Summer

1K 115 5
                                    

Hari hari hangat musim semi menyerah pada kedatangan musim panas yang juga membawa musim hujan bersamanya. Chuuya menyaksikan hujan memercik ke jendela dan tetesan lainnya yang turun membasahi kota di bawahnya.

Keadaannya yang sekarang sering lupa dan lelah semakin memburuk sehingga hal itu mencegahnya untuk pergi bekerja, bahkan jika dia mau, Mori telah memberinya cuti panjang sampai secara fisik chuuya mampu melakukan tanggung jawab yang dia pegang sebagai seorang eksekutif. Dia enggan untuk cuti mengingat betapa sibuknya hal hal itu, tidak ingin membiarkan pekerjaannya menumpuk yang nantinya akan semakin membuatnya lelah, tetapi dengan desakan dan bujukan Kouyou dan mengatakan bahwa dia tidak perlu memikirkan hal itu, Chuuya akhirnya menyerah.

Sekarang chuuya menghabiskan sebagian besar hari-harinya menyaksikan hujan turun sambil mendengarkan derai hujan dari jendela. berharap hujan akan menghilangkan rasa lelahnya dan menidurkannya.

Mendung yang suram mencegah sebagian besar sinar matahari masuk ke ruang tamu, tetapi beberapa sinar berhasil menerpa Mata biru langit itu. Chuuya menutup matanya dalam upaya untuk memblokir terpaan di wajahnya.

Hari ini adalah salah satu hari langka di mana Dazai tidak memiliki tugas apa pun di tempat kerjanya, bukan karena si brunet akan pergi bahkan jika dia ingin melakukannya, Dazai membenci hujan, mengklaim bahwa kelembapan membuat rambutnya rusak dan melekat padanya yang nantinya akan merusak ketampanannya serta peluangnya untuk melakukan bunuh diri ganda dengan seorang gadis cantik.

Akan tetapi Chuuya lebih tahu. Alasan Dazai menipu orang lain, Chuuya tahu alasan sebenarnya mengapa detektif berbalut perban itu membenci hujan. Hujan deras di hari kematian Oda. Tetesan berat mengingatkan si brunet akan kegagalannya yang menyebabkan dia meringkuk di tempat tidur dan tidur untuk menghindari ingatannya. Chuuya mengetahui hal ini lebih baik daripada orang lain.

Si rambut sinoper menyeret tubuhnya yang lelah ke kamar tidur tempat Dazai yang sedang tertidur. Melihat wajahnya yang damai menimbulkan kecemburuan pada Chuuya karena dia tidak bisa tidur untuk melarikan diri dari kenyataan lebih lama lagi.

Chuuya menghela nafas dan dengan hati-hati menyelinap ke dalam selimut mengambil tempat di samping Dazai pelan pelan, dia tidak ingin membangunkan sibrunet. Chuuya memperhatikan wajah dazai yang tenang kemudian menyibakkan poni coklat yang menutupi wajahnya.

Tidak diragukan lagi bahwa Dazai memang menarik. Rambut coklatnya yang halus terlihat lembut saat disentuh bersama dengan matanya yang berbinar dan senyumnya yang menawan membuatnya secara fisik sangat diinginkan.

Meskipun bertahun-tahun mereka bersama, Chuuya tidak pernah benar-benar memperhatikan wajah Dazai saat dia tertidur.
Keingintahuan memaksanya untuk mendekat.

Bulu mata panjang si brunet hampir menyentuh pipinya sementara dadanya jatuh berirama dengan nafasnya. Perbannya sedikit longgar dan mulai terurai dari leher dan lengannya, memperlihatkan kulit pucat di bawahnya.

Chuuya tidak pernah mengerti tujuan di balik Dazai membungkus dirinya seperti mumi. Itu mungkin akan menjadi salah satu hal yang tidak akan pernah dia mengerti mengingat sifat rahasia Dazai ketika menyangkut dirinya sendiri. Chuuya bertanya-tanya bagaimana mereka bisa sampai sejauh ini bersama.

Dazai bergerak dalam tidurnya dan berguling telentang. Menjauhkan poni bergelombang si rambut cokelat dari wajahnya sekali lagi, Chuuya dengan lembut menertawakan wajah kekanak-kanakan Dazai ketika matanya mengarah ke jendela. Mata biru pucat perlahan melebar.

"Nee Dazai!"

Chuuya mengguncang sosok yang sedang tidur itu.

"Dazai bangun."

"Mrgh??"

Dazai menggosok matanya saat dia duduk. Menguap dan berbalik ke arah yang chuuya.

"Ada apa Chuuya?"

A SPRING WITHOUT YOU IS COMINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang