Happy reading.
•
•
•ceklek
suara pintu terbuka yang menampilkan wanita paruh baya dan satu bodyguard yang membawa tas yang berukuran sedikit besar.
" bagaimana keadaanmu Gio?" tanya Leora.
" sudah lebih baik ma " jawab Gio dengan sedikit senyum.
" kenapa tadi cucuku menangis??" tanyanya entah pada siapa.
" tidak tahu tiba tiba ia menangis dan meminta untuk pulang" jawab Garendra yang sedari tadi hanya diam saja.
" benar begitu suamiku?" tanyanya pada Nathan sambil menatapnya penuh selidik.
" benar!! ia tiba-tiba menangis dan meminta pulang" jelas Nathan pada Leora.
" ku kira kalian menyakitinya " ucap Leora yang membuat Garendra dan Gio terdiam.
" kau membawa apa " ucap Nathan berusaha menghancurkan suasana hening ini.
" oh aku membawa beberapa pakaian dan makanan untukmu" jelasnya kemudian ia meminta bodyguardnya melekatkan di meja dan menyuruh bodyguardnya keluar.
" gar ayo makan" ajak Nathan pada Garendra kemudian Garendra melangkah ke arah Nathan dan ikut makan.
" ma makan untuk ku mana? " tanya Gio pada Leora.
" bukannya orang sakit hanya boleh makan bubur hambar??" ucapnya dengan nada mengejek.
" mama tau kan kalo aku tidak pernah memakan makanan rumah sakit" jawab Gio kesal.
" hahaha iya iya kau ini sudah punya anak 6 masih saja kelakuannya seperti anak kecil" kekeh Leora pada Gio.
" nih mama buatkan bubur spesial untukmu " Leora menyerahkan satu mangkuk bubur pada Gio dan di terima baik oleh sang empu.
" makasih ma "
" hehe sama sama " balas Liora.
" nikah sama Gio aja yuk mah " ucap Gio ngawur.
" heh "
•°°•
sementara di mansion ada Dafian yang sedang tidur dengan nyenyak di kasur Rehan.
" dek bangun, makan malam dulu " ucap rehan dengan sedikit menggoyang badan Dafian.
" umgg masih ngantuk kakak iss" ucap Dafian kemudian ia menggeliat dan menyamankan posisinya lagu untuk tidur.
" hey makan dulu nanti lanjut tidur hm" bujuk Rehan.
" umm tapi gendong!!" ucap Dafian sambil merentangkan kedua tangannya.
" manja bener kamu dekk" ucapnya namun tak urung Rehan lakukan.
" cuci muka dulu ya!"
" huum "
setelah mencuci muka kini Rehan dan Dafian tengah makan malam di dapur dengan beberapa makanan yang di masak oma nya.
" mau lauk apa? " tanya Rehan.
" mau ayam " jawabnya kemudian Rehan mengambilkan nya dan mereka berdua memakan makanannya dengan lahap hingga suapan terakhir.
" hah kenyang" ucap Dafian refleks setelah bersendawa.
" alhamdulilah" ucap Rehan setelah habis makannya.
" jangan lupa untuk selalu bersyukur atas apa yang kita nikmati, karena belum tentu orang di luar sana bisa seperti kita ingatt!!" nasihatnya pada Dafian.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAFIAN [ END]✔️
Teen Fictionapa yang kalian pikirkan dengan anak 12 tahun. main? bersenang-senang?. No kalian salah. dia Dafian anak penjual koran yang berusaha banting tulang menghidupi dirinya sendiri setelah kematian kedua orangtuanya. namun nasib berkata lain dia bertemu d...