padamu tiba tiba menjadi baik hanya dalam satu malam.

  Tapi meskipun begitu amelia hanya dapat menerima semuanya apapun yang akan terjadi dimasa depan nanti, karna ia tidak dapat menyangkal bahwa dirinya begitu bahagia saat di perlakukan layaknya seorang ratu oleh savier.

  Amelia mengakui dia begitu mencintai savier meskipun selama ini selalau mendapatkan perlakuan yang begitu buruk dari savier. Itulah alasan dirinya yang masih mau bertahan sampai saat ini, tidak peduli orang orang mengatainya bodoh karna masih saja bertahan padahal jelas sekali bahwa dirinya di perlakukan sangat rendah, bahkan lebih rendah dari seorang pelayan padahal setatusnya adalah nyonya dirumah ini sekaligus istri sah savier yang di akui oleh negara dan agama.meskipun, dulu savier tidak mau mengakuinya karna sekarang sepertinya savier sudah mengakui amelia sebagai istrinya.

  Amelia berjanji apapun keadaan dan perilaku savier kepadanya dirinya akan tetap berada di samping pria itu, meskipun berkali kali didorong dan dijatuhkan olehnya.mungkin inilah yang dikatakan orang tentang cinta yang dapat membutakan mata.

  "bagaimana makananya apakah sesuai dengan lidahmu?." ucapan savier membuat amelia tersadar dari lamunannya, "ah. Yah, ini enak sekali. Aku sangat menyukainya terimakasih untuk makanannya." ucap amelia dengan tersenyum, meskipun saat ini ia duduk membelakangi savier. Amelia masih tidak berani untuk menatap wajah savier.

  Setelah itu suasana kembali hening dengan savier yang masih asik menyuapi amelia dan sesekali memasukan makannan ke dalam mulutnya. "savier!." panggil amelia dengan suara yang begitu kecil bahkan itu lebih seperti gumamman dari pada panggilan, beruntung savier memiliki pendengaran yang tajam jika tidak suara amelia pasti tidak terdengar.

  "yah, ada apa?. Apa ada sesuatu yang kau inginkan." jawab savier dengan menghentikan aktivitas menyuapi amelia dan dirinya, lalu savier memusatkan perhatiannya kepada amelia. "katakanlah apapun yang kamu inginkan, aku pasti akan mengabulkannya untukmu."

  "aku dilarang membersihkan rumah olehmu. Jadi, agar aku tidak bosan saat kau pergi berkerja bolehkah aku masuk keperpustakaan dan membaca buku yang ada di sana." pinta amelia dengan ragu ragu lantaran takut permintaannya mengganggu savier.

  "tentu saja kenapa tidak. Kamu adalah istriku tidak ada yang melarangmu untuk tidak pergi ketempat tempat yang ada dirumah ini." ucap savier sambil mengelus rambut panjang berwarna pirang milik amelia.

  "terimakasih savier. Kalau begitu besok aku akan kesana dan mambaca beberapa buku yang ada di perpustakaan." ucap amelia dengan hati yang begitu senang bahkan rasanya seperti banyak kupu kupu yang berterbangan di dalam perutnya.




___________________________

ADA YANG KANGEN GA

MAAF YAH UP NYA LAMA RENCANANYA MAU UP PAS LIBUR TAPI MALAH JATUH SAKIT.

TAPI AKU SENENG BANGET DAPAT JUARA 1 SETELAH BELAJAR MATI MATIAN HEHE PAMER DIKIT. EMANG YAH USAHA TIDAK MENGKHIANATI HASIL.

DAN TERIMAKASIH UNTUK PARA PEMBACA YANG MASIH NUGGUIN CERITA AKU
AKU DOAKAN SEMOGA SEHAT TERUS DAN SUKSES YAH

Sampai jumpa di chapter selanjutnya bay bay.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 27, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

savier's second lifeWhere stories live. Discover now