9. What Are You Doing?!

261 3 0
                                    

"Jaemin!" Seru Renjun yang langsung berhambur memeluk suaminya, begitu ia melihat suaminya.

Jaemin yang mendapatkan serangan itu pun langsung memeluk istrinya juga. Melepaskan rasa rindunya karena berpisah selama beberapa hari belakangan ini.

"Bagaimana keadaan kamu dan anak kita? Kau baik-baik saja kan setelah terakhir kita bertemu? Kau tidak mendapatkan serangan dari serigala lainnya kan?" Tanya Renjun, menatap suaminya dengan tatapan khawatir.

"Dan bagaimana keadaan anak kita? Apakah Jisung menanyakan aku? Dia tidak curiga, kan?" Sambung Renjun.

Jaemin yang melihat istrinya cemas, ia pun langsung memegang kedua bahu istrinya. Di tatapnya istrinya dengan tatapan lembut. "Na Renjun. Tatap mataku." Titah Jaemin seraya memegang wajah istrinya, agar istrinya ini bisa menatap dirinya.

"Tarik nafas, lalu buang. Lakukan berulang kali sampai kau merasa lebih baik." Titah Renjun.

Renjun yang terperangah karena tatapan suaminya pun hanya bisa mengikuti perintah suaminya. "Sudah lebih baik?" Tanya Jaemin, ketika melihat deru nafas istrinya yang sudah stabil.

Renjun menganggukkan kepalanya, sukses membuat suaminta tersenyum. Ia terlihat seperti anak kecil yang sangat polos, begitu ia menganggukkan kepalanya dengan tatapan mata rubahnya.

"Pertama, seharusnya aku yang menanyakan kabarmu. Apakah kau baik-baik saja di sana? Kau tidak terluka, kan? Mereka memperlakukan dirimu dengan baik?" Tanya Jaemin dengan nada lembutnya.

Renjun menganggukkan kepalanya lagi. "Aku baik-baik saja, dan tidak ada luka sedikit pun. Mereka tidak akan mencelakai diriku, karena aku di jaga oleh Alpha di sana." Seru Renjun yang sukses membuat suaminya bernafas lega.

"Syukurlah kalau begitu. Aku senang mendengar kabar-mu yang baik-baik saja." Sahut Jaemin.

"Dan sekarang aku akan menjawab pertanyaan kamu. Pertama, aku baik-baik saja. Tidak ada serigala yang mencelakai diriku sewaktu kembali ke Castil. Kedua, Jisung sering menanyakan dirimu. Namun aku sukses memberikan berbagai alasan agar dia tidak mencurigai dirimu. Aku berkata bahwa dirimu tengah berkunjung ke utara sana, tempat kerajaan Chenle berada. Ketiga anak kita baik-baik saja, Injunie." Seru Jaemin, supaya istrinya berhenti khawatir mengenai dirinya dan juga anak mereka.

Renjun langsung bisa bernafas lega, setelah dirinya mendengar jawaban yang suaminya berikan. Ia sangat bersyukur kalau semua keluarganya baik-baik saja.

Mereka akhirnya mulai berbagi cerita satu sama lain malam itu. Berbagi cerita serta keluh kesah untuk melepaskan rasa rindu mereka.

Bukan hanya berbagi cerita. Mereka juga melepas kerinduan serta kehangatan masing-masing. Jaemin yang mulai lebih dulu mencium istrinya dengan lembut namun menuntut. Serta istrinya yang hanya bisa terlena dan membalas kecil ciuman yang ia berikan.

Malam yang mereka lalui benar-benar panas. Bahkan cuaca dingin seperti ini tidak lagi terasa bagi mereka. Hanya ada kehangatan di antara mereka berdua malam ini, di saksikan oleh rerumputan serta rembulan yang menyaksikan mereka berbagi kehangatan satu sama lain.

---

Jika di sana Renjun dan Jaemin sedang berbagi kehangatan, berbeda dengan Jeno saat ini yang tengah panik. Bagaimana dia tidak panik, kalau saat ini ia melihat bahwa mate-nya tidak ada di dalam ruangannya.

Jeno langsung memerintahkan kepada seluruh anggotanya untuk mencari keberadaan sang mate. Ia menyuruh mereka untuk membawa kembali ke sini dengan keadaan utuh tanpa luka sedikit pun. Ia tidak bisa membiarkan mate-nya bersama bangsa vampir.

Wanita itu bisa habis kalau misalkan bangsa vampir melihat tattoo itu dan tau mengenai tattoo di lengannya. Apalagi kalau sampai suaminya, yang merupakan sang raja vampir itu melihat tattoo yang ada di lengan atas kanannya. Wanita itu bisa langsung habis di tangan suaminya. Karena suaminya pasti tau tattoo itu tattoo apa. Karena dia-lah yang membunuh keturunan murni bangsa serigala.

Bukan hanya takut wanitanya kenapa-napa, karena wanitanya itu inti dari seluruh bangsa serigala. Tapi ia juga takut karena Renjun adalah mate-nya. Dia sudah menandai Renjun sebagai mate-nya. Jadi, sebagai pasangannya, ia tidak mau pasangannya sampai kenapa-napa.

Jeno yang sudah tidak tahan menunggu, ia pun akhirnya memutuskan untuk mencari keberadaan pasangannya secara sendirian.

Ia mulai menelusuri hutan, mencari pasangannya yang tak kunjung datang. Memanggil pasangannya melalui lolongan serigalanya, melalui mindlink, mencium jejak pasangannya. Tapi ia tidak dapat menemukan jejak pasangannya.

Sampai pada akhirnya ia melihat sebuah castil mewah. Apakah pasangannya sudah berada di dalam castil? Apakah pasangannya itu baik-baik saja?

Apakah Jaemin yang notabennya suaminya sudah melihat tattoo itu, makanya dia menyergap pasangannya?

Renjun di sergap? Berati dia harus mempercepat peperangan kalau pasangannya itu di sergap. Kalau dia tidak cepat, nyawa pasangannya bisa terancam.

*grap* Jeno tersentak kaget, ingin melawan seseorang yang tiba-tiba menariknya. Namun ia urungkan begitu melihat orang yang ada di hadapannya.

"Ssttt." Seru Lucas, memperingati Jeno. Jeno langsung dapat merasakan bahwa ada yang sedang mengintai dirinya.

"Sedang apa kau di sini? Bangsa vampir sudah mencium bau-mu." Bisik Lucas, seraya menatap sekitar.

Dengan perlahan, Lucas pun membawa Jeno pergi secara perlahan. Menelusuri hutan, menghindari kejaran para Vampir yang terus mencari keberadaannya, menuju kawasan yang lebih aman, kawasan miliknya.

"Kau sedang apa?! Kau mencari mati?! Untuk apa kau ke sana?!" Sentak Lucas, begitu mereka sudah berada di kawasan mereka.

Jeno meringis mendengar ocehan temannya ini yang sangat berisik. Lucas ini seorang Alpha, tapi cerewetnya seperti Omega. "Aku tidak mencari mati! Aku sedang mencari keberadaan Renjun, pasanganku!" Ujar Jeno, menjawab pertanyaan temannya.

"Bukankah sudah aku katakan kepada dirimu untuk tetap diam di dalam bunker. Kenapa kau malah keluar?! Keberadaan kamu itu sangat penting untuk bangsa kami, Jen! Kau ini Elder!" Peringat Lucas, akan jati diri temannya ini.

"Ya ya ya! Aku tau kok!" Seru Jeno, yang tidak mau memperpanjang masalah ini. Ia langsung masuk ke dalam bunker, meninggalkan temannya sendiri.

Lucas yang melihat itu pun tidak tinggal diam. Ia langsung mengikuti temannya yang lebih dulu masuk ke dalam.

"Bagaimana mengenai Renjun? Apakah kalian berhasil menemukan keberadaannya, atau kalian sudah mencium jejak dia?" Tanya Jeno, lalu membalikkan tubuhnya, menatap temannya yang baru saja masuk ke dalam bunker.

"Kami sudah mencari di seluruh kawasan ini. Namun kami tidak bisa mencium jejak dia. Sepertinya benar kata-mu tadi, kalau dia sudah memasuki kawasan bangsa Vampir." Seru Lucas.

Jeno menggeram kesal. Kenapa pasangannya ini sangat susah sekali di beri taunya?! Padahal semua yang ia lakukan ini demi keselamatan dia!

"Kita harus mempercepat peperangan ini. Kalian harus mengubah para manusia agar bisa bergabung dengan bangsa ini. Latih mereka!" Titah Jeno.

Ia tidak bisa membiarkan Renjun terlalu lama di kawasan bangsa vampir.

***

"Jaemin! Apa yang sedang kau lalukan?!" Teriak Renjun, seraya menggeram marah kepada suaminya, Na Jaemin.

ECLIPSE_NORENMIN, NOREN, JAEMRENWhere stories live. Discover now