Nekat

39 5 0
                                    

Hari ini gw gak masuk sekolah. Sepertinya Jun juga gak masuk sekolah, terlebih hanya pembagian juara dan acara free.

Banyak chat dan telpon dari Arin dkk tapi gak gw bales, sejujurnya gw masih kecewa dengan tindakan Axel.

Untuk kali ini gw gak mau berhubungan dengan mereka dulu. Sekarang gw mau fokus ke Jun.

Sekarang sudah agak siangan. Gw berniat untuk ke rumah Jun, gw gak minta izin popmom kali ini, karena gw takut nanti popmom melarang gw ke rumah Jun.

Gw pastiin Haikal juga gak ada di rumah karena Haikal pasti masih di sekolah. Maka dari itu gw pergi sekarang.

$$$

Singkat waktu gw sudah sampai di rumah Jun.

Sebenarnya gw bingung ke rumah Jun dulu atau ke rumah Haikal. Karena gw mau tau informasi tentang keluarga Jun. Gw pergi ke rumah Haikal.

Gw membuka pagar rumah Haikal dan untung aja gak dikunci. Ya, kalian bisa bilang gw gak sopan tapi saat ini gw gak memikirkan sopan santun.

TOK TOK TOK

Gw mengetuk pintu pelan.

Dan terbuka lah pintu menampilkan seorang Ibu nya Haikal.

"Eh nak kamu kesini lagi?" tanya ibu Haikal tersenyum.

"Iyaa bu sebenernya saya temen nya jun bu tapi saya juga tau haikal karena deket sama jun bu"

"Yaudah nak masuk aja dulu yuu"

"Iyaa, makasih bu"

"Kamu mau minum apa?"

"Hmm gak usah bu, terimakasih dan maaf bu saya kesini cuma mau cari tau informasi tentang jun sepertinya ibu tau tentang itu..."

Gw melihat ibu Haikal menghela napas.

"Nak... Pasti kamu kepikiran soal kemarin kata-kata ibu ya? Sebenarnya ibu sangat khawatir sama jun sampai ibu terkadang suka gak sadar memohon ke orang lain untuk lindungin jun"

"Klo boleh tau emang jun kenapa bu?"

"Bukan jun nak tapi----"

DUAGHHHHH

Terdengar suara benda jatuh dengan keras yang gw yakin itu seperti suara lemari jatuh yang gw yakin itu dari rumah Jun.

Baru gw mau berdiri dan menghampiri. Ibu Haikal menahan lengan gw.

"Nakkkk mau kemana? Sini aja nak, berbahaya nak" cegah ibu Haikal.

"Bu tapi itu ada suara dari rumah jun bu, saya khawatir sama jun bu"

"Nakkkk jangan berbahaya..."

"Berbahaya kenapa bu?"

"Ibu nya jun---"

PRANGGGGGG

"Bu itu suara pecahan kaca. Bu plis perasaan saya gak enak sama jun bu, jangan halangi saya, saya mau liat ada apa di rumah nya jun buuuu"

Gw langsung lari menuju rumah Jun.

Di dalam hati gw mengucapkan maaf ke ibu Haikal karena ibu Haikal teriak-teriak memanggil gw untuk tidak ke rumah Jun.

Gw langsung mengetuk-ngetuk pintu rumah Jun panik, dan gw baru sadar klo pintu itu gak terkunci.

Gw membuka pintu rumah Jun.

Kali ini jantung gw berdenyut cepat karena rumah Jun persis dengan yang ada di mimpi gw.

Gw menutup pintu rumah Jun pelan. Tak ada suara, hanya ada keheningan.

My Polos Boy (TAMAT)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon