🕊 [Q] Ketahuan

371 56 3
                                    

"Jangan makan terlalu banyak nanti kau jadi gemuk" kata Chan pada sang istri yang tengah menyantap makanan manusia itu.

"Enak, aku ingin makan sebelum kembali" katanya sambil makan lagi. Chan terkekeh sambil memandangi wajah imut itu.

"Minho kau suka di sini ya?" Tanya Chan lagi. Minho dengan cepat mengangguk pelan.

"Di sini tidak perlu memikirkan tugas, hanya memikirkan diri sendiri saja" katanya. Chan mengangguk, dia pun juga merasa demikian ketika mereka tinggal di sana.

"Waktu kita sudah tidak banyak lagi, ayo kembali Minho" kata Chan.



***

Minho merebahkan dirinya di ranjang, benar-benar sangat melelahkan tapi menyenangkan.

"Aku akan ke Istana, aku ikut atau diam di sini?" Tanya Chan sambil mengganti pakaiannya. Minho menggeleng sambil menutup mata, dia terlalu malu pergi ke sana.

"Baiklah istirahatlah dengan baik" kata Chan kemudian dia pergi dari sana.

Minho seketika terbangun, jujur dia benar-benar bosan sekali.

"Aku akan jalan-jalan" katanya lalu keluar dari sana.

Si manis berjalan mengelilingi istana, tempat itu sangat luas dan indah. Tapi dari halaman istana Minho baru sadar jika di samping tempat itu adalah tempat tinggal Changbin sang dewa anggur.

"Aku kenapa baru sadar ya" gumam pria itu. Dia lalu keluar dari sana. Pria manis itu mendengar suara keras dari dalam sana.

"Apa dia sedang membuat anggur?" Gumam Minho. Pria manis itu semakin berjalan ke dalam sana.

"Minho ini kau?" Suara itu membuat si manis terkejut. Rupanya itu adalah Juyeon yang terlihat cemas memandanginya.

"Aku mencari mu ke mana-mana. Apa si bodoh itu membawa mu ikut ke bumi?" Tanya Juyeon. Minho pun mengangguk dan kembali menoleh.

"Kenapa tiba-tiba di sini sibuk?" Tanya Minho.

"Dewa anggur sedang mendapatkan tugas besar, dia membuat anggur yang sangat banyak untuk pesta besar satu minggu lagi" kata Juyeon. Minho hanya mengangguk pelan mendengarnya.

"Pesta apa?" Tanya Minho.

"Pesta ulang tahun raja, hari yang sangat istimewa dan bersejarah" katanya. Minho menaikan salah satu alisnya.

"Bersejarah?" Tanya Minho.

"Iya saat hari ulang tahunnya kali ini bertepatan dengan saat di mana dia membunuh kakek ku" katanya. Minho sebenarnya tidak mengerti dan juga tidak terlalu peduli.

"Sepertinya semua orang tengah mempersiapkannya, ayo bersenang-senang" kata Juyeon. Minho nampak menggeleng pelan.

"Perut ku sangat besar, aku tidak mau" katanya. Juyeon menggeleng pelan.

"Apa kau tengah menolak ku saat ini?" Tanya Juyeon sambil mengusap dagu Minho. Si manis menggeleng pelan.

"Bukan begitu, tapi hmmm ya baiklah" katanya. Juyeon pun dengan semangat mengajak Minho ke tempat Kediaman.


***

"Chan" panggil Minho saat melihat suaminya datang. Dia terlihat pincang berjalan ke arah pria itu.

"Kau kenapa? Wajah ku juga sangat pucat" kata pria itu. Minho menggeleng dan memeluk bahu suaminya.

"Aku ingin makan anggur, carikan ya" kata Minho. Chan pun mengangguk mengiyakannya sambil memegang bahu Minho.

"Apa kau jatuh?" Tanya Chan sambil melihat ke tubuh Minho. Minho menggeleng pelan dia lalu memeluk Chan.

Mata Chan terkejut melihat leher Minho nampak memerah.

"Minho kau dari mana?" Tanya Chan dengan lembut.

"Aku hanya di sini, kau menyuruhku istirahat kan?" Tanya Minho.

"Kau tidak bohong kan?" Tanya pria itu lagi. Minho langsung menggeleng sambil memeluk Chan dengan erat.

"Aku ingin di cium Chan" kata Minho tiba-tiba. Chan melepaskan pelukan Minho dan mencium wajah Minho beberapa kali.

"Aku akan cari anggur dulu" katanya kemudian.

Minho nampak memegang lehernya, sepertinya Chan melihat tanda yang dibuat oleh Juyeon.

"Hampir saja" katanya.



***

Untuk pertama kalinya Minho kembali datang ke pesta. Sejak kejadian waktu itu, dia benar-benar tidak pernah pergi ke istana dan duduk di kursi miliknya.

"Chan jangan jauh-jauh ya" kata Minho dengan takut. Pria itu menggeleng sambil mengeratkan genggaman tangannya pada Minho.

Apa yang Minho pikirkan ternyata tidak terjadi, mereka nampak biasa saja saat bertemu dengannya. Apalagi saat tahu dia hamil cucu raja membuatnya menjadi sangat dihormati.

Pesta diadakan dengan sangat baik, semua orang benar-benar menikmatinya termasuk Minho. Dia saat ini tengah diam di balkon sambil menikmati pemandangan melamar dengan meminum anggur buatan Changbin.

"Kau di sini rupanya" kata seorang pria yang tiba-tiba memeluknya dari belakang.

"Juyeon jangan seperti ini, bagaimana jika ada yang melihat?" Tanya Minho yang agak risih, apalagi ada Chan di pesta ini.

"Tidak akan ada yang bisa melihat kita, aku jamin" kata pria itu. Dia lalu menyesap leher milik si manis.

"Jangan di tahan sayang" kata Juyeon sambil mulai menyentuh tubuhnya. Minho yang memang sangat sensitif langsung terangsang olehnya.

"Juyeon jangan, ada suami ku di ini" kata Minho sambil menutup mulutnya.

Pria itu mendekatkan tubuhnya pada Minho dan mulai memainkan bokong si manis.

🔞

"Ahh Juyeon" katanya. Pria itu langsung mencium bibir sang dewa perang dengan seksual.

"Aku suka diri mu yang liar ini" katanya. Minho menjadi lemah karena itu, apalagi saat area sensitifnya mendapat sentuhan.

"Nghhh" Minho terkejut saat Juyeon memasukan penisnya ke lubang di belakang sana. Mereka melakukan itu seperti biasa.

"Juyeon ahh" Minho memeluk pria itu dengan erat. Juyeon masih aktif menggenjot saat itu.

"Minho sepertinya kita ketahuan" itu membuat Minho terbelalak dan menutup mulutnya.

Mata Minho terbelakak saat melihat Chan ada di depannya sambil menatap mereka.

Melihat suaminya membuat Minho menjadi panik dan refleks berusaha melepaskan Juyeon darinya. Tapi pria itu kalah menarik Minho padanya membuat benda itu semakin masuk.

"Dia sudah pergi" kata Juyeon. Minho berusaha tidak mendesah saat itu, dia melihat Chan pergi dari sana dengan cepat.

"Juyeon ahh lepaskan aku" kata Minho berusaha melepaskan dirinya.

Minho berlari sambil merapikan pakaiannya, tubuhnya masih sakit karena tadi.

"Chan" panggil Minho saat melihat pria itu duduk di taman sambil meminum anggur.

"Sudah selesai?" Tanya Chan padanya, wajah pria itu benar-benar datar dan dingin.

"Chan aku tahu..." Chan langsung bangun saat Minho mendekat.

"Aku tahu kau masih sering berselingkuh dengan dia kan?" Tanya Chan lagi. Minho mendengar itu tiba-tiba berkaca-kaca.

"Pulang sekarang juga" kata Chan sambil mencengkram pergelangan tangan pria manis itu.





TBC

Jangan lupa vote dan komen ya

THE RING OF LOVE [BANGINHO] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang