4. Sentuhan Pertama

517 63 4
                                    

Dan akhirnya Build dan Bible pun sudah kembali ke rumah Bible setelah makan malam yg agak rusuh karena ulah Build tadi. Bible duduk menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa, Build pun ikut duduk di sebelah Bible.

“ngapain sih tadi pake acara nyusulin aku segala, kan aku udah bilang dirumah aja jgn kemana-mana” Bible mulai membuka obrolan malam itu.

“aku bosen Ble dirumah sendirian, daripada aku bete sendirian ya aku susulin kamu deh”

“kamu tuh udah ganggu acara makan malam aku tau gak”

“salah sendiri aku gak di ajakin juga”

“terus kalo aku ajakin kamu juga, emang kamu bisa makan?”

“enggak juga sih” Build bingung dgn dirinya sendiri.

“makan aja gak bisa pake mau ikut” ledek Bible pada Build.

“ya paling enggak aku bisa lihat kamu makan.”

“yaudah lah” Bible berdiri dari duduknya ingin meninggalkan Build.

“kamu mau kemana, ikut.”

“mau mandi, mau ikut juga kekamar mandi?”

“enggak jadi ikut deh” Build pun duduk kembali karena tau kalau Bible hanya ingin pergi mandi.

20 menit berlalu, Bible pun sudah selesai mandi dan berganti dari baju kerjanya dgn pakaian biasa.

“Biu” Bible mencari Build yg tadi berada di ruang tamu tapi kini sudah tidak ada. “Biu” lagi Bible memanggil hantu imut itu tapi tidak ada jawaban sama sekali. “mana si setan baru ilang-ilangan mulu deh.” Bible mencari sampai ke depan rumahnya. Dan benar, Build ada di depan rumah termenung sendiri dgn wajah yg sangat sedih.

“kamu ngapain disini?”

Build langsung menoleh ke arah Bible sekilas dan kemudian kembali menatap ke arah salah satu rumah tetangga Bible.

“liatin apa sih?” tanya Bible lagi.

Build menunjuk ke arah seorang gadis remaja yg sedang bercengkrama dgn kedua orang tuanya di teras rumah. Bible memperhatikan raut kesedihan di wajah Build saat ini, begitu sedih rupanya hantu imut ini.

“setan bisa galau juga yah?” goda Bible pada Build agar tertawa.

“apaan sih, setan kan juga punya perasaan” jawab Build sambil memukul pelan lengan Bible yg gagal dia sentuh.

“kamu kenapa sih sedih gitu?”

“aku kangen sama orang tua aku”

“kan kamu bisa dateng ke rumah kamu terus liat mereka”

“kan aku udah bilang ke kamu Bible kalo rumah aku udah di jual, aku gatau mereka sekarang tinggal dimana” Build tampak semakin bersedih karena pertanyaan Bible.

“emang kamu beneran gak tau mereka pergi kemana?”
Build hanya mnggeleng sambil menundukan kepalanya.

“aku pengen ketemu mereka, aku gak tau sampe kapan jiwa aku ada di dunia ini. apalagi aku mati dalam keadaan lagi marahan sama mereka, aku belum sempet minta ma’af sama mereka.”

Mungkin matanya saat ini tidak bisa menangis, tapi sungguh hati Build menjerit menahan segala kesedihannya.

“jadi kamu mati setelah ada masalah sama orang tua kamu?”

“iyah” Build tersenyum miris pada Bible.

“sepertinya kamu butuh ma’af dari mereka biar kamu juga bisa tenang di alam kamu”

“tapi gimana caranya aku minta ma’af sama mereka kalo aku aja gak tau mereka dimana dan mereka juga pasti gak akan bisa liat aku Ble”

“kamu tenang aja, aku pasti bantu kamu buat ketemu dan minta ma’af sama mereka” Bible tersenyum dan menggenggam kedua tangan Build.

“kamu beneran mau nolongin aku?”

“apapun buat kamu” jawab Bible membelai rambut Build.

“makasih Bible”

ingin sekali rasanya Build memeluk Binle saat ini, tapi itu tidak mungkin terjadi karena dia tidak bisa menyentuh Bible kecuali Bible yg menyentuhnya.
Bible berjanji akan membantu Build untuk mencari kedua orang tuanya yg sekarang entah dimana dan seperti apa keadaan mereka. Tapi bagi Bible, di dunia ini tidak ada yg tidak mungkin, kalau dia saja bisa melihat Build yg sudah meninggal lalu apa susahnya untuk dia mencari orang yg masih hidup di dunia ini.

Malam semakin larut, tapi bagi Build malam atau pun siang sama saja tetap kosong baginya. Tidak ada kata lelah dan mengantuk bagi seorang jiwa tanpa raga seperti Build. seperti hari-hari sebelumnya, Build hanya bisa memperhatikan sosok Bible yg beristirahat memulihkan tenaga yg sudah terpakai hari ini.

Build berbaring disebelah Bible dgn posisi tubuh miring menghadap pada Bible. Build memperhatikan wajah Bible yg seperti malaikat baginya itu.

“aku sangat beruntung bisa bertemu kamu Bible” ucap Build yg hanya bisa memperhatikan tanpa bisa menyentuh Bible itu.

“mungkin saat ini aku hanya menjadi arwah gentayangan yg gak berguna kalo aja gak ada kamu” Build tersenyum pada Bible yg sedang bermimpi itu.

“aku pengen banget nyentuh kamu” ucap Build sangat berharap kalau dia bisa bersentuhan dgn Bible.

“tuhan… kalau dia memang orang yg engkau berikan padaku sebagai pelindungku, tolong ijinkan aku untuk menyentuhnya sekali aja.” Do’a Build pada sang pencipta.

Perlahan Build mengangkat tangannya ke arah tangan Bible yg berada di atas dada itu. Build meyakinkan dirinya kalau dia bisa memegang tangan Bible saat ini. dan akhirnya, tangan Build berhasil menyatuh dan menggenggam tangan Bible. Nampak lah sebuah senyum bahagia di wajah Build. “terima kasih tuhan” ucap Build bahagia dan seakan tidak mau melepas tangan Bible.

Tiba-tiba saja ada sedikit pergerakan dari tangan Bible yg di pegang oleh Build, tangan Bible membalas genggaman Build meskipun kini Bible masih terlelap dalam tidurnya. Ada hal yg aneh dari sentuhan tangan mereka, Build merasakan sebuah energi positif dari dalam diri Bible, dan Build juga merasa ada kebahagiaan disana.

Sampai pagi menjelang, Build tetap memegang tangan Bible dia tidak ingin melepasnya karena takut dia tidak akan bisa lagi menyentuh Bible. Build berbaring disebelah Bible menatap ke arah Bible dgn senyum yg tidak pernah hilang dari wajahnya. Sampai akhirnya Bible terbangun dan menyadari keberadaan Build disebelahnya.

“Biu” ucap Bible pelan menoleh kearah Build. Biblr melihat tangannya sendiri yg menggenggam tangan Build dan dia tidak tau sejak kapan itu terjadi.

“selamat pagi Bible” ucap Build lembut pada Bible. Bible kembali menoleh ke arah Build dgn posisi masih sama-sama berbaring di atas ranjang yg sama dan tangan yg saling bertautan.

“selamat pagi hantu cantik” Bible tersenyum pada Build begitu juga dgn Build yg tersenyum padanya, mata mereka pun saling bertatapan sangat dalam. Ada sesuatu yg membuat mereka berdua sama-sama tidak ingin mengakhiri adegan itu. moment yg sangat membuat mereka tenang dan bahagia.

GHOST || 𝓑𝓲𝓫𝓵𝓮𝓑𝓾𝓲𝓵𝓭  ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang