chap 22

14.7K 1.1K 53
                                    

Happy reading.



ceklek

suara pintu terbuka yang menampilkan wanita paruh baya dan satu bodyguard yang membawa tas yang berukuran sedikit besar.

" bagaimana keadaanmu Gio?" tanya Leora.

" sudah lebih baik ma " jawab Gio dengan sedikit senyum.

" kenapa tadi cucuku menangis??" tanyanya entah pada siapa.

" tidak tahu tiba tiba ia menangis dan meminta untuk pulang" jawab Garendra yang sedari tadi hanya diam saja.

" benar begitu suamiku?" tanyanya pada Nathan sambil menatapnya penuh selidik.

" benar!! ia tiba-tiba menangis dan meminta pulang" jelas Nathan pada Leora.

" ku kira kalian menyakitinya " ucap Leora yang membuat Garendra dan Gio terdiam.

" kau membawa apa " ucap Nathan berusaha menghancurkan suasana hening ini.

" oh aku membawa beberapa pakaian dan makanan untukmu" jelasnya kemudian ia meminta bodyguardnya melekatkan di meja dan menyuruh bodyguardnya keluar.

" gar ayo makan" ajak Nathan pada Garendra kemudian Garendra melangkah ke arah Nathan dan ikut makan.

" ma makan untuk ku mana? " tanya Gio pada Leora.

" bukannya orang sakit hanya boleh makan bubur hambar??" ucapnya dengan nada mengejek.

" mama tau kan kalo aku tidak pernah memakan makanan rumah sakit" jawab Gio kesal.

" hahaha iya iya kau ini sudah punya anak 6 masih saja kelakuannya seperti anak kecil" kekeh Leora pada Gio.

" nih mama buatkan bubur spesial untukmu " Leora menyerahkan satu mangkuk bubur pada Gio dan di terima baik oleh sang empu.

" makasih ma "

" hehe sama sama " balas Liora.

" nikah sama Gio aja yuk mah " ucap Gio ngawur.

" heh "

•°°•

sementara di mansion ada Dafian yang sedang tidur dengan nyenyak di kasur Rehan.

" dek bangun, makan malam dulu " ucap rehan dengan sedikit menggoyang badan Dafian.

" umgg masih ngantuk kakak iss" ucap Dafian kemudian ia menggeliat dan menyamankan posisinya lagu untuk tidur.

" hey makan dulu nanti lanjut tidur hm" bujuk Rehan.

" umm tapi gendong!!" ucap Dafian sambil merentangkan kedua tangannya.

" manja bener kamu dekk" ucapnya namun tak urung Rehan lakukan.

" cuci muka dulu ya!"

" huum "

setelah mencuci muka kini Rehan dan Dafian tengah makan malam di dapur dengan beberapa makanan yang di masak oma nya.

" mau lauk apa? " tanya Rehan.

" mau ayam " jawabnya kemudian Rehan mengambilkan nya dan mereka berdua memakan makanannya dengan lahap hingga suapan terakhir.

" hah kenyang" ucap Dafian refleks setelah bersendawa.

" alhamdulilah" ucap Rehan setelah habis makannya.

" jangan lupa untuk selalu bersyukur atas apa yang kita nikmati, karena belum tentu orang di luar sana bisa seperti kita ingatt!!" nasihatnya pada Dafian.

DAFIAN [ END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang