[Completed]
Hyunjin kecil hanya mengetahui bahwa kakaknya depresi dan menderita, hingga akhirnya sang kakak menutup usia. Ia hanya mengingat wajah lelaki yang sering menemui kakaknya dan menyimpan dendam padanya. Namun, pertemuan dengan seorang gadi...
Minji sebelumnya sudah membuat janji dengan Hyunjin, tentu saja di hari dimana sang ayah sedang tidak di rumah.
Ia bersiap dan berdandan cukup lama sebelum menemui pujaan hatinya, terlihat dengan jelas bahwa Minji tak dapat menyembunyikan rasa bahagianya walaupun sebenarnya hubungan mereka belum jelas arahnya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Namun ketika Minji berada di depan gerbang, matanya terbelalak ketika dikejutkan oleh dua orang lelaki yang terlihat sedang menunggunya.
Jisung yang berdiri di dekat mobilnya dan Hyunjin yang juga sedang berdiri di dekat motor kesayangannya.
"Astaga aku lupa tidak mengabari Jisungoppa jika aku sedang ada janji lain." gumamnya dalam hati.
"Minji-ya.." ujar dua lelaki tersebut bersamaan.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Minji hanya menyengir mendengar keduanya memanggilnya secara bersamaan. Bagaimana bisa keduanya datang di waktu yang sama.
"Oppa, kenapa kau tak mengabariku sebelumnya?" tanya Minji pada Jisung.
"Ku pikir kau sedang kosong di waktu pulang sekolah seperti ini, bukankah biasanya memang begitu?"
"Iya oppa, tapi hari ini aku sedang ada janji dengannya." terang Minji sambil melirik pada Hyunjin yang berdiri disana.
"Oh, sudah baikan rupanya, okay kalau begitu aku balik saja" ujar Jisung dengan tatapan tak mengenakkan pada Hyunjin.
Minji yang menyadari kekecewaan Jisung segera menahan tangannya sebelum ia masuk ke mobilnya.
"Oppa, mianhe.."
"Hmm.."
"Kau memaafkanku, kan?"
"Molla"
"Oppaa, please.."
"Kalau begitu aku mau ganti rugi atas ini"
"Apa?" Minji penasaran.
"Peluk aku"
Tanpa pikir panjang, Minji memeluknya dan memberi ciuman singkat pada pipi Jisung karena ia merasa bersalah padanya. Minji hanyalah gadis polos, selama ini ia menganggap Jisung sebagai kakaknya jadi menurutnya tak ada yang salah dengan perlakuannya.
