Selesai

33 3 1
                                    

Gw melihat Popi memapah Arin dan gw melihat temen-temen gw turun dengan banyak luka.

Gw merasa iba dengan temen-temen gw sampai mereka rela terluka demi menolong Jun dan gw.

Karena gw fokus melihat sekitar sampai gak sadar kalo Jun teriak kesakitan.

"Argh s-sakit" ringis Jun, ketika mama Jun menusuk leher Jun dengan jarum suntikan yang berwarna hijau.

"S-sakit... ma-ma sakit... pa-panas..." ucap Jun merintih kesakitan.

"HAHAHAHA MATI KAMU PEMBUNUH!" tawa keras mama Jun yang seperti gw liat di dalam mimpi, dia tertawa senang klo Jun kesakitan.

"JUN!!!!" teriak gw yang langsung menghampiri Jun cuma dicegah Momi dan Axel.

"ZESAAA! JANGAN!!" ucap Momi mencegah gw.

"S-sakit... p-panas..." rintih Jun dengan berderai air mata.

"MOMI JUN KESAKITAN ZESA HARUS BANTU MOM!!!" ucap gw menangis.

Momi dan Haikal ikut menangis.

"JUNNNNNN!!!"

"TOLONGIN JUN! POPIII TOLONG JUN!!" ucap gw yang masih dicegah oleh Momi dan Haikal.

Dengan sekuat tenaga gw berhasil melepas cegahan Momi dan Haikal.

"JUNNNN!!! JANGAN BEGINI!!"

"Ze-zesa... sakit..."

"JUNNNN KENAPA BEGINI JUN!!"

"Ze-zesa inget kata jun yang tadi kan..." ucap Jun menahan rasa sakit nya.

"Jun udah nerima zesa..."

"Yang zesa rasa sama kaya yang jun rasa..."

"Sayang dan cinta..."

"Maaf kalo jun belum bisa bahagiain zesa..."

"Jun sayang zesa... seperti jun sayang mama..."

"Zesa jangan nangis... jun berhasil membahagiakan mama dan mewujudkan impian mama..."

"Zesa... maaf atas kejadian kemaren... bukan maksud jun membentak zesa... maafin jun yaa.."

"A-axel, jun minta maaf udah bentak zesa, hukuman yang axel berikan buat jun sadar, jun salah..."

"Ha-haikal tetangga kesayangan jun... terimakasih atas segala nya... beberapa kali menyelamatkan jun... dan berhasil... haikal adalah pahlawan jun..."

"Aaaaaaa" rintih Jun menahan sakit.

"Ma-ma... keinginan mama tercapai... jun akan nyusul papa... nanti jun bilang, jun udah membanggakan mama dengan ikut olimpiade Matematika... dan jun akan bilang ke papa klo mama selama ini sayang dengan jun tapi dengan cara yang berbeda..."

Gw melihat Jun tersenyum dengan rasa sakitnya.

"Makasih... semuanya... jun sayang kalian... dan... maaf... jun... lelah..." kata terakhir Jun sebelum Jun menutup mata.

"JUNNNNNNNNNNN" teriak gw.

"JUN BANGUN!!! ZESA HARUSNYA SENENG, ZESA DITERIMA JUN! TAPI KENAPA ZESA SEDIH DITERIMA JUN!!!"

"JUN BANGUNNNN!!! MANA JUN YANG KUAT HIKS"

"Zesa sayang udah nak.. jun harus dibawa ke rumah sakit segera sayang, ayo kamu juga diobatin luka nya" ucap Momi menarik tangan gw.

"Jun...."

$$$

Di perjalanan menuju rumah sakit gw hanya diam dengan tatapan kosong.

My Polos Boy (TAMAT)Where stories live. Discover now