Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-
-
-
Nicola menerobos masuk ke dalam ruangan Hanbin, dengan sorot mata berapi-api gadis itu menahan amarahnya.
Dengan tangan terkepal kuat, ia menatap lelaki yang bukan merupakan sosok yang begitu asing baginya itu.
Kim Hanbin, keduanya mengenal cukup lama, bersama Jaehyun, di universitas yang sama.
"Hanbin! Kau pikir apa yang sudah kau lakukan?!"
"Menghubungi gadis itu untuk menemui Jaehyun?! Kau sudah kehilangan akal sehat?"
"Kau siapa?! Kau hanya sekretarisnya, mengapa bisa selancang itu? Harusnya kau memberitahuku kalau keadaannya seperti itu!"
Hanbin membalas menatap Nicola, mencoba tenang meski ia sendiri tidak habis pikir dengan tingkah rekan kerjanya itu.
Menerobos masuk tiba-tiba tanpa permisi, dan berteriak tanpa terkendali meluapkan emosinya.
"Cassandra masih istrinya, dia lebih berhak tahu daripada siapapun, Nicola."
"Kau tidak tahu apapun!" Nicola berseru tidak terima.
"Kau yang tidak tahu," Hanbin menghela nafas, "Tuan Jung, Jaehyun, dia membutuhkan istrinya,"
Melangkah mendekat, Hanbin menatap Nicola tepat fi kedua matanya.
"Harus berapa kali aku memohon padamu, berhentilah seperti ini, ini bukan dirimu,"
"Meski kau menganggap kau punya hak atau apapun itu, hanya karena kau merasa Jaehyun adalah temanmu, kau tidak bisa mengusik kehidupan pribadi termasuk hubungannya dengan istrinya itu,"
Nicola masih dipuncak amarahnya, gadis itu membuang muka.
"Kau tidak akan mengerti perasaanku, Hanbin. Aku sudah cukup menderita selama ini,"
"Pada intinya, jika aku tidak bisa memilikinya, maka oranglain pun tidak,"
Hanbin menahan Nicola yang hendak keluar dari ruangannya.
"Nicola,"
Nicola menepis Hanbin, "Jangan ikut campur!"
...
Tuhan memberikanmu kesempatan, memberimu sosok malaikat yang dengan rela mengorbankan perasaannya, bersabar untuk tetap berada di sampingmu.
Namun kau ingin melepasnya begitu saja.
Bahkan setelah menorehkan luka yang begitu dalam.
Ucapan penuh kekecewaan yang dilontarkan sang ibu setelah mengetahui hal yang ia lakukan kepada Casey.
Teringat oleh lelaki yang tengah tersandar lemah di tempat tidur itu.
Jaehyun, dalam diam memandangi Casey yang tertidur dengan posisi terduduk itu.
