Leonanda

30.3K 3.2K 68
                                    

Aubrey pulang ke rumah Jeff, dia sempat tertegun dengan rumah mewah Jeff. Bukan rumah, melainkan mansion.

Apalagi saat menjadi Alana dia hanya tinggal di perumahan yang tak terlalu besar, Dan kini ia merasa terkejut saat melihat mansion milik Jeff.

Mobil pun terhenti, Pengawal jeff yang sudah siap siaga pun membukakan pintu.

Mereka mengeluarkan kursi roda Aubrey, saat mereka akan membantu Aubrey menaiki kursi roda. Jeff lebih dulu menghalangi mereka dengan tangannya.

"Biarkan saya saja." Titah Jeff.

Pengawal itu langsung mundur, Jeff pun mendekati Aubrey dan membungkukkan tubuhnya.

Aubrey panik, dia merasa canggung sehingga dia pun menghindar.

"Kau lebih rela di pegang oleh Pengawal ku dari pada aku suamimu sendiri huh?"

Aubrey lantas menundukkan kepalanya, dia merasa canggung sekaligus waspada pada pria bergelar sebagai suaminya itu.

"Ck!" Decak Jeff.

Jeff menyelipkan tangannya di belakang leher dan juga kaki Aubrey, dia membawa Aubrey ke gendongannya sehingga Aubrey mengalungkan tangannya di leher Jeff.

"Je-jeff, cepat taruh aku di kursi roda." Pinta Aubrey.

Jeffa tak mengindahkan, dia berbalik dan melirik pengawal nya yang berada di sampingnya.

"Buang kursi roda itu." Titah Jeff pada pengawalnya.

Jeff langsung saja masuk, sementara Aubrey sudah melototkan matanya ke arah Jeff.

"Tuan kecil tidak masuk?" Tanya Pengawal itu pada Cio yang hanya diam berdiri di samping mobil.

Cio menggeleng, dia pun ikut berjalan masuk dan mengejar langkah sang ayah.

Jeff membawa Aubrey masuk ke kamarnya, kamar yang bernuansa abu hitam itu membuat Aubrey terpana.

"Bagus banget kamarnya, betah kayaknya gue." Batin Aubrey.

Jeff merebahkan Aubrey di kasur king size, dia meluruskan kaki Aubrey dan menyelimutinya.

"Aku akan segera kembali." Jeff sepertinya mempunyai urusan di luar, dia pun keluar kamar setelah mendapat anggukan dari Aubrey.

Aubrey mengamati kamar itu, dia melihat foto Jeff dan juga Cio. Tapi Aubrey tak melihat foto mantan istri Jeff.

"Istrinya kayak apa sih ya, cowok ganteng tajir gitu masa di cerain. Kalau gue jadi dia, ogah gue lepasin ladang duit." Gumam Aubrey.

"Kau siapa?"

Aubrey tersentak kaget, dia menoleh kan kepalanya. Netranya membulat ketika melihat sosok anak kecik yang berdiri di ambang pintu.

"Revan." Lirih Aubrey.

Anak itu berjalan masuk, dia memakai seragam sekolah dasar. Tangannya menenteng tasnya dengan tatapan yang kasih menyorot ke arah Aubrey.

"Tante siapa? Kenapa ada di kamar papah ku?" Tanya nya.

"Ehm itu ... Tante itu ...,"

"BUNDAAA!!!"

Keduanya menoleh pada Cio yang berlari ke ranjang. Anak yang tadi melihat aneh pada Cio dan juga Aubrey.

Aubrey membawa Cio ke tepi kasur, dia mengamati kedua bocah yang berada di dekatnya.

"Cio turun! Jangan sembarangan mengobrol dengan orang asing!" Serunya.

"Ini Bunda Cio," ujar Cio.

"Bukan! Dia bukan bunda Cio!" Sentaknya.

"Ini bunda Cio, abang Leo cali dili." Posesif anak itu sambil memeluk Aubrey.

Leonanda, putra pertama Jeff. dia mewarisi sifat Jeff yang dingin dan datar. Berbeda dengan Cio yang humoris.

"Leo, baru pulang sekolah kok masuk kamar papah? Cepat ganti bajumu dan papah tunggu di ruang makan!"

mereka semua menatap pada Jeff yang tiba-tiba saja masuk dan memerintah Leo. Leo langsung menurut tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

"Jeff, jangan terlalu keras padanya. dia masih kecil." Jujur, Aubrey tak tega melihat wajah takut Leo tadi.

"Aku mendidik putraku agar disiplin, kau rak perlu ikut campur. Yang menjadi tugasmu adalah bagaimana seorang istri menyenangkan hati suaminya, selain itu tidak usah kamu fikirkan." Sahut Jeff yang berjalan ke ruang pakaian.

Jeff memiliki ruang pakaian dan ganti sendiri, tentunya harga baju yang Jeff kenakan sangat fantastis.

"Bunda, papah galak." Celoteh Cio sambil memainkan ujung selimut yang Aubrey kenakan.

Aubrey tersenyum, dia mengangkat tangannya dan mengelus kepala Cio. Aubrey jadi merindukan putranya, bagaimana keadaan putranya saat ini.

Namun, saat Aubrey meneliti wajah Cio. Memang mirip dengan Al, apakah ini renkarnasi putranya?

"Sadar Aubrey, ini dunia nyata mana ada hal seperti itu." Lirih Aubrey.

Tak lama Jeff kembali dengan baju santai, dia berjalan ke arah kasur dan meletakkan ponselnya di nakas.

"Cio, cari mbak Tia. Minta tolong padanya untuk menyiapkanmu makan." Titah Jeff.

Mbak Tia merupakan baby sitter Cio, selama ini Tia lah yang mengurus Cio.

"Nda mau ama mbak, mau ama bunda." Tolak Cio sambil menggelengkan kepalanya.

"Cio, jangan buat papah marah. Cepat cari mbak Tia!" Tegur Jeff.

Cio memeluk Aubrey, dia meminta perlindungan pada bundanya itu. Jeff pun menjadi kesal, dia mendekati Cio dan berniat akan menariknya.

"Jangan! Jangan selalu memaksanya, aku memang bukan ibunya. Tapi aku juga pernah merasakan menjadi seorang ibu, jangan perlakukan mereka seperti ini. Mereka anakmu bukan bawahanmu," ujar Aubrey menjegat Jeff untuk melayangkan keinginannya.

Jeff merasa aneh dengan perkataan Aubrey, tapi dia segera menyingkirkan kebingungannya itu.

"Tadi aku sudah bilang, jangan ikut campur! Tugasmu adalah mencari istri yang baik, jadi nurut padaku jangan membantah!" Sentak Jeff.

"Oke! Kalau gitu, aku mundur untuk menjadi istrimu!" Lawan Aubrey.

Jeff mengeraskan rahangnya, netranya menatap tajam pada Aubrey.

"Sekarang, telfon papi ku. Aku mau pulang! Urus anak mu sendiri, dan cari istri yang lain. Aku gak peduli!" Ancam Aubrey.

Jeff berdecak, dia kemudian keluar dengan menahan kesal. Kali ini, dia harus mengalah agar istrinya tidak meminta untuk di.lulangkan.

"Bunda, Cio nda suka Mbak Tia. Dia seling kukul Cio gini!"

"Pukul Cio?! Berani sekali dia!!"






Maaf yah, aku lupa mau up kemarin😅. Aku lagi kejar target kata di sebelah sudah akhir bulan. Seharusnya sebulan itu harus 60.000 kata tapi aku baru 40.000. jadi gak keingetan. Makasih kakak yang sudah mengingatkan😍

Plot Twist TransmigrationWhere stories live. Discover now