2

345 45 5
                                    

Peeep piiip peeep piiip

Vincent membuka matanya, jendela kamarnya sudah terbuka dan cahaya matahari sudah memasuki kameranya

Vincent turun dari kasur, ia mengecek ponselnya terlebih dahulu

Ada pesan dari ibunya

From : Mom

Ibu pergi ke toserba di kota bersama ayah, Madeline sudah membuatkanmu sarapan, lebih baik kau makan dikamar dan disana sampai ibu dan ayah pulang, jauhi pamanmu dan jangan lupa kunci pintu kamarmu

Vincent tersenyum dan segera membalas pesan ibunya

Lalu pria cantik itu berniat menghirup udara segara pagi hari di jendela tapi ia malah terkejut dengan pemandangan di halaman belakang

Amat sangat berantakan, sampah makanan dan botol botol minuman keras berserakan

Dan juga pamannya yang sepertinya habis mabuk berat sedang tertidur di kursi sambil memeluk sebuah botol whiskey

Vincent tapi menghiraukannya, ini kesempatannya untuk mengambil sarapan di ruang makan dan membawanya kemari, mumpung pamannya sedang tertidur diluar

Sesampainya di ruang makan, dia melihat Bibi Madeline yakni asisten rumah tangga keluarga Hudson sedang duduk sambil memijat pelipisnya

"Umm bibi sakit? "

Bibi Madeline tersadar, dia langsung menggeleng dan tersenyum

"Ahh tidak kok, oh iya bibi membuat bacon dan telur, kuharap kau suka"

"Terimakasih bi, aku akan makan di kamar" Vincent tersenyum

Baru setengah langkah Vincent terdiam dan setelah itu dia kembali ke meja makan

"Oh iya bibi bekerja sendiri disini? "

Bibi Madeline menggeleng "ada Fiona tapi ia sedang izin karena sakit jadinya bibi harus kerja ekstra, terlebih lagi dengan ulah tuan Justin cucian piring jadi banyak dan halaman belakang sangat kotor"

Vincent menghabiskan sarapannya dengan cepat

"Aduh jangan cepat cepat makannya"

"Bi, biarkan aku membantu bibi dengan membersihkan halaman belakang ya? "

Raut wajah Madeline sangat panik

"Ja-jangan kalau tuan dan nyonya melihat nan-

Vincent memotong ucapan Madeline
" Mereka tidak masalah bi lagipula aku melakukannya juga dengan senang hati"

Madeline tersenyum dan mengangguk "oke mari kita bekerja"

Vincent sudah siap dengan kantong sampahnya, ia mulai memunguti sampah satu persatu

Melihat kondisi pamannya, Vincent hanya bisa menggelengkan kepalanya

Tak sampai sejam halaman belakangnya sudah bersih, ia cukup bangga dengan dirinya yang mampu membersihkan ini semua dengan waktu yang singkat

Tapi ada satu lagi yang masih menganggu , yaitu botol whiskey kosong yang masih dipeluk pamannya

Dengan perlahan Vincent menarik botol itu agar pamannya itu tidak terbangun

"Hahh akhirnya" Vincent langsung memasukan botol tersebut ke plastik sampah

Vincent menaruh plastiknya di dekat pohon, dia ingin berkeliling di hutan sebentar

Senyum Vincent tak pernah luntur saat melihat suasana yang baru baginya, suasana yang sunyi hanya ada suara burung dan hewan lainnya dan juga harum pepohonan yang basah karena embun

OMNIAWhere stories live. Discover now