36. On The Court

96 27 3
                                    

Apa sedang dilihatnya kali ini, benar-benar membuat Yeji cemburu. Bagaimana tidak, gadis yang dilihatnya itu diiringi oleh orang-orang yang begitu menyayanginya. Beda dengan dirinya, tak ada seorangpun yang menemaninya, bahkan Lino pun tak ada disisinya saat momen penting seperti ini.

Beberapa menit memandangi, manik tajam Yeji akhirnya bertemu dengan manik cantik milik gadis itu.

Beberapa menit memandangi, manik tajam Yeji akhirnya bertemu dengan manik cantik milik gadis itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oppa, aku ingin bertemu dengannya." pinta Minji pada Hyunjin yang sedang mendorong kursi rodanya.

"Untuk apa?"

"Ada yang ingin ku bicarakan dengannya."

Hyunjin melihat tuan Jiyong sejenak, ia takut ayah Minji tak memberikan ijin. Namun ternyata tuan Jiyong hanya mengangkat senyumnya dan mengangguk.

"Aboeji, bagaimana jika dia nekad mencelakai Minji lagi?" celetuk Jisung setelah melihat tuan Jiyong memberikan ijin.

"Aku yakin wanita itu tak akan berani melakukan hal tersebut di tempat seperti ini, biarkan saja, ada Hyunjin yang menjaganya." jawab tuan Jiyong.

Jisung menelan ludah, jawaban dari tuan Jiyong lagi-lagi membuatnya cemburu pada sosok Hyunjin. Tapi ia tak bisa apa-apa, tak ada lagi harapan untuknya bersama Minji.

"Eonni.." sapa Minji.

"Apa kau puas telah menghancurkanku?" timpal Yeji seketika, amarahnya meluap ketika Minji menyapanya.

Ingin saja Hyunjin menyela perkataan wanita bermanik runcing itu, namun Minji segera menoleh kebelakang dan memberi isyarat dengan mengarahkan telunjuk di depan bibirnya.

"Eonni, maafkan aku jika menurutmu aku menghancurkanmu.." ucap Minji dengan lirih.

"Beruntung sekali terlahir menjadi dirimu, kau cantik, kau juga punya keluarga yang harmonis, dan begitu dicintai oleh lelaki."

"Tidak, eonni, bukankah kau juga tahu cerita tentang keluargaku, tidak seharmonis seperti yang kau katakan." ujar Minji dengan senyum tipis.

Ditengah amarahnya yang sedang meluap-luap, ia menitihkan air mata, entah apa yang sebenarnya sedang Yeji rasakan. Sedih? Merasa bersalah? Marah? Entahlah, emosi itu bercampur aduk.

"Ya, aku akui jika aku cemburu padamu. Dulu Hyunjin begitu mencintaiku, namun ketika aku menginginkannya kembali, semuanya telah berubah, tak lagi seperti dulu. Aku tak terima mengetahui kenyataan bahwa sekarang dia begitu mencintaimu."

"Eonni, sekali lagi maafkan aku jika hal itu menyakitimu. Skenario Tuhan lah yang membuat kita bertemu, bahkan ditengah bayangan masa lalunya yang menyakitkan karena ulah ayahku. Kau cantik dan pandai, ku rasa kau akan mendapatkan lelaki yang bisa mencintaimu dengan tulus. Semuanya akan baik-baik saja jika kita bisa menjalani kehidupan tanpa dendam." ucap Minji seraya memberi sedikit nasehat pada Yeji, wanita yang telah membuatnya tak bisa berjalan untuk saat ini.

GOD'S SCENARIO (Minji - Hyunjin) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang