BAB 7. MISSION

24 3 0
                                    



Saat mereka tiba di pelabuhan Blue Harbor, Duta Besar Asteri, Cale Auriga dan Basillia Sagitarius yang sudah berada di Maple Island menyambut rombongan. Cale terlihat cukup ramah dengan senyumannya yang merekah, di sisinya Basillia hanya mengangguk singkat pada mereka semua.

“Selamat datang, Perwakilan Turquistez!” sapa Cale.  “Bagaimana perjalanan kalian di laut? Ada yang mabuk?” candanya riang. Cale mengisyaratkan mereka untuk mengikuti ke arah restoran seafood tidak jauh dari pelabuhan.

Sejujurnya Caelum sangat menikmati perjalanan kali ini. Hanya dengan memikirkan ia ada di Autumnland sudah cukup membuatnya tersenyum lebar, sejenak melupakan kedatangannya ke sana.

Streya yang memperhatikan wajah Caelum yang menyeringai di sampingnya. Jika saja tidak ada Cale dan Basillia, mungkin sudah dia ledek juniornya itu habis-habisan.

Kenapa dia terlihat seperti anak anjing sekarang, batinnya tertekan.

Restoran tersebut memiliki dua lantai, tanpa jendela sama sekali. Hanya dinding kayu yang saling berjejer sebagai penyekat antara ruang dapur dan meja pengunjung. Langit-langitnya membentuk barisan layar kapal yang dapat menutup dan membuka otomatis sesuai cuaca. Kursi ditata berkelompok, beberapa memanjang dengan sepuluh kursi, sisanya adalah kelompok kursi kecil.

“Sebagai rasa terima kasihku atas kedatangan kalian kemari, silakan dinikmati jamuan laut untuk sarapan hari ini!” lanjut Cale membuka perjamuan.
Menu khas Autumnland di bawa keluar secara bergilir, memenuhi meja mereka. Seluruh perwakilan tampak antusias . Caelum sendiri meneteskan liurnya, makanan di depannya terlihat sangat lezat, dengan aroma yang jarang Cae cium.

“Makan yang sopan, jangan rusak pemandangan semua orang dengan tingkah anehmu,” nasihat Streya yang melihat mata berkilat Caelum. Dia tahu, Caelum pasti sangat senang saat ini. Bisa pergi ke tempat yang didambakannya. Siapa yang tidak bahagia?

Caelum mengangguk mengerti. Saat matanya beralih, ia melihat Luce–teman barunya. Tangannya dengan otomatis melambai pada remaja tersebut.

“Kita bertemu lagi, Luce,” sapa Caelum. Remaja itu menghela napas yang sangat kentara, membuat Cae tertawa diam-diam. Dia marah karena aku sebelumnya mengganggunya.


Cae berniat mengganggunya lagi, tetapi para pelayan restoran mengeluarkan hidangan terakhir yang membuatnya bergumam kagum dan melupakan Luce. Kepala ikan goreng tersebut sebesar kucing, dihidangkan dengan potongan cumi goreng yang ditata sedemikian rupa. Caelum jadi merasa bersalah harus memakannya.

Acara sarapan akhirnya selesai beberapa saat kemudian dengan kepuasan tiap orang. Cale berdiri dari bangkunya dan menatap seluruh perwakilan pondok.

“Setelah ini, kita langsung masuk ke acara inti,” ucapnya. “Tentunya, kalian sudah tahu tujuan utama kalian kemari, kan? Jadi, persilakan aku dan Basil mengantarkan kalian ke ruangan utama acara inti kita hari ini.”

Basillia turut berdiri dan mengangguk. Tangannya bergerak mempersilakan rombongan untuk segera mengikuti dia dan Cale. Mereka berjalan ke belakang restoran sampai ke sebuah pintu yang menuju ke ruang bawah tanah.

Caelum merasa pernah setidaknya sekali melihat tangga seperti itu. Namun otaknya yang sedang penuh kebahagiaan menolak untuk mengingatnya. Ia hanya merasa tangga ini begitu lapuk, kuno, juga misterius, keindahan yang tidak bisa ia jelaskan. Ia bahkan merasa lumut pada dindingnya begitu harmonis dan serasi.

Sepuluh menit kemudian ruangan yang cukup luas berdesain kayu artistik mulai terlihat. Sebuah lampu gantung kayu bersilang berbentuk rudder kapal tampak bersinar temaram, tepat di tengah langit-langit ruangan. Ada sebuah meja kayu melingkar di tengahnya, di mana beberapa orang sudah duduk mengelilinginya. Mereka berdiri dan menyambut rombongan.

Cale dan Basillia tampak membungkuk sejenak. Kemudian, Cale menghadap ke arah rombongan. “Perkenalkan, mereka adalah para petinggi Autumnland,” ucapnya, lalu berbalik kepada beberapa orang yang sudah berada di ruangan itu sejak tadi. “Dan mereka adalah perwakilan dari ras Asteri,” lanjutnya.

“Tanpa mengulur banyak waktu, sebaiknya kita segera memulai acara ini.”
Mereka semua menempati kursi masing-masing. Acara pertemuan tahunan yang membahas tentang hubungan diplomatik antara Autumnland dengan ras Asteri itu berlangsung selama dua jam lamanya. Selama sesi itu, Caelum hanya memperhatikan para petinggi Autumnland dengan tatapan memuja.

Aku ingin seperti mereka, astaga. Puja Caelum.

Beberapa saat kemudian, acara benar-benar selesai. Seluruh petinggi Autumnland tampak sangat puas, terlihat dari wajah mereka yang sumringah. Cale dan Basillia mengantarkan mereka ke luar ruangan. Sementara itu, Luke memberi isyarat agar rombongan tetap di sana.

Setelah Cale dan Basillia pergi, Luke bangkit dari kursinya, menarik atensi semua orang di ruangan tersebut. Para rombongan yang tersisa menatap Luke penasaran.

“Sebelum kalian pergi, aku akan menyampaikan sesuatu, terutama pada para perwakilan pondok,” ucap Luke membuka pembicaraannya dengan serius.

“Kami, para Ketua Pondok, telah berdiskusi untuk melakukan misi tambahan di perjalanan kita kali ini. Misi itu adalah untuk mencari keberadaan Ketua Perkemahan sebelumnya, Arnav Ryusan,” jelasnya hati-hati.

Starborn: Stellae DomumWhere stories live. Discover now